Kriteria Ideal Membuat Slide Power Point Yang Memikat Hati Audiens

Kamis, April 28, 2016 3 Comments A+ a-

Siapa yang di kelas gak pernah presentasi? Pasti kamu pernah dong ya...  PPT-nya menarik nggak?

Aku juga pernah pastinya!

Salah satunya saat PETROGAS Conference, Maret tahun lalu.

Semua peserta dibagi perkelompok (saat di lokasi). Lalu, kita juga diberi tema presentasi. Kita diberi waktu dua hari untuk belajar dan akhirnya mempresentasikan hasil pemikiran kita sesuai tema yang didapat. Tantangannya, presentasi pakai bahasa Inggris (karena jurinya ada yang bule) dan harus menguasai materi yang bukan aku banget! Aku mahasiswi pendidikan fisika, tapi harus presentasi topik teknik kimia. Modar deh!

Tapi, bukan Gia namanya kalau gak suka tantangan. Aku presentasi bersama tiga mahasiswa dari Teknik Kimia UI, Teknik Kimia UGM, dan Teknik Kimia ITS. Mereka sangat menguasai persentasi. Aku? Aku penyumbang konsepnya saja hihihi. Setidaknya ilmu dan konsep persentasiku terpakai lah yaaa...  Alhamdulilah, karena konsep presentasinya unik banget, makanya kita berhasil mendapatkan Best Team lho! Juri dan audiens cukup tertarik sama penampilan presentasi kita.



Aku mengusulkan konsep drama. Jadi gak sekadar presentasi. Tapi, presenter juga berdrama. Dramanya yaaa jangan over juga nanti waktunya habis. Dramanya hanya simple dan sangat berkaitan dengan materi yang dipresentasikan. Nah, saat sedang presentasi, kita juga harus menggunakan intonasi yang pas ya.

Selain itu, bagaimana caranya memikat hati audiens ketika kita sedang presentasi?

Nah, selain konsep presentasi yang unik, hal terpenting dalam presentasi adalah sajian slide presentasi kita! Audiens akan sangat memperhatikan sajian slide power point kita lho!

Slide adalah jenis komunikasi visual untuk memperjelas ide, pemikiran, informasi, atau materi presentasi. Slide power point adalah alat bantu visual untuk menunjang ketika kamu presentasi, istilahnya “contekan” atau “pointers” presentasi yang membantu audiens memahami apa yang sedang kamu presentasikan. 

Kali ini aku mau kasih tahu beberapa tips tentang krtiteria ideal untuk membuat slide power point yang memikat hati audiens. Disimak yaaa!

Sederhana Alias Mudah Dipahami
Slide sederhana mudah dipahami audiens. Lakukan hal ini dan pastikan pesan yang ingin kamu sampaikan jelas. Jangan gunakan slide yang rumit, sehingga audiens kesulitan memahami maksudnya. Ini mengganggu proses komunikasi visual yang sedang kamu lakukan dalam presentasi. Alih-alih membantu komunikasi, slide tersebut malah menghambat presentasimu. Bahkan tak jarang presenter justru menjadi kesulitan menjelaskan maksud dari slide-nya sendiri. Hayoloh~

Cover yang Menarik Perhatian
Selain penampilanmu yang harus menarik sebagai presenter, ternyata cover slide PPT-mu juga harus menarik lho! Caranya, gunakan jenis dan ukuran huruf yang tepat untuk judul materi yang ingin kamu presentasikan. Gunakan satu gambar yang berhubungan dengan judul materi, jika tidak ada, tak masalah. Yang penting, kamu punya selera yang bagus untuk cover PPT-mu ya!

Sedikit, Tapi Berbobot!
Salah satu indikator slide yang sederhana alias slide yang mudah dipahami adalah tidak terlalu banyak text dalam satu slide, sedikit tapi berbobot. Ingat Rule of three ya. Idealnya satu slide berisi tiga point saja lho! Namun, banyak diantara kamu hanya “copy paste” seluruh text (materi makalah) ke dalam satu slide. Benarkah? Sebaiknya hindari ya kebiasaan itu.


Satu Slide, Satu Pesan Saja
Dalam satu slide fokus pada satu ide. Jadi, tiap slide mewakili sebuah ide yang ingin kamu sampaikan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide ya! Audiens akan bingung dan sulit memahaminya. Slide yang fokus pada satu pesan akan lebih mudah diingat dan mampu menjadi alat komunikasi yang efektif.

Hindari Tulisan Berwarna Merah dan Kuning
Selain kamu harus memastikan teks yang digunakan mudah terbaca dengan menggunakan ukuran dan jenis huruf yang tepat, kamu juga harus menghindari penggunaan huruf dengan warna yang sulit untuk dibaca lho! Nah warna merah dan kuning adalah warna yang harus kamu hindari. Kenapa? Warna-warna tersebut cukup sulit dibaca untuk audiens yang sudah tidak muda lagi umurnya, dan selain itu warna-warna tersebut membuat mata kita menjadi cepat lelah, lho! Jadi, kamu harus bisa memadu padankan warna secara serasi dan harmonis dalam slide kamu ya.

Ada SmartArt Jauh Lebih Baik, deh!
Grafik SmartArt sangat membantu sekali untuk slide presentasi yang akan menampilkan bentuk diagram, struktur, matriks, piramida dan lain-lain. Selain membuatnya mudah dan cepat, kamu juga akan terbantu dengan pilihan styles yang bagus dan menarik yang sudah disediakan.

Banyak cara menyampaikan gagasan selain dengan bullet point. Gunakan kreativitas kamu dong! Jangan terpaku menggunakan slide paling standard dan banyak memakai bullet point. Lebih baik gunakan saja SmartArt, karena jauh lebih menarik untuk dilihat audiens lho!

Jangan Terlalu Banyak Animasi
Jangan membanjiri audiens dengan animasi yang berlebihan lho! Karena perhatian audiens ke pokok presentasi kamu malah teralihkan, saking terlalu banyak animasi di slide PPT kamu.

Ada Gambar yang Memancing Rasa Ingin Tahu
Otak manusia lebih mudah menyimpan gambar daripada tulisan. Dengan menggunakan gambar dan diagram akan membantu audiens memahami ide dengan mudah dan tepat. Aturlah posisi kata dan gambar secara tepat. Gunakan gambar yang memancing rasa ingin tahu audiens. Tapi, hindari penggunaan gambar yang berlebihan dan tidak mendukung bahan materi presentasi kamu ya!

Alur yang Teratur
Slide yang baik memiliki alur teratur, dari pembukaan, penjelasan, sampai penutup. Audiens akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang harmonis dan sinergis. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya. Mau begitu? nggak dong ya!


Ada Pengulangan dalam Slide
Manfaatkan elemen yang bisa diulang dalam presentasi antar satu slide dengan slide lain. Bisa mengulang warna, pola, tata letak dan banyak hal lain. Pengulangan menciptakan suatu harmoni dalam keseluruhan presentasi.

Salah satu yang paling sering dilakukan oleh kamu adalah background slide yang berbeda-beda. Sebaiknya hindari hal tersebut ya! Background slide yang berbeda-beda –baik dalam hal warna dan gambar background- dapat menghilangkan kefokusan audiens. Selain itu, ingat jangan gunakan background yang terlalu gelap dan terlalu terang ya.

Jangan lupa ada Kesimpulan
Selalu buat ringkasan atau kesimpulan dari presentasi powerpoint (PPT) kamu ya! Dengan demikian audiens dengan mudah mengingat kembali point yang telah kamu dibahas.



Walaupun gak ada pelajaran khusus tentang membuat slide presentasi, tapi kamu bisa membaca kriteria membuat slide yang baik dan menarik seperti di atas.

Jika kamu telah menerapkannya dan berhasil, bagikan tulisan ini untuk temanmu, agar semakin banyak presenter yang paham bagaimana caranya memikat hati audiens dengan tampilan slide yang ideal. Semangat presentasi! :)

Cerita Tentang Kartini

Rabu, April 27, 2016 1 Comments A+ a-




"Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa bahagia baginya". (Penggalan surat Kartini yang dikirimkan kepada Ny. Van Kool itu dikirimkan pada Agustus 1901)

Saat itu hari Minggu. Hari yang biasanya aku dengan sengaja bangun agak siang, karena balas dendam di hari-hari sebelumnya selalu tidur larut malam. Ya, itu saat masa kuliah dulu. Kini hari mingguku, berbeda dengan hari minggu seperti biasanya. Di sini, kami libur sekolah di hari Jumat. Jadi, gak ada yang namanya malam minggu, tapi adanya malam jumat, hehehe. Hari Minggu? Adalah hari kedua dalam seminggu untuk menuntut ilmu di kelas.

Seperti biasa, hari minggu adalah santapan belajar fisika. Di saat siswa lain sedang asyik seharian bersantai di rumah, santri di sini harus menyantap fisika.

Sebelum mulai belajar, aku pancing santri-santri kelas VIII putri, dengan sebuah pertanyaan. “Sekarang tanggal berapa ya?”

Hanya dengan pertanyaan seperti itu, mereka langsung protes. “Tanggal 24 April, Bu. Bu, kok kita gak memperingati Hari Kartini 21 April lalu?”

"Ya, itu maksudku! Terima kasih, Nak sudah bertanya hehehe," gumamku dalam hati.

“Ya, kamu boleh inisiatif memperingati Hari Kartini!” sahutku dengan santai.

“Tapi, apakah kamu tahu bagaimana seharusnya memperingati Hari Kartini?” tanyaku.

Mereka geleng-geleng. Aku yakin, mereka langsung menyelami memori ketika SD dulu. Ada yang berpakaian baju adat dan tak lupa berhias menor, lalu pawai mengelilingi lingkungan sekolah. Dulu, akupun juga begitu.

“Adakah di sini yang pernah merayakan Hari Kartini dengan memakai baju adat?” tanyaku lagi kepada seisi kelas.

Satu persatu tangan-tangan mungil yang dibaluti gamis gombrong mengangkat tangannya. Ada yang pernah, ada juga yang tidak mau ikut memperingatinya saat di sekolah dasar dulu.

“Ketahuilah, Nak. Kartini hebat itu karena menulis. Tulisannya dikumpulkan menjadi sebuah buku, bukan karena kebaya. Peringati Hari Kartini dengan menulis, bukan dengan pakai kebaya,” ungkapku mengutip pernyataan Pak Dedi Dwitagama. Aku temui kutipan tulisannya di Instagram beliau (@dwitagama).

Emm… oke. Aku tangkap ekspresi mereka yang sedang berpikir. Bisa jadi dalam hatinya, benar juga ya pernyataan tersebut.

