YERT 2013: Muda, Mendidik, Membangun Bangsa

Senin, Desember 30, 2013 0 Comments A+ a-

Pendidik adalah orang yang bisa membuat orang lain memiliki ilmu pengetahuan dan juga mampu merubah sikap dan mimiliki ide untuk memecahkan masalah. Pendidik yang berkualitas adalah pendidik yang mempu mentransformasikan ilmu-ilmunya dengan baik.
YERT 2013, "Muda, Mendidik, Membangun Negeri"

Bismillah..
Oh God, Thank you so much for this chance.. YERT 2013 kece banget!
Gue dapat kesempatan yang sungguh berharga karena bisa bertemu dengan para pendidik yang berbakat dan berprestasi. Hanya 42 pemuda-pemudi terpilih loh (untuk Regional Jakarta). Yaa.. disini dalam rangka YERT 2013 di Regional Jakarta (Universitas Siswa Bangsa Internasional), 28-29 Desember 2013.

 Jadi, YERT 2013 ini diadakan di beberapa regional di Indonesia loh, diantaranya ada regional Aceh, Palembang, Lampung, Jakarta, Solo, Jogja, Malang dan Denpasar. Kita disini saling berbagi pengalaman dalam diskusi-diskusi yang temanya adalah "Education to Employment: What Would (Youth) Educators do?"


Youth Educators Regional Training 2013

Harusnya peserta sudah mulai datang pukul 08.30 karena open registrationyaa jam segitu. Dan acara untuk plenary 1 dimulai sekitar pukul 09.00. Tapi, gue itu telat. Gue baru dateng 15 menit sebelum plenary 1 selesai, jiiiaaahh -____- telat.

Tapi kejadian pagi itu bener-bener bikin gue naik darah. Kenapa coba? gue ditipu pak polisi. "Pak, dimana yaa USBI?" tanya gue ke pak polisi. Saat itu gue baru aja keluar dari Halte Buswaya Pancoran Tugu. "Oh ke arah sana.", jawab pak polisi, yang jelas-jelas memberitahukan arah yang sebaliknya. USBI ini letaknya ternyata agak ngumpet, yaitu di dalam kompleks Mulia Business Park. Jadi, kalau udah masuk kompleks itu, pasti langsung disambut pak satpam yang bilang "Selamat pagi, mohon izin periksa tasnya", untung yaa pak satpamnya ganteng pas itu. Kesel gue pun hilang hehehe.. Etapi ternyata, gue mesti muter-muter USBI dulu. Lokasi tempat YERT nya gak tahu diruangan sebelah mana. Waktu itu bener-bener sepi, jadi gak ada yang mesti ditanya. Udah ngos-ngosan pula booook.. Untung aja ketemu sama kakak-kakak panitia yang lagi jalan. Yowess sampailah gue di tempat YERT 2013 yang sudah berlangsung, yaitu pukul 10.15 -____- *maap yaa ini jadi paragraf curcol.

Back to topic. Sebenernya postingan ini gue cuma mau berbagi cerita tentang apa yang sudah gue lakukan selama YERT 2013 kemarin. Ini bener-bener masih speechless.. Gak nyangka gue bisa ketemu sama kakak-kakak panitia yang so inspiring dan gak kalah kerenya yaa para peserta YERT 2013. Ada yang dari Medan, Jambi dan Jogja loh! ada juga dari Depok, Tanggerang, Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya. ITB, IPB, UNJ, Unsoed, Gundar, Yarsi, PNJ, UHAMKA, UI, UNY, UGM, dll semua pada kumpul disini nih.

Sabtu, 28 Desember 2013

Pas masuk, gue langsung registrasi. Dikasih goody bag USBI, ID card participant dan modul YERT 2013. Pas gue masuk, pembicara pertama adalah Pak Dahli yang sedang membahas "Global Awareness on Education and Educators". Nah, beliau adalah founder Komunitas Air Jernih loh. Pada plenary 1, kita membahas bagaimana memahami makna pendidikan dan pendidik, terus bagaimana memahami kondisi pendidikan dari masa ke masa, dan bagaimana standar operasional mengenai pendidik yang ideal di abad 21. Presentasi beliau ditutup oleh video tentang Hellen Keller.. kece banget deh!

 Pak Dahli pada Plenary 1

Setelah itu coffee break. Kakak MC nya, Kak Ika (semester 7, Pendidikan Bahasa Inggris, USBI), bilang, "Peserta dipersilahkan untuk break dulu dan menemui kotak-kotak lucu," jiiiaahh kiraain apaan, gak tahunya yaa snack buat peserta. Momen coffee break, ya momen kenalan sama peserta-peserta lainnya. Seru banget!

