Nangis 30 Detik Karena Buku Kalkulus Episode 3
Jrreennggg
jreennggg, salah semua. Yang bener, Kiar-Diah, Hendrik-kokoh, Puji-Lisda, dan
Hafids-gue. (fakta berbicara). Yah itulah pasangan buku Kalkulus.
Kenapa
bisa Hafids sama gue ??? bukan gue dengan Puji ??
Hah?? Ã INI NIH YANG MENYEBABKAN AIR MATA BERLIAN
GUE BERCUCURAN.
Jadi,
yaaa Pak Hadi memang benar, ngomong Gia sama Idrus. Huh! Untung saja, dicegah.
Akhirnya Gia-Hafidz. Serius loh, kok pak Hadi menyebut nama gue Gia yaaa???
~gila masih gak abis pikir gue~.
Nah,
temen-temen tuh Cuma sekedar bikin issu heboh dikelas. Gia-Idrus tuh
digembor-gemborkan. Kamprreeettt, walaupun memang benar pak hadi yang bilang,
tapi untung saja yaa, pasangan kalkulus gue bukan sama Idrus. Ternyata sama
Hafidz!. Terus Bang Idrus sama siapa dong?
Tapi gue
KESEL!! KENAPA PUJI SAMA LISDA, BUKAN SAMA GUE HAH?????? JAWABBBBBBB???
IIIH, si
Hafidz maunya sama gue, karena rumah kita deketan. Owalahh, tapi gue cuman mau
sama Puji.
Siapaaa
yang salah?? Hah? Kenapa pasangannya diganti-ganti.
Salah
kokoh!, Hendrik mah fleksibel mau sama Hafids ataupun Kokoh. Tapi Kokoh yaa
sama Hendrik. Harusnya Hendrik sama Hafidz saja. Nah Kiar lah yang sama kokoh.
Itu Pas! Tapi, gak mungkin banget kalau kiar sama Hafidz. Bukan nya belajar
tapi malaahh……
Ehhmm nah
gue lah yang sama Puji. Itu baru benar.
Tapi,
semuanya sudah terjadi. IIHH kenapa coba gue kesel pasangan kalkulusnya sama
Hafidz?? Bukan sama puji? Adadeeeeehhh, (sebelum nulis blog ini gue sudah
diancam untuk tidak menulis macam-macam) Jadi alasan gue ini di skip aja yaaa.
Bodoh
banget sumpah, si Hafids gak mau sama kiar. Padahal Kiar mah fleksibel sama
siapa saja.
Yaaah
begitulah gue, milih-milih. Maunya begini, maunya begitu. Harus begini, harus
begitu.
Lanjuutt
yukk ~~
Oiaaa,
nah gue ke Perpustakaan Lapan tuh yaa, jalan kaki 100 meter saja dari kampus.
Gue pergi sama Dwi. Blaaa blaa blaaaa.. (tahu lah yaa, kalau Mahasiswa di
Perpus itu ngapain). (dan ternyata ada
Yudha yang juga pergi ke Perpus Lapan)
~Gue ke
Perpus untuk menenangkan diri sih~
Sebelum
ke perpus Lapan, gue berpapasan sama Windy. Windy menegur, “gia mau kemana?”.
Sangkin masih keselnya gue, si Windy gue jutekkin dan gue diem-min. Maaf ya
Windy hehehe. Jangan negur gue lagi deh, kalau begitu, saat gue lagi
kesel-kesel nya banget. hehehe
Dan
tahukah Readers?? Pas di Perpustakaan Lapan, itu ada wartawan Metro TV.
Serius
gue! Ada wartawan Metro Tv. Dan gue, dwi, yudha itu di ambil gambar kegiatan
kita di sana. Alamakk… hahaha. Dalam hati gue, Yes, yes gue masuk Tipiii.. (ini
serius loh).
Yang
pertama diambil gambarnya ya si yudha. Dia sepik-sepik baca buku diatas meja
bundar. Terus si wartawan mengambil gambar ke yudha dengan kamera berkaki itu.
Abis itu
si wartawan eh salah deng Kameramen (yang gue itu bingung, dia laki-laki apa
perempuan yaa?) mengambil gambar ke Dwi, yang sepik-sepik Internetan di depan
Komputer (milik perpus Lapan).
Oiaaa,
tau gak? Si dwi bilang, “Ya ampun gii, itu ada wartawan dari Metro Tv, mampus
lah kita. Jangan-jangan kita mau diwawancarai giii,”
“selow,”
Kata gue. Yaiyaaallhaa, ini kesempatan gue buat ngeksis.
Gak
diwawancarai sih, Cuma diliput gambarnya saja.
Si Dwi
gerogi abiss sumpah.
Dia udah kaya patung didepan computer. Hahahayyy.
Oiaa lupa
gue, di perpus, gak lama datang rombongan Miranti. Ada Ana, Khoi, Peni, dan
Miranti. Waaah beruntung banget mereka, datang disaat yang tepat.
Langsunglah
gambar mereka diambil. Gue, Khoi dan Peni, diambil liputan gambar saat kita
didepan Komputer Touch. Ah au ah, namanya apaan. Hehehe Yang jelas kita gerogi
juga.
Ana dan
Miranti diliput gambarnya saat baca Koran di meja.
Wedeeehhh
kita ngeksis di Metro TV boooo!. PFNR 2011 terkenal niiih.
Gue
ketawa sengakak-ngakaknya, karena kerempongan KEGEROGIAN KITA SEMUA. (Yudha pun
gerogi juga yaaa). Apalagi si Dwi, yang sebelum diliput saja, dia sudah
ketakutan huahahaha. Dalam hati gue alhamduliah boo.
Pulanglah
kita jam 1 lewat. Hujan pun datang
dengan derasnya. Kita semua keluar dari perpus untuk pulang. Kecuali gue dan
khoi, kita balik kekampus. Khoi nunggu angkotnya didepan kampus. Nah gue nunguu
Hafidz dan Puji juga. Tapi mereka terjebak di kantin FMIPA karena hujan. Dan
gue terjebak di halte depan kampus sama Khoi.
~Gue dan Khoi cerita-cerita banyak dong~.
Oiaaa,
pas lagi nunggu (hujan masih rintik-rintik), Bang Idrus lewat, keluar gerbang
kampus untuk pulang dan menuju Velodrome Shelter Busway.
Gak
sedetikpun gue tengokkan kepala gue untuk melihatnya, menegurnya ataupun senyum
padanya.
Oh Noooo deh! ~why? Baca lagi yuk postingan gue yang judulnya "Gak Perlu Judul Part 2" dan "Gak Perlu Judul Part 3"
Okeeee lanjut ke ^_^ Nangis 30 Detik Karena Buku Kalkulus Episode 4
Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!