Tidak berselang lama, salah satu santri bertanya, “Kok hanya dengan menulis, Kartini bisa menjadi Pahlawan Nasional, Bu?”

Aha! Good Question, Nak!

“Karena surat-surat yang dituliskan Kartini telah membuka pikiran orang-orang,” jawabku singkat.

"Surat-surat yang ditulis oleh Kartini, pada akhirnya mampu mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya itu sekaligus menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Ide dan gagasan pembaruannya tersebut yang ia tulis adalah untuk kepentingan bangsanya. Cara pikir Kartini itu sudah dalam skop nasional, lho!" jelasku.

“Bu, saya tidak tahu cerita tentang Kartini. Tolong ceritakan, bu!" pinta beberapa santriku.

"Yang lain? Ada yang tahu, apakah yang Kartini perjuangkan?"

Beberapa menjawab, Kartini telah memperjuangkan emansipasi kaum perempuan.

"Kartini itu saaaaaaangat suka sekali dengan menulis! Ia menulis kepada Nona Zeehandelaar, Ny. Abendanon, Ny. Ovink Soer, Ny. Van Kool untuk berkisah tentang angan-angan, ma'rifat, kecintaan pada rakyat, ningrat dan kebangsawanan, pergolakan batin, emansipasi, hingga tembok pingitan."

"Nah, Kartini lahir tanggal 21 April 1879. Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sana, Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi, setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri, membaca buku-buku berbahasa Belanda, dan menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda. Kartini mengenal teman-teman di Belanda melalui koran terkait berita pergerakan wanita di Eropa. Ia kemudian menulis dan memasang sebuah iklan di majalah Belanda De Hollandsche Leile, hal tersebut ia lakukan karena Kartini ingin berkenalan dengan ‘teman wanita pena'," jelasku.

"Bu, Kartini dipingit? Lalu suaminya Kartini siapa, bu?" tanya salah satu santri.

Wah untung saja, aku pernah membaca cerita-cerita tentang Kartini. Gak nyangka, pertanyaan sespesifik itu juga ditanyakan oleh santriku.

"Nah, Kartini disuruh menikah oleh orang tuanya dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903, saat usianya 24 tahun. Alhamdulilah, suaminya mengerti keinginan Kartini, lalu ia diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah perempuan di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka."

Dari penjelasanku itu, santri lainnya tertarik menanyakan hal lain. "Bu, terus Kartini sudah punya Anak?"

"Ya punya. Kartini punya anak pertama dan sekaligus terakhir, namanya RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Lima hari kemudian, Kartini meninggal. Ia meninggal pada usia 25 tahun."

Santri yang duduk dipojok mengacungkan tangannya, dan bertanya, "Karena apa bu, Kartini bisa meninggal?"

"Saya kurang tahu pastinya seperti apa. Namun, saat Kartini mengandung anaknya, ia tampak sehat-sehat saja. Ketika Kartini mau melahirkan, yang menolongnya adalah dokter terkenal Belanda, kalau gak salah namanya Dr. Van Revesteyn. Bahkan empat hari setelah melahirkan anaknya itu, ia juga masih tampak sehat. Di hari keempat pasca melahirkan, Dr. Van Revesteyn mengunjungi Kartini yang berada di Rembang untuk menengok keadaan Kartini. Ketika Dr. Van hendak pulang, Kartini bersama Dr. Van meminum anggur sebagai tanda perpisahan. Tak lama meminum anggur, perut Kartini merasa sakit sekali, hingga ia hilang kesadaran. Tak lama, di hari itu juga, Kartini meninggal. Namun, tidak ada hasil otopsi mengenai kematian Kartini, karena Kartini langsung dikuburkan keesokkan harinya."

Agak gak nyangka, mereka tertarik menanyakan sejarah spesifiknya Kartini, mulai dari suaminya, siapa anaknya, sampai kenapa Kartini bisa meninggal.

Pendidikan Bagi Kaum Perempuan


Kartini School, tahun 1918

Aku pun melanjutkan ceritaku tentang Kartini. Cerita kali ini, santri-santriku harus memahami maksud perjuangan Kartini.

"Nak, Kartini tidak pernah mengajarkan emansipasi kaum perempuan, yang identik bahwa perempuan harus keluar berkarir dan menjadi pesaing para pria di berbagai lapangan kehidupan, untuk kemudian membiarkan anak dan rumah tangganya terbengkalai. Bukan itu maksud perjuangan Kartini!" ungkapku.

"Ternyata Kartini itu hanya memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan. Buktinya ia telah berbuat nyata membuka sekolah perempuan di Rembang dan Jepara. Sekolah perempuan adalah langkah kecil yang bisa dilakukannya untuk membuat perubahan! Ia hanya menginginkan perempuan bisa mengembangkan dirinya sendiri dengan keterampilan dan pengetahuan, serta tetap pada kodratnya sebagai pendidik utama anak-anaknya."

"Sejak saat itu, Kartini pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan kaum perempuan bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu, menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, Kartini mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk gadis. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma."

“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. (Penggalan Surat Kartini yang dikirimkan kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902)

***

“Lalu, saat ini memang buat apa kita harus sekolah?” tanyaku mengagetkan lamunan mereka usai mendengar cerita tentang Kartini.

“Buat mencari ilmu, dong bu.” sahut salah satu santri dengan sigap.

"Kalau menurut kamu?" tanyaku pada salah satu santri yang sedari tadi belum berbicara.

“Biar tidak gaptek teknologi," jawabnya.

“Supaya gak mudah tertipu oleh orang lain.” sahut teman sebangkunya.


Ya, itulah hakikatnya seorang wanita. Ia berjihad mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan mujahid mujahida untuk masa depan. Di masa depan, dunia membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman. Solusinya adalah menjadi wanita yang cerdas untuk anak-anaknya. Karena seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya!


"Kartini adalah sosok pelopor emansipasi bagi kaum perempuan. Beliau telah mampu mengangkat derajat perempuan sehingga kita mampu merasakan bangku pendidikan. Sosok Kartini yang mampu menjadi motor gerakan dalam pembebasan perempuan dalam hal ini adalah pendidikan. Nak, maka jadilah kamu perempuan yang bermartabat, dengan tanpa lelah haus akan ilmu. Karena kita begitu berharga. Karena kita ada, untuk generasi pemimpin bangsa," jelasku.

"Pergilah, laksanakan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan. Bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas. Di bawah hukum yang tidak adil dan paham-paham palsu tentang mana yang baik dan mana yang jahat. Pergi! Pergilah! Berjuang dan menderitalah, tetapi bekerja untuk kepentingan yang abadi" (Kartini, 4 September 1901).

Mereka menangguk-anggukkan kepalanya.

Alhamdulilah, semoga memahami ya, Nak. Kita harus bersyukur hari ini, kita telah mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Ternyata menjadi guru itu harus multitalent juga ya. Harus tahu sejarah dan men-deliver makna sejarah tersebut ke murid-murid.

Testimoni Jagoan Calon MAWAPRES UNJ

Selasa, April 19, 2016 2 Comments A+ a-

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya, maka wajib baginya memiliki ilmu.” (HR. Tarmidzi)
Bagiku, MAWAPRES atau Mahasiswa Berprestasi adalah mahasiswa yang mau keluar dari zona nyamannya. Tidak hanya keluar saja, tapi ia juga mampu membuktikan bahwa dirinya mampu mengalahkan ketakutan ataupun kelemahannya sendiri dan bisa memberikan kebermanfaatan untuk orang banyak.

Tanggal 21 April mendatang akan ada kompetisi MAWAPRES tingkat UNJ. Tujuh MAWAPRES S1 dan tiga MAWAPRES D3 akan mewakili fakultasnya masing-masing untuk berkompetisi memperebutkan gelar MAWAPRES UNJ. Ya! Hanya gelar. Emm.. bukan hanya gelar, tapi ada juga piala dan sejumlah uang tentunya. Namun, mereka yang mau berjuang, tentu akan memahami manka sesungguhnya kompetisi MAWAPRES ini.

Sumber Gambar: UNJ Kita

Kebetulan banget, ada lima adik-adikku yang maju mewakili fakultasnya masing-masing untuk mengikuti kompetisi MAWAPRES UNJ tahun ini.

Baca juga: Inilah Mahasiswa Berprestasi UNJ 2016

Yang pertama, ada Palupi Mutiasih. Adikku yang satu ini orangnya tekun! Dia sudah paham makna kata berjuang! Kisah hidupnya yang penuh dengan perjuangan, pasti membuat kita selalu merasa beruntung. Kalau boleh dibilang, Palupi berhasil keluar dari zona nyamannya. Ia kuat menanggung nasib hidupnya dan mau bergerak untuk segera mendapatkan kisah yang lebih baik lagi. Ia sudah paham makna kebermanfaatan untuk orang banyak. Kecintaannya dengan dunia anak-anak, membuat Palupi selalu mendedikasikan dirinya untuk bisa berkontribusi mewujudkan pendidikan yang lebih baik lagi.

Yang kedua, ada Dina Chaerani. Adikku yang ngegemesin ini ruameee banget orangnya! Doi jago ngomong. Kalau udang ngomong sama Dina, kita pasti terhanyut sama kisah-kisahnya yang selalu berwarna. Ada ajah deh yang dia omongin, mulai dari topik yang berbobot sampai topik yang gak penting sama sekali. Prestasinya Dina? Ah itu gak perlu diomongin lagi. Banyak banget! Mulai dari tingkat nasional sampai tingkat internasional. The real MAWAPRES banget deh!

Yang ketiga, ada Umi Khumairoh. Adikku satu ini gak kalah keren dari Palupi dan Dina. Coba deh tanya berapa IPK-nya Umi? Ajaib! IPK-nya 4 lho! Bukan ajaib sih, tapi emang Umi ini otaknya cerdas banget. Coba kamu tanya saja, bagaimana strategi belajarnya. Umi ini bukan hanya berprestasi secara akademiknya saja, tapi Umi juga seorang mahasiswi organisator. Cerdas dan berkualitas, julukan yang pas untuk bisa kita gambarkan tentang Umi.

Yang keempat, ada Ajeng Pratiwi. Dulu aku pernah 15 hari menginap bersama Ajeng di Galasah, Serawak, Malaysia. Jadi, aku cukup paham betul bagaimana cara sosok Ajeng bersikap. Dia sosok yang sopan dan ceria. Ajeng selalu terdoktrin sama kakak-kakak MAWAPRES lainnya. Karena kekuatan inspirasinya itulah membuat Ajeng semakin kuat dan ikutan mau untuk membuktikan bahwa ia juga mampu menjadi seorang MAWAPRES. Pertahankan, list mimpimu, Jeng! Dan buktikan bahwa kamu mampu mewujudkannya!