Setelah 15 menit break, dilanjutkan Plenary 2, yaitu membahas sesuai tema YERT 2013, "Education to Employment: What Would (Youth) Educators do?", pembicaranya adalah Dwi Puji Astuti, M.Si. Mba Puji ini adalah salah satu pengusaha wanita yang sukses dengan usaha makanannya. Dan gak cuma itu, beliau juga adalah seorang owner dari CV Biotek Pangan Bekasi. Di plenary 2, kita diajak untuk membahas tentang penyebab tingginya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia, serta memahami faktanya. Kita juga diajak untuk mencari solusi pendidikan yang dapat memberikan bekal untuk siap turun ke dunia kerja. Di presentasi mba Puji, kebanyakan membahas tentang technopreneur. Wah sungguh menginspirasi! Beliau juga menyisipkannya dengan video-video singkat sewaktu beliau di Malaysia.

Dapet kesempatan bertanya dooongggg ^^

Jadi, ketika kita lulus alias fresh graduate, kita mesti sudah langsung cepat berpikir, segera mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan. Penyebab utama tingginya jumlah pengangguran muda adalah karena kurangnya skills. Dan hal itu merupakan hasil dari ketidakcocokan antara kebutuhan yang diahrapkan oleh pemilik lapangan pekerjaan dengan hasil akhir yang diberikan pendidikan. Nah, buat mahasiswa yaa jangan cuma kuliah saja. Kuliah yang hanya mampu melatih kita secara konsep. Tapi kita juga mesti melatih soft skills kita. Ada 3 cara ampuh buat mahasiswa untuk melatih softskills, diantaranya ikut organisasi, menjadi volunteer, dan magang. Yuk cobain! Jangan sampai kamu menjadi salah satu pengangguran terdidik *uupss..

Waktu dzuhur tiba. Dan saatnya makan siang.

Setelah itu dilanjutkan plenary 3, yaitu tentang perspective dan thingking, yang disampaikan oleh Kak Firly dan Kak Arsa. Ya ampuuunn Kak Firly tuh lucu banget >_<. Pada plenary 3 ini, kita mesti mengetahui tentang Six Thingking Hats. Ada white hat, red hat, black hat, yellow hat, green hat, dan blue hat. Masing-masing topi itu memiliki cara pemikiran yang berbeda-beda.  Jadi, kita mesti melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang, dengan berpikir kritis untuk mencari solusi terbaik dari suatu permasalahan.

 Time for use six thingking hants

Peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Kita diajak untuk bertukar pemahaman bagaimana solusi terhadap isu-isu terkait, terutama tentang Pendidikan yaa.. Kalau gak salah ingat, kita diskusi tentang kasus "610 ribu Pengangguran Terdidik di Indonesia". Apa yang salah dengan pendidikan Indonesia? salahkan sistemnya? salahkah kualitas pendidiknya? atau apa.. dengan six thingking hats, kita mesti berpikir dari sudut pandang manapun, dan hasil diskusi kita mesti dituang dalam giant paper yang diberikan oleh kakak-kakak panitia. Seru deh! Sejujurnya gue baru tahu soal 6 macam topi itu.

Break lagi. Shalat Ashar. Lalu dilanjutkan sesi parallel. Ada parallel 1 tentang Pendidikan, dan ada parallel 2 tentang Ekonomi. Dari 42 peserta, lalu dibagi 2 untuk masuk ke parallelnya masing-masing. Dan gue, tentu ada di parallel tentang Pendidikan.

Parallel 1, diskusi ini dimoderatori Kak Ika. Ini kak Ika, orangnya kece banget loh.
Diawal, Kak Ika menjelaskan ke kita-kita tentang macam-macam system thingking yang dapat kita gunakan dalam mengkaji dan menganalisa sebuah permasalahan. Ada Dynamic thingking, dimana kita mesti melihat sebuah permasalahan yang lebih spesifik dan setiap waktunya berubah-ubah. Ada juga 10.000 meter thingking, dimana kita melihat permasalahan secara general saja. Dan ada juga Operational thingking, dimana kita harus mengkaji tentang apa saja kompenen-kompenen yang berpengaruh untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dan lagi-lagi ini sesuatu hal yang baru gue dapatkan, alhamdulilah disini kita banyak menimba ilmu loh, kawan.

Lalu, kita diskusi.. diskusinya tentang "Setiap Menit, Empat Anak Putus Sekolah". Kita mesti menghubungkan komponen-komponen yang penting dari artikel yang diberikan. Lalu, menghubungkan komponen tersebut, sebab-akibanya, solusinya apa, dll. Momen yang paling gue nikmati adalah ketika buah pikiran dituangkan dalam giant paper, lalu menggambar dan menulis hasil diskusi dengan spidol. Enjoy banget deh, pas diskusi yang parallel 1 ini!'

Sudah pukul 17.00, dan kita mesti ada sokrab (Sore Akrab). Ada games yang seru banget. Dan di games ini, canda tawa pun pecah dan penuh keceriaan di antara kita. *so sweet..

Minggu, 28 Desember 2013

Hari kedua YERT 2013. MC nya ganti, bukan Kak Ika lagi. MC nya seru banget. Labay nya tuh gak nahan, tapi gaya nya tuh tetep cool, siapa lagi kalau bukan Kak Firzy. Pagi-pagi jadi semangat banget, walaupun ruangannya dinginnya udah kayak di kutub, masyaAllah -___-

Plenary 1 pagi itu adalah tentang Workshop: Basic Activity Planning. Bagaimana kita memecahkan masalah pendidikan di Indonesia? Pagi-pagi dapet workshop ini jadi bikin tambah semangat!