Yang terakhir, ada Wanda Amelia. Wanda ini adikku banget! Kita satu fakultas. Aku cukup merasakan perubahan seorang Wanda. Awalnya dia biasa ajah. Kita jadi deket, dan sering diskusi ini itu. Wanda, sosok pembelajar banget! Ini yang patut kita tiru dari seorang Wanda. Dia gak pernah puas sampai sini aja, dia terus membuktikan kualitas dirinya.


Itulah testimoniku tentang lima jagoan calon MAWAPRES UNJ.



Kamu pilih yang mana? Yuk, dukung jagoanmu! Hadir dan berikan dukungan terbaik untuk terpilihnya MAWAPRES UNJ!

Baca juga:  Makna Berprestasi Part 1 dan Makna Berprestasi Part II 

Surat Untuk Diriku di Masa Depan

Kamis, April 14, 2016 11 Comments A+ a-

Sumber Gambar

Pandeglang, 14 April 2016

Assalamu'alaikum wr.wb, wahai diriku!

Bolehkah kamu melihat ke langit sekarang? Ya, sekarang. Berhenti dulu membaca surat ini. Cepatlah, dongakkan saja kepalamu! Aku tahu, payung-payungnya sudah tertutup, karena menjelang adzan maghrib.

Bagaimana, langitnya masih sama saja kan? Langit yang sama seperti saat aku sedang menuliskan surat ini untukmu, lima tahun lalu, tepat di hari ketujuh Bulan Rajab, salah satu bulan yang dimuliakan Allah, ya Ramadhan kian dekat.

Aku yakin, hari ini adalah tanggal 14 April 2021. Benar kan? Kalau tidak salah, pasti hari ini kamu sedang berada di pelataran Masjid terindah di dunia, Masjid Nabawi, sambil menunggu berbuka puasa di hari kedua, 2 Ramadhan 1442 H.

Bagaimana suasana Masjid Nabawi, Gi? Masih samakah seperti lima tahun lalu, saat kamu dan nenekmu terburu-buru mengambil tempat di dalam masjid untuk menunaikan salat dzuhur? hahaha aku bahagia sekali jika mengingat momen itu. Walaupun saat itu lututnya sedang nyeri, tapi ia tak mau ketinggalan untuk bisa salat di dalam.

Aku bersama Nenekmu tercinta tahun 2016

Ya, aku sungguh tidak sabar merasakan salat lagi di sana, seperti dirimu sekarang, yang sedang bersantai-santai di pelataran masjid bersama suamimu. Hey, Al-Qur'an merah jambunya masih sama kan? Kamu setia sekali dengan Al-Qur'an itu! Hapalannya masih terjaga di dadamu itu kan? Alhamdulilah. Semoga kelak, engkau menjadi hafidzah, ya Gi, Aamiin ya Allah.

Oia, suasana Ramadhan di Masjid Nabawi bagaimana? Kamu sanggup puasa kan, Gi? Karena aku ingat sekali lho, beberapa bulan lalu, seorang nenek dari Padang menceritakan pengalamannya berpuasa di Tanah Haram. Saat itu adzan subuh belum berkumandang. Nenek di sampingku, dengan tenang menceritakan pengalamannya sambil berdoa semoga masih diberi kesempatan merasakan Ramadhan, dan akupun terhanyut khayalan dari ceritanya. Ya, saat itu aku juga berharap bisa merasakan suasana Ramadhan di Tanah Haram suatu saat nanti. Alhamdulilah, saat ini sudah tercapai.

Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Maha Suci Tuhanmu, Pemilik Keagungan dan Kemuliaan. (Qs. Ar-Rahman: 77 - 78)

Gia, wahai diriku yang semoga selalu Allah rahmati.

Saat ini, aku sedang mengabdi di pelosok Pandeglang. Santri-santriku memanggilku, Ustadzah Gia. Ya, aku sedang berusaha mendidik calon mujahid dan mujahida di sini. Bergetar hati ini ketika melihat mereka mengangguk-anggukkan kepalanya saat belajar fisika bersamaku di kelas. Dan yang lebih membuat hatiku tersentuh, mereka menghapal Al-Qur'an dengan ikhlas. Aku kagum sekali, melihat Masjid Aiysah binti Abu Bakar terdengar sayup-sayup suara lantunan para santri yang sedang muraja'ah. Semoga saat ini, santri-santriku sudah menjadi seseorang yang menjadi penerang di lingkungannnya. Aku berharap 5-7 santriku yang saat ini sedang aku ajarkan fisika, ada yang sedang berkuliah di MIT ataupun universitas di timur tengah.

Walaupun empat tahun lalu, kamu sedih dan sungguh berat hati meninggalkan mereka, aku senang karena kontribusimu terhadap pendidikan di Indonesia totalitas sekali! Aku tahu, kali ini bukan santri-santri yang kau didik, tapi calon bapak dan ibu guru yang sedang dicekoki olehmu dengan ilmu-ilmu pendidikan demi menjadi guru yang berkualitas. Selamat ya, Gi! Ciyeee, yang akhirnya menjadi ibu dosen muda.

Gia, jujur aku penasaran apa yang telah terjadi di tahun 2021.
Benarkah Indonesia sudah menerima satu unit prototype pesawat tempur KFX/IFX untuk diujicoba demi kepentingan militer Indonesia? Semoga saja, Indonesia memang membuktikan komitmennya untuk membeli setidaknya 50 unit pesawat tempur untuk memperkuat alutsista TNI dimasa yang akan datang.

Gi, benarkan Kereta Api Trans Sumatra sudah beroperasi? Aku dengar sih, kereta api trans sumatra akan mengubungkan wilayah Medan-Aceh-Riau sepanjang 1.574,5 kilometer. Lalu, bagaimana dengan MRT di Jakarta? Masih terawat dengan baik kan? Kemacetan di Jakarta apakah sudah berkurang?

Oia, aku ingat di tahunmu saat ini Freeport sudah kembali ke pemerintah Indonesia kan? Semoga saja Freeport tidak diberikan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sebagai pengganti kontrak karya. Ya, aku ingat santriku, Udin asal Papua, sedih sekali mengenai tanahnya dirampok habis-habisan.

Bagaimana dengan perempuan Indonesia di tahun 2021? Saat ini, program dari Mentri Sosial RI sedang menargetkan perempuan Indonesia sudah harus berkualitas dan religius. Dan di tahunmu sekarang, akan diwujudkan perempuan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan religus. Sudah terwujudkah? Semoga saja. Ya, aku berharap sekali, kamu dan ibu-ibu muda lainnya menjadi tonggak peradaban bangsa. Ingat, wanita adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya ya!

Jika benar, jawaban dari pertanyaan-pertanyaanku sudah terwujud saat kamu sedang membaca suratku ini, ya aku berdoa untuk masa depan semoga stabilitas perekonomian Indonesia baik-baik saja. Dan Indonesia semakin membuktikan bahwa dirinya benar-benar mampu menjadi negara maju!

Wahai diriku, Gia, yang Allah cintai.

Saat aku sedang menuliskan surat untukmu ini, aku berjanji bahwa kamu di masa depan akan memiliki 200 anak. Sudahkah terwujud? Aku ingat sekali, ketika kamu diinterview saat seleksi FIM (Forum Indonesia Muda) 18, lima tahun lalu, kamu ditanya tentang rencana hidup 20 tahun mendatang. Dan kamu menjawab, "Aku akan menjadi ibu dari 200 anak. Dan aku akan memastikan bahwa mereka akan mendapatkan pendidikan yang layak!" Walaupun aku yakin, saat ini kamu baru punya dua anak, gapapa... fokus dulu dengan karirmu sebagai dosen muda. Kumpulkan uang sebanyak-banyaknya, perbanyak link, dan dewasakanlah dirimu. Karena 198 anak lagi sedang menunggu perhatian ekstra dan kasih sayangmu, Gi!

Gia, istri shalihah, yang Allah berkahi.

Sejujurnya aku masih penasaran dengan sosok pria yang saat ini sedang mengaji di sampingmu itu. Ia sepertinya tampan sekali ya! Sejuk sekali dipandang. Diakah pria saleh yang aku tunggu saat ini? Rasanya bagaimana bisa umrah bersama suamimu? Pasti kamu gak baper lagi kan melihat banyak sepasang suami istri seperti saat lima tahun lalu ketika kamu umrah bersama nenekmu, hihihi? 

Suasana pelataran Masjid Nabawi menjelang Maghrib, lima tahun lalu

Gi, lihat jam sekarang! Sudah pukul 17.50 waktu Madinah. Saatnya kamu mengeluarkan kurma dan mengambil air zam-zam! Aku yakin, kamu pasti sedang senyam-senyum membaca suratku ini. Terima kasih ya, sudah membaca surat ini. Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu tetap menjadi sosok Gia yang Allah cintai, sosok Gia yang Allah rahmati dan berkahi, serta sosok Gia yang selalu totalitas menjadi istri shalihah dan ibu yang cerdas bagi anak-anakmu.

Salam ya buat, Syayiq dan Syafiq, dua jagoanmu itu! Semoga ia baik-baik saja, kamu titipkan ke neneknya selama kamu umrah 15 hari bersama suami.

Wassalammua'laikum Wr.Wb.

Profil 500 Kata: Hadiah Bertubi-tubi!

Selasa, April 12, 2016 3 Comments A+ a-

Aku dapat tugas! Sebenarnya simpel, tapi cukup menyita waktu untuk menyelesaikannya. Bunyinya seperti ini:

Tiga puluh lima hari lagi jelang Pelatihan Bukalapak Forum Indonesia Muda yang kita nantikan bersama. Untuk itu, ada hal-hal yang perlu untuk teman-teman laksanakan dalam beberapa hari ke depan. Sebelum pelatihan, peserta diminta untuk mengerjakan tugas prapelatihan. Tugas pertama adalah mengisi profil peserta, seperti apa peserta ingin dikenalkan ke publik. Profil peserta diisikan di sini, dengan deadline tanggal 13 April 2016 pukul 23.59 WIB.
Setelah buka link yang telah diberikan, ada salah satu kolom untuk membuat narasi dengan panjang maksimal 500 kata dan menggunakan sudut pandang orang petama. Narasi tersebut harus mencakup:
  1. Memuat biodata pribadi (TTL, tempat tinggal, jurusan kuliah, aktivitas saat ini.
  2. Menceritakan latar belakang (pengalaman hidup).
  3. Menceritakan karya dan prestasi (juara A, B, C, kontribusi di X, Y, Z).
  4. Menuliskan cerita singkat apa rencana proyek yang akan dilakukan pasca Pelatihan BLFIM.

Baca juga: I AM PART OF BLFIM 18: Usaha Memang Tak Mengkhianati Hasil
Alhamdulilah, narasi telah rampung dengan jumlah 500 kata pas! Yey! Ternyata cukup sulit merangkai empat point di atas untuk menjadi satu kesatuan narasi.

Menunggu Senja bersama Santri


Hadiah Bertubi-tubi!

Aku lahir dari rahim seorang ibu yang tangguh, 22 tahun lalu, tepatnya tanggal 13 September. Ia memberi nama anak pertamanya, Sitti Ghaliyah, yang artinya perempuan berharga. Sejak kecil, aku sudah diajari oleh ibuku tentang artinya sebuah perjuangan. Ia mendidik ketiga putrinya seorang diri sejak berumur 27 tahun. Ya, ayahandaku, sudah kembali ke pangkuan-Nya sejak umurku lima tahun.

Sejak SMA, aku sudah dilatih oleh ibuku untuk menjadi guru, yakni guru gambar untuk anak-anak di sekitar rumah. Uang yang aku peroleh sejak itu, digunakan untuk mencukupi kebutuhan uang jajanku sendiri. Sungguh, ibuku adalah wanita tangguh yang menjadi role model untuk anak-anaknya.

Aku tinggal di daerah Jakarta Utara, terkenal dengan banyaknya transformers yang lalu-lalang. Sudah enam bulan aku meninggalkan hiruk-pikuk Kota Jakarta. Kini aku sedang mengabdi di pelosok Pandeglang. Skenario Allah memang indah! 

Pasca lulus dari Jurusan Fisika Universitas Negeri Jakarta, aku ditawari oleh dosenku, “Gia, maukah membantu saya untuk membangun sebuah sekolah?” 

Baca juga: Cara Agar Siswa Jatuh Cinta dengan Fisika

Padahal aku sudah berencana untuk menjadi news researcher di salah satu media massa nasional, namun Allah dengan mudahnya membalikkan niatku. Ya, aku terima tawaran dosenku. Kini, aku sedang mengabdi di sebuah pondok pesantren, Ibad ArRahaman Islamic Boarding School, untuk mendidik calon mujahid dan mujahidah masa depan. Aku menjadi salah satu pendidik fisika di sana. Bertemu dan merangkai kisah bersama santri dan santriwati. Bukan hanya aku yang meneransfer ilmu fisika, tapi mereka telah banyak menginspirasiku.

Allah memberiku nikmat sakit, sakit yang cukup menyita waktu selama delapan bulan. Tuberculosis Paru-paru, nama penyakitnya. Waktu berjalan begitu cepat. Allah memberiku hadiah bertubi-tubi! Seharusnya aku bisa menamatkan masa studi S1 hanya dengan waktu 3,5 tahun. Namun, sayang gagal. Ternyata, Allah mengganti dengan diberikannya hadiah hibah PKM (Progaram Kreativitas Mahasiswa). Hibah itu ibarat beasiswa untuk pengerjaan skripsiku. Alhamdulilah, PKM berjalan dengan baik, dan skripsiku rampung di waktu yang tepat. 

Baca juga: TBC Membuat Skenario Hidupku Semakin Indah

Hampir di waktu yang bersamaan, Allah memberiku hadiah lagi! Aku berhasil mendapatkan medali emas dalam acara International Young Inventors Awards 2015. Penemuanku adalah aplikasi modul elektronik sebagai bahan belajar mandiri untuk siswa SMA. Aku menamainya PENGOLEKSI (Paket Lengkap Modul Elektronik Fisika). Di dalamnya tidak hanya ada tulisan tentang materi fisika saja, tapi juga ada gambar, video, animasi, silmulasi, dan soal-soal evaluasi. PENGOLEKSI ini kompatibel di laptop, netbook, ataupun notebook. Aku senang sekali, akhirnya aku bisa membuktikan bahwa maha karya skripsi tidak berakhir di rak perpustakaan kampus saja, tapi juga bisa menjadi karya nyata untuk perubahan lebih baik.

Di bulan yang sama, tanpa bosan, Allah memberiku hadiah selanjutnya! Aku dinyatakan sembuh oleh dokter. Senangnya bukan main saat itu! Oleh karena itu, aku diizinkan untuk mengabdi selama sebulan di Serawak, Malaysia bersama 40 relawan muda lainnya. Tidak hanya bertemu dengan anak-anak buruh migran Indonesia saja, tapi aku juga diberi kesempatan untuk mendidik dan memberikan semangat menempuh pendidikan tinggi.

Kecintaanku terhadap dunia pendidikan, membuatku tertarik untuk membuat sebuah proyek. Sasarannya adalah guru-guru sekolah non formal di Serawak, Malaysia. Aku akan bekerja sama dengan VTIC Foundation mendatangi 17 sekolah-sekolah non formal. Aku dan tim akan berusaha meningkatkan kualitas cara pengajaran guru-guru di sana. Semoga terwujud di Agustus 2016 mendatang! Aamiin.



Salam, 
*form Profil peserta BLFIM harus menyertai link foto




Cara Agar Siswa Jatuh Cinta dengan Fisika

Selasa, April 12, 2016 2 Comments A+ a-

Sumber Gambar

Sebuah tulisan refleksi...

Aku hanya seorang fresh graduated yang kebetulan diamanahkan dosen untuk membantunya membangun sebuah sekolah, lebih tepatnya pondok pesantren. Namanya, Ibad ArRahaman Islamic Boarding School. Sekolah bersih nan indah ini terletak di Pandeglang, Batu Bantar.

Kaget? Jujur kaget. Kaget karena sama sekali belum ada pengalaman mengajar. Tapi, bukan Gia namanya kalau tidak suka yang namanya tantangan!

Aku memang sempat PKM (Praktik Kegiatan Mengajar) selama lima bulan (sesuai jadwal) di salah satu sekolah terbaik di Jakarta, SMA Negeri 68 Jakarta. Sayang, aku diberi nikmat sakit, yang mengharuskanku mengajar hanya selama kurang dari tiga bulan. Namun, banyak sekali pelajaran yang dapat aku ambil selama melakukan PKM di sana. Mulai dari yang gak suka fisika, sampai yang seneng sekali sama fisika. Mulai dari pertanyaan yang unik sampai pertanyaan tingkat tinggi.

Bayangkan, saat kami belajar Bab Gravitasi, ada seorang siswa yang bertanya, "Miss Gia, ilmuwan tahu dari mana yaa, massa Bumi nilainya segitu? Emang bisa ya, Bumi diukur pakai timbangan? Nggak kan? Kok ilmuan bisa tahu sih nilainya massa Bumi?"

Seru kan pertanyaannya? hahaha

Masih ingat ceritaku yang berjudul "Keluar dari Zona Nyaman"? Jujur, masih tidak menyangka, kalau aku akhirnya menjadi seorang Ibu Guru Fisika. Dalam hatiku saat itu, "Ini PR banget nih, aku harus membuat siswa-siswaku jatuh cinta sama Fisika!"

Fisika itu memang momok bagi sebagian besar siswa. Ya, mau bagaimana lagi, memang kenyataannya belajar Fisika jauh lebih susah dibandingkan belajar sains ataupun matematika.

Contoh, seorang siswa jika ingin bisa belajar Fisika, maka ia harus mempunyai basic Matematika yang baik. Dan, Fisika bukan hanya hitungan saja, tapi harus benar-benar memahami teorinya. Mengerjakan soal Fisika juga ada rule-nya, seperti wajib menuliskan diketahui dan ditanya, lalu menjawab dengan menuliskan rumusnya terlebih dahulu. Selain itu, siswa yang belajar Fisika juga harus jago menggambar, minimal menggambar garis lurus. Karena hampir sebagian besar materi-materi Fisika membutuhkan illustrasi.

Ada seorang santri dengan logat khas Ambon, bertanya padaku, "Aduh Ibu, buat apalah kita capek-capek menghitung buah kelapa yang jatuh?"

Good Question, Nak!

"Karena itulah serunya belajar Fisika! Hal yang tidak terlalu pentingpun kita pelajari, apa lagi hal yang penting seperti mempelajari Tata Surya. Sebenarnya kita sedang memahami Maha Karya Allah. Sulit? iya! Malah sulit sekali dan tidak berhenti-henti selalu mengucap syukur atas pemberian dari-Nya. Contohnya, Gravitasi. Sudah tahukan tentang Gravitasi? Bayangkan, kalau tidak ada Gravitasi? Apa yang terjadi? Ya begitulah Fisika, wajar Fisika itu sulit, karena Maha Karya Allah yang luar biasa ini sedang kita coba pahami. Suatu hari, jika kamu sudah mengetahui serunya belajar Fisika, InsyaAllah hati kamu tak akan berhenti untuk selalu mengucap syukur kepada-Nya," jelasku.

Ternyata menjadi seorang guru, ya sulit sekali ya! Sejago apapun ilmu (sementara) yang kita miliki ini, kalau tidak paham mengahadapi karakteristik-karakteristik siswa yang beragam, ya bisa berabe.

Hampir setengah tahun statusku menjadi seorang guru, diri ini merasa beruntung sekali diberi kesempatan untuk (setidaknya) bisa belajar untuk menjadi seorang ibu, ya ibu sesungguhnya.