Kita diajak untuk merencanakan sebuah mini activity plan yang sistematis dan komprehensif (ada permasalahan, tujuan, objektif, aktifitas, dan resikonya), lalu menyusunnya dengan metode SMART (Specific, Maesurable, Achivable, Relevant, dan Time Bounded), karena sebuah prencanaan yang baik itu tentunya memiliki tujuan dan langkah-langkah yang jelas, iya toh? Oia, kita juga berdiskusi berkelompok. Setiap kelompok mesti memberikan ide program (dengan metode SMART) tentang solusi mengatasi permasalahan pendidikan di Indoensia.

Lanjut ke Plenary 2 yaitu tentang Workshop: Presenting with Impact. Perlu banget sama skill komunikasi dan skill interpersonal bagi para presenter. Pada workshop ini, kita mesti memahami hal-hal apa saja yang dibutuhkan dan diperhatikan dalam presentasi. Yap! lagi-lagi ini dibuat perkelompok, dan kita mesti dikusi.. Indahnya diskusi teruussss.. bisa tuker pikiran dan kadang-kadang tuker pengalaman. Banyak banget inspirasi yang gue dapetin kalau lagi diskusi kelompok.

Sebelumnya, kita diminta untuk sharing pengalaman menjadi presenter, lalu merefleksikan diri, apa saja kelebihan dan kekurangan kita saat presentasi. Lalu, kita diskusi per kelompok, mendiskusikan tentang persiapan sampai saat tampil seorang presenting. Setelah itu kita diajak untuk menyimpulkan di sticky notes, tentang presenting with impact.

Jawabannya keren-keren loh!

Dan yang terakhir sekaligus yang paling seru adalah mempresentasikan ide program yang telah dibuat (dengan metode SMART) untuk mengatasi permasalahan pendidikan. Ada 6 kelompok, yaitu Qwak, Qwik, Qwuk, Qwek, Qwok, dan Qwak Qwak. Beeehh mereka keren-keren banget! Ide-idenya luar biasa! Kak Firzy aja sampe bilang, "Aduh saya jadi sedih dan terenyuh, ide-idenya keren banget untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia. Bayangkan, ada 6 kelompok alias ada 6 ide untuk satu regional, setidaknya ada 48 ide-ide luar biasa untuk pendidikan Indonesia, tepuk tangan buat kita semuaaa...", kata Kak Firzy dengan tambahan ekspresi lebaynya :p

Ini pas kelompok Qwuk (ada guenya loh) yang sedang mempresentasikan ide programnya

Ada di suatu daerah di Kampung Cibuyutan, daerah Bogor, yang sesungguhnya daerah itu membutuhkan motivasi pendidikan. Semua warganya hanya lulusan SD (termasuk para orang tua disana). Hanya ada 10 anak-anak Cibuyutan yang sedang meneruskan pendidikan tingkat SMP. Apa yang salah? Ya memang daerahnya sangat sangat sangat terpencil.. tapi apa yang salah? kurangnya dukungan dari pemerintah dan para pendidik? tidak terbukanya pikiran orang tua disana tentang pendidikan sekolah sampai sarjana? Anak-anak Cibuyutan membutukan motivasi. Adanya program Kampung Sarjana dan Jelajah Kampus (serta spesifik kegiatannya) berharap mampu memberikan semangat motivasi yang kontinu untuk generasi muda di Kampung Cibuyutan. Follow twitter @KampungSarjana yaaa :)

Ada juga dari kelompok lain..

Idenya keren-keren banget!. Ada Rumput (Rumah Pustaka), ada Taman langit, dll (gue lupaaaa... sangkin ide-ide programnya keren-keren nih).

 Sebelum pulang, kita foto bersama :)

Hai.. aku punya teman-teman baru..
teman-teman pendidik muda berbakat dan berprestasi.
Aku dipertemukan dalam YERT 2013.
2 hari bersamamu sangat luar biasa.. sugguh menginspirasi.

Sepulang dari YERT 2013, BERJANJILAH teman!
Sekarang juga kita lakukan aksi untuk menyelamatkan pendidikan di Indonesia. 
Tidak hanya pandai menuangkan ide-ide, buah pikiran hasil diskusi di giant paper saja. 
Percayalah, tenagamu, ilmu-ilmumu, buah pikiramu sangat dinanti-nantikan generasi muda penerus bangsa ini. 
Pendidik muda yang luar biasa seperti aku, kamu dan kita harus siap berkonstribusi untuk bangsa ini. 
Jadikan bangsa ini maju, dan hal yang pertama dilakukan adalah memajukan pendidikannya dengan skill pendidik yang berkualitas...


Sampai ketemu dilain kesempatan, ya teman...

Salam hangat,

@GiaGhaliyah dari Universitas Negeri Jakarta
YERT 2013, Thank You So Much for All Memorable!

 Menuliskan komitmen kita sebagai pendidik muda untuk pendidikan Indonesia

Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!