Alpha Zone sebelum belajar Fisika

Jadi, PR-ku sekarang, bagaimana caranya harus membuat mereka jatuh cinta degan Fisika?
Strategiku diantaranya:

  • Memberi Alpha Zone yang seru (tapi mendidik) sebelum belajar Fisika. Aku biasanya memberikan sebuah cerita, yang membuat mereka sampai melongo ketika mendengarkan. Dan pastinya beberapa video singkat yang seru dan mendidik.
  • Ulangan Harian pertama sengaja dibuat agak sedikit mudah. Biar hampir sekelas bisa mendapatkan nilai yang bagus, sehingga mereka akan tersugesti kepercayaan dirinya untuk bisa belajar fisika. Ulangan harian selanjutnya? Ya dibuat sesuai levelnya.
  • Sering memberi pujian. "Wah, kamu makin jago nih ngitungnya!" "Ayo lebih terliti lagi, dijamin soal berikutnya pasti bisa deh!", dan sebagainya.
  • Mengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dengan intonasi yang tepat. Sejujurnya, jika seorang guru mampu memberikan kesan mengajar dengan intonasi yang tepat, siswa akan selalu terngiang-ngiang omongan sang guru ketika mengajar.
  • Sering-sering mengajak mereka bersyukur kepada Allah dengan mengaitkan materi fisika yang sedang dipelajari. 
  • Memberikan cerita-cerita fakta bahwa di luar sana banyak penemuan-penemuan yang luar biasa akibat belajar fisika. Secara gak langsung, sang guru harus terus memotivasi siswa.
  • Mengajak siswa untuk mau merekam pelajaran fisika di buku catatan dengan rapi. Dan aku lebih setuju untuk mewajibkan siswa menghias catatan fisika dengan warna-warna. Misalnya, menulis sebuah rumus menggunakan spidol hijau. Lalu memberi border dengan warna merah.
  • Setelah bersama-sama menjawab soal fisika, sang guru boleh banget bertanya kepada siswa, "Wah ternyata menjawabnya mudah ya? Masih ada yang kurang paham?" Jika ada siswa yang kurang paham, samperin langsung ke mejanya.
  • Jangan pernah sang guru selalu merasa paling pintar di hadapan siswa. Aku menyarankan, sebaiknya (ada saatnya) pura-pura bingung, dan mangajak siswa untuk menyelesaikan bersama-sama. Jika sang guru selalu menyelesaikan soal-soal fisika "sendirian" di hadapan siswa-siswanya, terkadang mereka akan malas untuk mau mengerti, alhasil mereka akan mengerti dengan instan bukan dengan proses.
Ada lagi yang mau menambahkan?

Bagus dan Fikran saat Bimbingan Olimpiade Fisika

"Bu, waktu saya diajari Fisika sama bapak *piiiip* saya dableg banget bu, Fisikanya. Tapi semenjak ibu yang mengajari kami Fisika, saya jadi suka belajar Fisika bu, sekarang," ungkap Bagus (Kelas X Aliyah Putra) ketika sedang bimbingan Olimpiade Fisika bersamaku.

"Bu, kalau saya yaaa, tadinya kan sukaaaa banget sama Matematika. Fisika saya awalanya biasa aja sih. Tapi sekarang ini, saya jadi makin suka sama Fisika, bu!" ungkap Fikran yang tidak mau kalah dengan pernyataan Bagus.

*Senyam-senyum*

Siapa coba yang gak senyam-senyum digituin dua santri? hahaha *muka langsung memerah* Ya Alhamdulilah, kalau begitu.

Ask & Answer #1: Skripsi Modul Elektronik

Jumat, April 08, 2016 8 Comments A+ a-

Sumber Gambar

Kayaknya seru juga kalau aku membuat konten "Ask & Answer" gini. Tujuannya agar memudahkanku untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan orang lain tentang suatu topik. Jadi sebelum mereka bertanya-tanya, dengan mudah aku akan memberikan link tulisan di blogku terlebih dahulu. Setelah mereka membaca, baru deh tanya-tanya hal yang masih mengganjal di hati. Setuju semua? Baiklah kita mulai Ask & Answer #1.

***


Salah satu topik yang paling sering ditanyakan adalah tentang skripsiku. Pasca lulus S1, pertanyaan-pertanyaan tentang skripsiku mulai berdatangan. Mulai dari adik tingkat sendiri sampai mahasiswa dari universitas lain. Cara nanyanya juga beragam, ada yang via email, via Line, Whatsapp, sampai ada yang nanya di Instagram. Beeeeeeehhh... Yasudah langsung saja kita mulai Ask & Answer-nya ya!

Ask: Kak Gia katanya skripsinya membuat modul elektronik ya? Judul lengkapnya apa sih kak?

Answer: Iya benar! Judulnya "Pengembangan Modul Elektronik Fisika Berbasis Model Learning Cycle 7E pada Pokok Bahasan Fluida Dinamik untuk Siswa SMA Kelas IX"

Ask: Kalau di prodi Pendidikan Fisika kan ada beberapa jenis penelitian skripsi ya kak. Berdasarkan judul skripsi Kak Gia, berarti jenis penelitiannya adalah RnD. Memang kerennya RnD (Reasearch and Development) apa sih kak?

Answer: Ya benar ada beberapa pilihan jenis penelitian skripsi, diantaranya eksperimen, RnD, deskriptif, dan PTK. Tapi kalau PTK, S1 gak boleh lagi. Kalau skripsi aku ini jenisnya RnD, jadi penelitian dan pengembangan. Kenapa RnD? Karena aku suka bikin atau mengembangkan sesuatu, yang nantinya akan menjadi sebuah produk. Rencananya produk itu mau aku ikut sertakan ke exhibition dan insyaAllah mau digunakan juga untuk murid-muridku nanti. Kalau eksperimen dan deskriptif bagus juga kok. Penelitianya lebih cepat dibandingkan RnD. Cuma yaa passion aku di pengembangan sih, hehehe. BTW, saat semester 6 ketika mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian, kamu harus sudah tahu ya, passion penelitian skripsi kamu ada dimana, apakah RnD, eksperimen, atau deskriptif. Karena passion menentukan semangat atau tidaknya ketika mengerjakan skripsi kamu sendiri.

Ask: Apa sih latar belakang pengembangan modul elektronik fisika yang dibuat oleh Kak Gia? Kalau bisa, kasih tahu tujuannya juga ya kak!

Answer: Wah ini sih nanya isi Bab 1 ya, hahaha. Biar enak pahamnya, silakan cari skripsiku di perpustakaan MIPA atau di perpustakaan pusat UNJ. Minta skripsi tahun 2015, cari yang tentang modul elektronik atas nama Sitti Ghaliyah dengan nomor registrasi 3215115728.

Tapi, baiklah aku kasih tahu sedikit ya. Intinya latar belakang membuat modul elektronik fisika, karena ketersediaan bahan belajar khususnya untuk mata pelajaran fisika SMA dengan pendekatan saintifik masih berbentuk bahan belajar cetak dan jumlahnya masih terbatas. Nah, berdasarkan analisis kebutuhan di dua sekolah di Jakarta, ternyata hampir semua peserta didik (85,71%) mengalami kesulitan dalam memahami materi fisika dalam pembelajaran di kelas. Kesulitan tersebut timbul karena peserta didik (80,35%) tidak mempunyai bahan belajar mandiri, sehingga mereka (83,03%) tidak mempelajari materi fisika yang akan dipelajarinya di kelas.

Maka dari itu, peserta didik perlu melakukan kegiatan belajar mandiri di luar pembelajaran kelas yang ditunjang dengan bahan pembelajaran yang berkualitas untuk pembelajaran mandiri. Bahan pembelajaran berkualitas untuk pembelajaran mandiri adalah modul elektronik punyaku! Soalnya paket kompliiiiittt banget, cucok untuk peserta didik belajar mandiri dimana saja dan kapan saja.

Nah, kalau peserta didik belajar mandirinya menggunakan modul elektronik, berarti mereka juga dapat menghemat pemakaian kertas yang terus diproduksi untuk mencetak buku-buku pembelajaran. Hal ini juga merupakan salah satu gerakan Go Green untuk menyelamatkan pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas lho!

Tujuannya? Aku copy-paste dari Bab 1 saja ya.
  • Mengembangkan bahan ajar mandiri yang dapat digunakan untuk pembelajaran fisika dengan pendekatan saintifik. 
  • Mengembangkan paket modul pembelajaran fisika untuk satu kompetensi dasar pada Kurikulum 2013. 
  • Menerapkan konsep fisika yang dipelajari untuk mengembangkan bahan pembelajaran mandiri berupa modul elektronik fisika untuk peserta didik. 
  • Melakukan penelitian pengembangan bahan pembelajaran mandiri untuk bahan tugas akhir (skripsi) sebagai syarat meraih gelar sarjana pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas Negeri Jakarta.

Ask:  Aplikasi yang digunakan itu apa ya kak? Dan istimewanya apa?

Answer: Aplikasi utama yang aku gunakan untuk membuat modul elektronik adalah 3D PageFlip Professional version 1.7.6. Dan aku juga menggunakan aplikasi pendukungnya, yaitu ISpring, Camtasia, dan Vegas Pro. Istimewanya aplikasi ini, "Soft cover, thin pages, realistic page flipping effect. Perfect for publishing periodical literature Online and soft cover books." Gitu sih... Pokoknya cobain deh. Otak-atik sendiri, dijamin bakal terkesima sama aplikasi ini. Harganya? Muahal...

Ask: Kakak bikin modul elektronik pakai aplikasi itu buat sendiri atau sebelumnya belajar dari orang lain dulu?

Answer: Aku buat sendiri. Gak diajarin sama orang. Langsung otak-atik sendiri. InsyaAllath aplikasinya mudah dan emang bersahabat sama orang-orang yang mau berjuang buat bisa! Oia, paling kalau pas ngotak-ngatik ada yang gak bisa, aku sama-sama memecahkan masalahnya bersama teman setim skripsi lainnya. Aku buat sendiri mulai dari desain cover, desain halaman, ngedit-ngedit video, sampai dijadikan satu ke dalam aplikasi 3D PageFlip Book itu.

Ask: Bagaimana cara pengembangan komponen-komponen modul elektroniknya?

Answer:  Pertama, untuk cover depan, teks, gambar (.jpeg dan .png), dan cover belakang dikembangkan menggunakan Microsoft Office PowerPoint 2013 dengan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm) dan disimpan dalam format PDF. Ingat, aku pakai ms. power point lho ya, bukan pakai ms. word!

Nah, untuk contoh-contoh soal, dikembangkan menggunakan Microsoft PowerPoint 2013, lalu direkam menggunakan software Camtasia dan disimpan dengan format MP4. Sedangkan, video pendukung materi diedit menggunakan software Camtasia dan Vegas Pro 13.00, lalu disimpan dalam format MP4 dan format FLV.

Untuk animasi pendukung materi menggunakan software Macromedia Flash Professional 8 dan disimpan dalam format SWF. Lalu, untuk kuis interaktif (tes pengetahuan awal, soal-soal tahapan pembelajaran siklus 7E, tes formatif, dan evaluasi sumatif) dikembangkan menggunakan software Ispring Quiz Makker Suite 7 dan disimpan dalam format SWF.

Ask: Terus bagaimana cara menyatukannya kak?

Answer: Gampang! Semua komponen yang telah aku buat disatukan ke dalam software 3D PageFlip Professional version 1.7.6. Agar sesuai dengan format yang dibutuhkan, file dengan format yang tidak sesuai dapat dirubah menggunakan software Format Factory. Kelengkapan modul elektronik fisika lainnya, seperti navigasi, background, dan lainnya juga dikembangkan dengan 3D PageFlip Professional. Pokoknya disitu mah lengkap. Bisa sesuai selera kita juga. Tinggal pilih, mau background kayak apa, navigasinya kayak model apa, bebas.

Selanjutnya, softfile modul elektronik dapat dipublikasikan dalam bentuk aplikasi format HTML agar memudahkan untuk dibaca dan dioperasikan di komputer, laptop, notebook, ataupun netbook dengan sistem operasi minimal Windows 7 tanpa perlu menginstal software tambahan lainnya. 

Ask: BTW, apakah kompatibel untuk digunakan di laptop ataupun komputer?

Answer: Nah, kalau aku kan dipublikasikannya dalam format HTML. Alasannya ya, karena format HTML lebih kompatibel digunakan pada komputer, laptop, notebook, ataupun netbook. Penyimpanan modul elektronik dengan format HTML akan menghasilkan softfile utama modul dan softfile pendukung pengoperasian, sehingga modul elektronik dapat dioperasikan tanpa dikoneksikan ke internet. Beh, mantep kan? Alhamdulilah.

Ask: Nah, setelah produknya sudah jadi, perlu uji validasi gak?

Answer: Ya perlu lah! Kalau gak uji validasi nanti Bab 4 nya mau ditulis apa? hahaha. Aku tahap uji validasi dilakukan kepada para ahli dan guru fisika SMA. Uji validasi dilakukan oleh para ahli materi, ahli media, dan ahli pembelajaran serta guru fisika SMA untuk meninjau kembali perancangan dan pengembangan modul elektronik fisika yang telah dikembangkan serta untuk mengetahui kelayakan modul elektronik fisika yang dikembangkan sebagai salah satu bahan pembelajaran mandiri. Validator memberikan penilaian masukan positif untuk modul elektronik fisika agar dapat diperbaiki sehingga layak untuk diuji cobakan ke peserta didik.

Ask: Kalau uji kelayakan ke siswa, bagaimana?

Answer: Tunggu.. tunggu.. jangan langsung ke siswa ya. Hasil uji validasi itu artinya hasil uji kelayakan agar diperoleh modul yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi. 

Jadi, kita akan mengetahui penilaian tentang kelebihan dan kelemahan serta saran yang mendukung pada perbaikan produk kita. Kelemahan yang ada tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki dan lebih menyempurnakan rancangan awal modul yang sedang dikembangkan. Melakukan revisi produk yang telah dilakukan validasi sangatlah perlu untuk menciptakan lebih akuratnya produk yang sedang dikembangkan lho! Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tinggi efektifitasnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Lalu, siap-siap untuk diujicobakan ke siswa ya!

Ask: Terus kak? Data apa yang Kak Gia ambil saat diujicobakan ke siswa?

Answer: Selanjutnya adalah uji lapangan ke siswa. Kamu cari sekolah, minimal dua sekolah untuk mengujicobakan produk kamu nanti. Kalau aku memilih SMA 42 Jakarta dan SMA 75 Jakarta. Aku mengambil data berapa banyak siswa yang mengerjakan penugasan di modul dan nilai rata-rata masing-masing penugasan. Selain itu, aku juga mengambil data mengenai tanggapan siswa terhadap modul elektronik buatanku, dari segi format tampilan, isi materi, dan tata bahasa.

Ask: Kesimpulan dari skripsi Kak Gia apa?

Answer: Alhamdulilah, modul elektronik fisika berbasis model learning cycle 7E pada pokok bahasan Fluida Dinamik memenuhi persyaratan dengan kualitas sangat baik untuk digunakan sebagai bahan belajar mandiri peserta didik SMA kelas XI.

Ask: Oia kak, BTW soal daftar pustaka, emang ada jumlah minimalnya ya?

Answer: Nggak ada jumlah minimalnya kok! Tapi yaa jangan kedikitan banget ya. Dan, perbanyak jurnal luar negeri dan buku-buku di daftar pustaka skrpsi kamu nanti.

Ask: Kalau mengenai penelitian relevan, itu maksudnya apa sih kak?

Answer: Penelitian relevan itu penting banget ada lho! Itu kita tuangkan di Bab 2. Aku sih memuat tujuh penelitian relevan untuk skripsiku ini. Maksudnya, penelitian orang lain yang masih setipe sama penelitian kita, lalu tulis kesimpulan penelitian orang lain. Hal tersebut penting sekali untuk memperkuat penelitian skripsi kita.

Sekian Ask & Answer tentang skrispsiku. Pertanyaan masih bisa bertambah tergantung variasi adik-adik tingkat yang bertanya padaku.

Oia, biar paham maksimal, kamu boleh baca juga postinganku yang ini:
Baca juga: Gia Mejeng di Koran

Gia Mejeng di Koran

Kamis, April 07, 2016 7 Comments A+ a-

Alhamdulilah, aku seneng banget! Skripsi gak cuma bisa mejeng di perpustakaan kampus aja. Itupun kalau dibaca sama mahasiswa lain yang penelitiannya relevan sama kita. Kalau enggak? emm... bisa dibilang skripsi kamu ya cuma bisa menuhin rak-rak perpustakaan kampus aja. Semoga nggak ya...

Aku bersyukur banget, kalau skripsi yang aku bikin hampir setahun ini akhirnya bisa nyengir di media massa nasional, yaitu Koran Media Indonesia edisi 6 September 2015. Senengnya bukan main deh! Gak niat ngeksis, tapi cuma mau ngasih tahu kalau skripsi ya gak cuma bisa nongkrong di perpustakaan ajah, tapi juga bisa nongkrong di koran dan dibaca sama orang banyak. Ayo dong, skripsi kamu juga ya!

Padahal  lagi sakit mata. Tapi tetep kece kan? hahaha

FYI, PENGOLEKSI ini adalah skripsi yang aku kerjakan sejak Juni 2014, udah lama juga ya. Dengan berbagai halang melintang, akhirnya skripsi aku ini berhasil dapat dana hibah DIKTI bulan Januari 2015, launching di UNJ Research Expo bulan Mei 2015, sudah diseminarkan secara nasional dan sudah publikasi prosiding ber-ISSN, dapat medali emas di IYIA bulan Juli 2015, lulus sidang skripsi pada bulan Juli 2015, bisa nongkrong di koran Media Indonesia bulan September 2015, dan terakhir diwawancarai oleh RRI Pro 2 Jakarta 105 FM. Alhamdulilah.... 

Semogat terinspirasi!

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman 55 : 78)



Agar Fisika Terhubung dengan Dunia Nyata

Para calon guru ini tak menunggu harus lulus untuk terjun di kelas. Mereka meriset lalu menghasilkan inovasi agar belajar fisika jadi seru dan terhubung dengan keseharian.

PENGOLEKSI titel itu disematkan Sitti Ghaliyah, 21 pada aplikasi modul elektronik sebagai bahan belajar mandiri siswa-siswi SMA khususnya pada mata pelajaran Fisika.

Paket Lengkap Modul Elektronik Fisika yang dipendekkan menjadi PENGOLEKSI berhasil menyabet medali emas dalam ajang International Young inventors Award (IYIA) 2015, 8-12 Juni 2015 di Jakarta, Indonesia.

Yuk cari tahu langkah Gia, panggilan akrab Sitti Ghaliyah, yang telah merintis jalan di bidang inovasi dan edukasi!

Ceritakan tentang PENGOLEKSI ini dong, kenapa sampai terpikir buat alat seperti ini?

PENGOLEKSI merupakan inovasi dari bahan belajar mandiri yang sudah ada sebelumnya di masyarakat. Namun, karena mayoritas baru terbatas pada gambar dan teks tertulis, PENGOLEKSI memiliki konten lebih dari sekadar gambar dan teks tertulis.

Di sini ada video, animasi, simulasi, dan soal-soal evaluasi yang interaktif. Siswa SMA akan belajar fisika secara mandiri dengan cara yang lebih konkret dan menyenangkan.

Idenya dari mana?

Saya yakin implementasi proses pembelajaran saintifik akan berjalan maksimal jika sarana dan prasarana yang memadai tersedia. Salah satunya, sumber dan bahan belajar. 

Ketersediaan bahan belajar dengan pendekatan saintifik jumlahnya masih terbatas dan kebanyakan hanya berbentuk cetak. Selain itu, perkembangan teknologi dan penggunaan komputer serta laptop yang semakin meningkat membuat kami terpacu untuk mengembangkan aplikasi bahan belajar mandiri berbasis teknologi. Ini terbukti dari riset yang kami lakukan, ternyata 96,42% siswa siswi SMA di Jakarta memiliki komputer dan 75,89% bisa mengakses jaringan internet.

Proses pembuatannya?

Saya membuat PENGOLEKSI sejak Juni 2014, namun karena hampir 4 bulan lebih saya jatuh sakit, akhirnya pembuatan PENGOLEKSI berhenti sebentar, dan dilanjutkan lagi pada bulan Januari 2015. Pembuatan PENGOLEKSI dibantu oleh dosen pembimbing jurusan fisika, yaitu Pak Fauzi Bakri dan Pak Siswoyo.


Sebelum dirilis ke masyarakat, produk ini juga sudah melalui uji validasi oleh ahli materi fisika, ahli media pembelajaran, ahli pembelajaran, dan guru fisika SMA. Jadi, dengan kata lain, produk ini sudah memenuhi persyaratan sebagai bahan belajar mandiri dengan kualitas sangat baik.

Proses pembuatan produk ini juga berdasarkan riset tentang analisis kebutuhan siswa dan guru di Jakarta tentang modul interaktif, lalu riset tentang media pembelajaran. Bahkan, produk ini diuji coba juga ke guru fisika SMA dan siswa-siswa SMA di Jakarta, khususnya SMA 75 Jakarta dan SMA 42 Jakarta.

Bagaimana dengan biayanya?

Dari saya, nol rupiah, karena produk PENGOLEKSI ini mendapatkan dana hibah dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI). Tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan dana hibah dari Dikti untuk membuat produk ciptaan mereka. Konsep produk PENGOLEKSI dirancang untuk pembelajaran mandiri di mana saja dan kapan saja, tanpa bantuan guru maupun fasilitator.

Bagaimana peran guru dalam proses belajar menggunakan PENGOLEKSI?

Walaupun belajar siswa mandiri, guru tetap bisa memantau siswanya karena aplikasi ini juga dapat dihubungkan dengan e-mail guru. 

Produk ini juga kompatibel, bisa digunakan di semua komputer ataupun laptop. Keistimewaan lainnya, berbentuk DVD, itu berarti user atau siswa tidak perlu lagi menginstal software apa pun. Siswa hanya tinggal memasukkan DVD ke laptop atau komputer lalu klik, aplikasi pun siap digunakan.

Tantangan saat membuat PENGOLEKSI?

Tantangan terbesarnya, keinginan kami menerapkan Learning Cycle 7E, yaitu mengembangkan materi fisika tapi menggunakan model pembelajaran yang benar-benar dirancang mandiri, saintifik, juga menarik. Di sini, kami juga menggunakan dubbing agar pembelajaran lebih bermakna.

Target yang Gia capai?

Saya ingin Pengoleksi punya manfaat besar dalam dunia pendidikan, khususnya bagi siswa ataupun guru SMA.Juga, memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar mandiri sebelum mengikuti pembelajaran fisika di kelas.


Bagi guru, produk ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan bahan belajar fisika dengan pendekatan saintifik berbasis teknologi.

Setelah berjuang menciptakan PENGOLEKSI, hal apa yang membuat kalian bangga?

Saat pertama kali launching, dalam event UNJ Research Expo, setiap pengunjung rata-rata mengatakan PENGOLEKSI ini keren. Lalu respons positif selanjutnya, ketika mengikuti pameran dalam ajang IYIA 2015, kami mendapat medali emas.

Namun, yang paling membuktikan PENGOLEKSI diterima di hati masyarakat ialah saat diuji coba kepada guru fisika dan siswa SMA. Mereka semua antusias dan berharap dapat diproduksi masal.

Harapan Gia ke depan?

Saya bersyukur produk ini dapat diterima di masyarakat. Saya berharap PENGOLEKSI dapat menghilangkan momok pada pelajaran fisika yang selama ini dikenal sebagai pelajaran yang susah dan menjemukan.
Fisika seharusnya dapat menjadi pembelajaran yang mengasyikkan. PENGOLEKSI juga saya harapkan dapat menyebarluaskan manfaat pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.

 
Penulis: Palupi Mutiasih
Sumber: Media Indonesia edisi 6 Februari 2015
www.mediaindonesia.com

Cara Meluluhkan Hati Dosen Pembimbing

Rabu, April 06, 2016 5 Comments A+ a-

Kamu mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi? Pernah grogi? Pernah ketakutan? Atau bahkan menangis karena dosen pembimbingmu?

Aku? Pernah!

Nah, kamu harus tahu tips untuk menghadapi dosen pembimbingmu itu. Karena memang untuk menghadapi dosen pembimbing perlu sekali beberapa tips agar kamu bisa lancar kayak jalan di jalan tol saat bimbingan skripsi.

Ingat, tips ini berharga banget lho! Jadi, kalau kamu iba sama nasib teman seperjuanganmu, tips ini boleh banget di-share, hehehe.

Yuk kita simak baik-baik beberapa tips meluluhkan hati dosen pembimbing berikut ini:

1. Mengenal Karakter Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing itu bukan sekadar dosen biasa, lho! Jadikan ia sebagai ibu atau bapakmu kedua. Karena nasibmu di akhir semester ini, ditentukan oleh mereka. Ibu atau bapak kita di kampus ini memiliki karakter yang berbeda-beda.

Oia, ada beberapa mahasiswa yang dosen pembimbingnya dicarikan oleh Jurusan, tapi ada juga yang memilih atau mencari sendiri. Untuk kamu yang sudah dicarikan oleh Jurusan, yaa terima nasib deh ya. Eiiitts, kamu juga harus mengenal siapa sih calon ibu atau bapak kamu itu, terutama karakternya. Nah, kamu bisa bertanya kepada kakak tingkat yang pernah diampu mereka. Tanyakan sedetail mungkin ke kakak tingkat tersebut, dan pastikan kamu paham karakter calon dosen pembimbing kamu.

Untuk kamu yang masih dikasih kesempatan mencari dosen pembimbing sendiri, jauh-jauh semester sebenarnya kamu harus mengenal semua karakter dosen yang ada di jurusan kamu lho! Dan satu hal lagi yang penting, sebaiknya dosen-dosen di jurusan kamu itu juga mengenal kamu secara baik. Selamat deh untuk kamu yang memang sudah mengenal dan juga dikenal banyak dosen! Mudah-mudahan cocok satu sama lain karakternya. Karakter yang gak cocok antara mahasiswa dan dosen pembimbingnya akan menyebabkan terlalu banyak perbedaan pendapat, bisa saja salah bersikap, bimbingan jadi gak nyaman, dan masih banyak lagi.

2. Bersikaplah Sopan, Santun, dan Selalu Senyum

Selalu Senyum, ya!

Sudah sepantasnya mahasiswa tingkat akhir lebih bersikap sopan dan santun. Kalau kamu semakin “bengal”, karena kamu stress belum juga dapet judul atau bahkan belum mendapatkan dosen pembimbing, pastikan stress kamu itu gak berpengaruh sama sikapmu yang harus sopan dan santun ya.

Salah satu trik untuk mendapatkan dosen pembimbing (jika mencari sendiri) adalah bersikaplah sopan dan santun selalu. Selalu senyum dihadapan calon dosen-dosen pembimbing juga penting. Dosen pembimbing tuh sebenernya sudah ilfeel duluan kalau melihat calon mahasiswa bimbingannya stress sebelum melihat mereka. Pastikan raut mukamu itu mencerminkan sikap tegar ya. Caranya? Ya selalu senyum. Senyum aja terus, walaupun hati kamu sedih, pikiran kamu lagi stress, atau kondisi tubuhmu lagi gak fit. Semangat!

3. Rapi dan Wangi

Upss, rapikan dong, pakaianmu!

Wajib berpenampilan rapi dan wangi untuk semua mahasiswa tingkat akhir! Jika kamu rapi, maka kamu akan selalu dipandang keberadaanya lho. Maksudnya gini, adik-adik tingkat kita yang masih kuliah biasanya sadar, mana kakak tingkat yang masih kuliah biasa, dan mana kakak tingkat yang sedang menyusun skrispi.

Jika, adik-adik tingkatmu menegur atau menyapamu ketika bertemu di kampus saat kamu sedang menunggu atau setelah bimbingan, berarti dia telah terkesima dengan penampilan rapimu itu. Terus, dia akan bertanya sedikit tentang kegiatanmu menyusun skripsi. Nah, usai perbincangan singkat tentang skripsi, adik tingkatmu itu akan selalu mendoakan kelancaran untuk skripsimu itu. Dijamin ngedoain pasti, positive thingking ajaa yaa!

Selain rapi, wangi juga penting banget. Aroma mahasiswa tingkat akhir itu suka beda banget. Contohnya, mahasiswa yang lagi menyusun skripsi pasti sering banget datang ke tempat fotocopyan, warnet, tempat nge-print, dan semacamnya. Tahu dong yaa di sana gerah banget, dijamin kita akan memproduksi keringat yang berlebih. Jadi, usai dari sana, lap dulu keringatmu, setelah itu pakai deh parfummu, agar aroma abang-abang fotocopyan gak nempel ke badanmu hehehe.

4. WA, YES! SMS, YES! Menelepon? Tergantung Situasi
Whats App, boleh. SMS, boleh. Telepon?

Mahasiswa tingkat akhir biasanya suka kere pulsa. Salah satu untuk menghemat pulsa adalah pakai WiFi kampus. Nah dengan adanya WiFi, kamu bisa menggunakan WhatsApp untuk membuat janji dengan dosen pembimbingmu. Jika WAmu sudah dibaca, tapi tak kunjung mendapatkan balasan, segera kamu SMS saja. Mudah-mudahan kamu mendapatkan balasannya ya. Jika belum juga mendapatkan balasannya, kamu jangan langsung menelponnya, nanti dosen pembimbing bisa ilfeel sama kamu. Karena gak semua dosen pembimbing itu suka mengangkat telepon lho! Ingat, jika kamu ingin menelpon, pastikan memang kamu sedang urgent sekali.

5. Datanglah Tepat Waktu Ketika Sudah Janjian

On Time, please!

Jangan cuma sama pacar aja kamu bisa datang tepat waktu. Sama dosen pembimbing kita juga harus datang tepat waktu, bahkan kalau bisa awal waktu. Jangan sampai dosen pembimbing yang menunggu kita. Pastikan kitalah yang menunggu dosen pembimbing di koridor jurusan. Ketika dosen pembimbingmu melewati kamu yang sedang menunggu kehadirannya, ia akan merasa dihargai, dibutuhkan, dan dihormati. Mudah-mudahan selama bimbingan nanti kamu akan mendapatkan mood yang baik ya.

6. Jangan Menodong di Tengah Jalan

Kesalahan fatal yang sering dilakukan mahasiswa tingkat akhir ketika sedang kepepet pendaftaran sidang adalah menodong dosen pembimbing di tengah jalan, maksudnya masih di kampus juga sih. Dosen lagi enak-enak jalan, tiba-tiba kamu membuatnya kaget, sambil menodong revisian skripsi kamu. Duuuh nggak banget deh begitu! Pakailah cara-cara elegan, seperti menanyakan keberadaan dosen pembimbing kamu melalui WA atau SMS. Jika tak kunjung mendapatkan balasan, baru deh kamu melepon, dan baca bismillah ya sebelumnya. Good luck!

7. Pandai Ngeles

Ngeles juga penting! Ngeles yang dimaksud itu bersilat lidah. Biasanya jika dosen pembimbing sudah “klik” sama mahasiswa bimbingannya, hal yang dilakukan selain ngomongin penelitian atau skripsi kamu itu adalah ngomongin tentang kamu. Bisa tentang pacar kamu, keluarga kamu, sifat asli kamu, atau kegiatan kamu lainnya deh. Nah, jika dosen pembimbing kamu ingin mengetahui tentang kamu, pastikan kamu pandai ngeles. Maksudnya, jangan semua cerita kamu curahkan ke dosen kamu. Nanti waktu bimbingan, malah habis hanya karena saling curhat hihihi. Ngeleslah, agar waktumu berharga hanya untuk berdiskusi tentang penelitianmu dengan dosen pembimbingmu itu.

8. GERCEP (Gerak Cepat)

Pakai sepatu olahraga aja sekalian

GERCEP berlaku untuk semua mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Udah gak ada kata lelet lagi deh! Karena semua hal pasti dikejar oleh waktu. Untuk mendukungmu bisa gercep, pakailah sepatu olahraga yang nyaman, agar kamu bisa lari-larian mengejar dosen misalnya.

9. Bawa Makanan Ringan

Jangan kelaparan lho ya!

Makanan ringan semacam snack juga boleh banget tuh, untuk menemanimu membunuh rasa kesendirian sambil menunggu dosen. Atau makanan berat juga boleh deh. Asalkan perutmu itu tidak kelaparan. Ada waktu senggang, pokoknya harus makan ya. Jangan sampai kamu sakit hanya karena kelaparan atau penyakit maag, karena skripsimu akan terganggu.

Oia, makanan ringan juga bisa jadi salah satu trik untuk meluluhkan dosen pembimbingmu itu. Misal, dosen pembimbingmu suka sekali donat, bawalah donat ketika sedang bimbingan. Bukan berarti nyogok dosen lho, tapi itu termasuk salah satu bentuk penghargaan kepada dosen pembimbing kita yang rela waktunya untuk kita melakukan bimbingan dengannya. Coba deh! Semoga kamu nggak kere ya.

10. Skripsi Berprestasi

Skripsimu cuma bisa nongkrong di perpustakaan kampus aja nih?

Dosen pembimbing itu selalu berharap skripsi kamu gak cuma nongkrong di rak perpustakaan kampus aja nantinya. Kalau ada mahasiswa yang juga mau skripsi dan penelitiannya relevan dengan penelitian kamu, ya bagus deh. Kalau penelitian kamu nggak relevan dengan peneliti selanjutnya gimana? Emm.. bisa dibilang skripsi kamu itu yaa gak ada manfaatnya. Pastikan skripsimu itu bermanfaat untuk dirimu dan juga orang lain ya. Salah satunya dengan prestasi.

Kamu bisa mengikuti seminar-seminar atau simposium, sehingga skripsi kamu itu bisa masuk jurnal atau prosiding. Atau kamu juga bisa ikut Research Expo nasional atau internasional. Ikut Konferensi sebagai pemakalah juga boleh. Bahkan masukin aja koran, biar semua orang baca apa sih yang berhasil kamu teliti atau ciptakan. Ingat lho, data-data yang ada di bab 4 skripsi kita itu gak main-main perjuangannya. Jadi, kamu manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk terekspose alias gak cuma nongkrong di rak perpustakaan saja!


Gimana? Semakin percaya diri dong ya menghadapi dosen pembimbing kamu. Semoga berhasil ya!

Ingat, perjuangan itu menguras hati, membutuhkan uang, waktu, tenaga, dan keringat berlebih. Pastikan dirimu siap selalu untuk menghadapi rintangan ketika kamu sedang berjuang. Oia, jangan lupa selalu meminta kepada-Nya, tapi bukan untuk dilancarkan skripsi kamu, melainkan mintalah dikuatkan pundakmu untuk selalu berjuang.


I AM PART OF BLFIM 18: Usaha Memang Tak Mengkhianati Hasil

Selasa, April 05, 2016 5 Comments A+ a-

Forum Indonesia Muda

Alhamdulilah...
Alhamdulilah...
Alhamdulilah...

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka." (Qs. Ar-Ra'd: 11)

Allah SWT tidak akan mengubah keadaan kita selama kita tidak berusaha mengubah sebab-sebab kegagalan. Kalaupun terjadi “kesuksesan” tanpa dilalui dengan proses usaha, maka hal itu termasuk dalam katagori anugerah khusus dari Allah, bagaimanapun jika Allah SWT berkehendak, maka tidak ada sesuatu pun yang bisa menghalangi. Intinya, Allah tahu, usaha kita tidak akan mengkhianati hasil. InsyaAllah...

Dan, satu persatu list mimpiku tercoret!

Salah satu list mimpiku sejak 2014 adalah menjadi bagian dari FIM (Forum Indonesia Muda). Awalnya tahu dari media sosial, tentang pembukaan pendaftaran FIM 16. Aku kurang tahu apa sebenarnya FIM itu. Beruntungnya, aku dikelilingi oleh orang-orang yang telah menghasilkan karya. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswi jebolan FIM.

Kepo-pun berlanjut...

Yasudah, iseng-iseng daftar FIM 16.

Saat itu mengisi formulir online buanyaaaak banget! Aku yang masih polos banget saat itu, main asal mengisi saja, tanpa tahu buat apa mengisi formulir pendaftaran itu, tanpa tahu apa keuntungannya mengisi formulir pendaftaran itu, dan tanpa tahu manfaat apa yang akan aku dapatkan pasca pelaksanaan kegiatan itu. Masih polos, karena hanya ikut-ikutan.

Bukan Gia namanya, kalau gak kepo maksimal. Aku mencari tahu! Kenapa banyak sekali orang berbondong-bondong mendaftarkan dirinya untuk bisa menjadi bagian dari FIM. Jumlahnya bukan ratusan orang, tapi ribuan orang yang daftar!

Apa sebenarnya FIM itu?

Forum Indonesia Muda (FIM) merupakan sebuah forum independen yang beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas, universitas maupun lembaga kepemudaan, dari seluruh Indonesia; dengan cita-cita bersama membangun bangsa dengan semangat kontribusi bersama. Forum ini dibuat sebagai sarana peningkatan kompetensi pemuda dan mahasiswa dalam rangka menyiapkan pemimpin masa depan dan wadah silaturahmi untuk membangun kontribusi bersama. FIM telah konsisten menyelenggarakan leadership dan life skill training sebanyak 19 angkatan sejak tahun 2003. (sumber dari sini)

Itulah yang membuatku tak berhenti menyerah untuk mencoba mendaftarkan diri di tahun depan, FIM 17. FIM merupakan wadah kolaborasi untuk berkontribusi! FIM adalah kumpulan para aktivis, kreator, founder komunitas, inovator, pemuda pembangun daerah, atau apapun sebutannya, yang mempunyai visi sama-sama untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam politik, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Intinya, apapun karya yang kita lakukan, apapun kontribusi yang kita berikan, apapun itu niatkan demi membangun bangsa. Nah, FIM adalah salah satu wadahnya, kita bisa berkolaborasi bersama.

Aku dikasih kesempatan lagi untuk lebih mempersiapkan diri menjadi bagian dari FIM 17. Namun karya ataupun kontribusiku selama ini bukan aku niatkan semata-mata karena FIM, tetap niatnya ya bermanfaat untuk orang banyak. Bismillah... 

Tak perlu aku ceritakan, karya ataupun kontribusi apa yang telah aku lakukan... Karena masih belum ada apa-apanya.

Dan Allah menjawab mimpiku. Qodarullah, aku belum bisa menjadi bagian dari FIM 17, menyisihkan ribuan orang. Baiklah, tidak apa-apa. Aku ya harus tahu diri, diri ini emang tidak ada apa-apanya. Percobaanku mendaftar untuk kedua kalinya, akhirnya aku semakin paham trik untuk mengisi formulir yang buanyaaaak itu!

Aku kasih tahu ya, triknya adalah... ISI FORMULIR FIM DENGAN HATI YANG MERENDAH! INGAT, KARYA DAN KONTRIBUSIMU SELAMA INI ADALAH CAMPUR TANGAN TUHAN.

Perlu kamu tahu, di formulir pendaftaran FIM, selain harus mengisi data diri, kita juga diminta untuk mengisi lima prestasi terbaik yang telah kita capai, apapun itu prestasinya, boleh karya, boleh menjadi founder atau ketua komunitas atau organisasi kampus, dsb. Selain itu, kita juga diminta menulis esai atau meresume suatu buku yang diminta, dan menuliskan rencana project yang akan dilakukan pasca FIM. Beh, macem-macem deh!

Baiklah, aku coba lagi tahun depan. Masa pendaftaran FIM 18 telah dibuka. Yey! Aku coba lagi. Kali ini aku tak terlalu menggebu-gebu, pokoknya pasrah saja sama jawaban dari Allah, bisakah aku menjadi bagian dari FIM 18?

Aku gunakan trik itu! FIM 18 kali ini agak sedikit berbeda tahapan seleksinya. Formulirnya tidak terlalu banyak, hanya data diri, lima prestasi terbaik yang telah kita capai, dan rencana pasca FIM. Tapi, ada tahap keduanya, yaitu interview. MasyaAllah, makin ketat saja nih seleksinya.

Saat mengisi daftar lima prestasi terbaik yang telah kita capai, kita harus menyebutkan prestasi jenis apa, lalu prestasinya apa. Kita juga harus menyebutkan apa alasan kita mencantumkan prestasi itu sebagai lima prestasi terbaik yang telah kita capai. Serta cantumkan narahubung yang bisa memastikan kalau memang itulah prestasi kita, jadi gak boleh berbohong ya.

Dari sepersekian prestasiku, aku pilih lima terbaik. Prestasinya biasa saja. Tapi aku memilih prestasi yang sebidang alias prestasi yang berbenang merah. Aku pilih bidang pendidikan. Maka, aku cantumkan semua prestasiku yang berbau publikasi karya ilmiah dan karya (di bidang pendidikan). Lalu aku menuliskan alasan mengapa prestasi-prestasi tersebut istimewa bagiku. Ingat, kucinya menuliskan alasan-alasan tersebut dengan hati yang merendah dan selalu libatkan Allah atas pencapaian kita. Menurutku sih gitu! Oia, satu lagi, seberapa besar dampak prestasi itu untuk dirimu sendiri dan orang lain ya.

Bismillah, aku juga mengisi rancangan project yang akan aku lakukan pasca FIM. Aku memilih bidang pendidikan tentunya. Aku berniat untuk membuat sebuah pelatihan untuk guru-guru sekolah non formal di Serawak, Malaysia. Aku akan bekerja sama dengan VTIC Foundation. Doakan ya, semoga aku bisa benar-benar mewujudkan project pasca FIM 18 ini.

Dari 9800 pendaftar tahap 1, dipilihlah 300 calon peserta FIM 18 untuk mengikuti tahap kedua, yaitu interview. MasyaAllah, tahap ini bikin kicep banget alias speechless. Aku ditanya "Mengapa harus FIM? mengapa gak forum lain ajah daftarnya?", "Apa mimpimu jangka 20 tahun mendatang?", dan masih banyak lagi. 

Aku niatkan karya dan kontribusiku di bidang pendidikan. Dan Alhamdulilah, aku mendapatkan email ini:

Email dari BLFIM 18

InsyaAllah, aku akan mengikuti serangkaian acara FIM 18.
  • 16 Mei 2016: Public Seminar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi (diikuti oleh 1200 orang termasuk peserta pelatihan).
  • 17-20 Mei 2016: Pelatihan Bukalapak Forum Indonesia Muda yang akan diselenggarakan di PP PON Cibubur.
  • 21-22 Mei 2016: Olimpiade FIM yang akan diikuti oleh alumni FIM.

Sampai sekarang, masih tidak menyangka, akhirnya aku bisa menjadi bagian dari FIM 18! Yey! Ternyata benar, usaha memang tidak akan mengkhianati hasil ya. 

Kamu juga jangan menyerah ya! Libatkan Allah di setiap langkah-langkah perjuanganmu!

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya; jadilah! maka terjadilah.” (Qs. Yasin : 82)