[FABEL] Ayo Kita Kawal!

Selasa, Maret 31, 2015 6 Comments A+ a-

Sumber gambar dari sini

Alkisah sebuah cerita yang datang dari surga kucing di Kabupaten Pulowali Mandar, Sulawesi Barat. Sebuah pulau bernama Pulau Dea-dea yang hanya dihuni oleh ratusan ekor kucing. Tidak ada satu manusiapun yang tinggal di pulau ini.

Suatu hari...

Dua pemuda tampan asal Jakarta datang ke Pulau Dea-dea. Mereka hanya sekadar ingin bercengkrama dengan kucing-kucing disana.

"Gue penasaran sekali dengan Pulau Dea-dea ini. Kucing-kucing di pulau ini sudah berkembang biak sejak puluhan tahun lalu, meski tidak ada yang dapat memastikan kapan kucing mulai menghuni dan menguasai Pulau Dea-dea. Kita sudah menempuh sekitar 15 menit dengan menggunakan  taksi air dari dermaga Belang-belang di Desa Tonyamang," kata Nico kepada Galih teman seperjalanannya.

"Lu tahu kan, kalau kucing-kucing di Pulau Dea-dea awalnya berasal dari beberapa kucing yang dibuang oleh warga dari pulau lain di pulau tak berpenghuni itu. Semua kucing di Pulau Dea-dea hidup tanpa ada campur tangan manusia ataupun pemerintah daerah setempat, sehingga kita tuh gak boleh  begitu saja bermain dan mengelus kucing-kucing di pulau ini karena kebanyakan bersifat liar mereka," jelas Galih memperingatkan.

Mereka pun mulai memasuki Pulau Dea-dea, surga kucing-kucing.

"WOW! Pemandangan Pulau Dea-dea hijau banget dan penuh pepohonan rindang, yaa walaupun tidak ada tempat beristirahat dan berteduh buatan manusia, sudah cukup untuk jadi daya tarik para pecinta kucing kayak kita, Gal," kata Nico.

***
"Lihat! Akan ada dua pemuda tampan datang ke Pulau kita. Ayo lihat, kawan! Dua pemuda itu sedang berjalan menuju kesini," ucap Bece', kucing ceria yang pertama kali melihat Nico dan Galih.

"OMG, mereka tampan sekali," sahut Zaedah, kucing manis yang selalu terkagum-kagum akan kehadiran manusia. Maklum saja, Pulau Dea-dea ini jarang sekali dikunjungi oleh manusia. Banyak kucing-kucing yang tidak akrab dengan manusia yang berkunjung, kecuali..... kecuali dua pemuda tampan ini.

"Aku yang akan pertama kali menyambutnya, meong!" tegas Bernadet, ketua kelompok kucing remaja di Pulau Dea-dea. "Akan kucakar mereka, jika berani menyentuh kita!" lanjutnya mengancam.

"Bernadet! Meong... tunggu.... Aku rindu kehadiran manusia di pulau kita. Tidakkah kau juga merindukannya? Lihat kedua pemuda itu, mereka hanya sekadar mengunjugi kita saja," kata Zaedah yang sedang berusaha menghentikan langkah Bernadet menuju kedua pemuda tersebut.

Nico dan Galih, kaget bukan main. Sekelompok kucing-kucing yang cantik sedang bercengkrama beberapa meter di hadapan mereka. Ada satu rahasia yang kucing-kucing Pulau Dea tidak tahu. Kunjungan dua manusia kali ini, lain dari pada yang lain. Mereka mengerti bahasa kucing! meong... meong... meong...

"Please, aku saja yang menyambutnya yaa, Bernadet," Zeadah memohon.

"Meong..., Terserah kau!" balas Bernadet.

"Meong.. meong... Selamat datang wahai pemuda-pemuda tampan. Perkenalkan namaku Zaedah, salah satu anggota kelompok remaja kucing di Pulau Dea-dea," sambut Zaedah dengan senyuman manisnya.

"Bray, kucing manis ini namanya Zaedah loh," kata Nicova kepada Galih.
"Manis juga yaa, dia," balas Galih.

"To the point saja! Apa maksud kalian mengunjugi Pulau kami? Kami sudah nyaman di pulau ini. Nenek moyang kalian sudah menelantarkan kami dengan seenaknya, meong!" tanya Bernadet dengan kesal.

"Buset! kita udah disembur nih bray, sama kucing itu," kata Galih sambil menunjuk Bernadet.

"Meong..., Sepertinya mereka mengerti bahasa kita yaa, Zaedah dan Bernadet?" tanya Bece' dengan polos.

"Bagaimana kau bisa tahu Bece'?" tanya Zaedah.

"Lihatlah ekspresi mereka!" jawab Bece' dengan cepat.

Bernadet, Bece', Zaedah dan beberapa anggota kelompok remaja kucing mengiringi langkah Nico dan Galih. "Meong.... meong... meong...." sahut mereka.

"Apakah yang akan mereka lakukan di pulau kita? Mengeksploitasi kita lagi? Meracuni kita lagi?Jangan sampai mereka masuk ke pedalaman. Nanti Kakek Dea-dea tahu, kalau ada manusia yang datang berkunjung ke pulau kita. Bukan hanya kita yang akan dimarahi, tapi dua pemuda itu akan berdarah-darah karena mendapat hukuman dari polisi pulau," Berdanet memperingati.

"Bernadet, tolong kamu jangan langsung berburuk sangka! Kita harus positive thingking terhadap siapapun yang datang berkunjung. Sepertinya mereka pemuda yang baik," kata Zaedah sambil berjalan melewati Bernadet.

"Positive thingking itu bagus. Tapi kita harus selalu sigap akan semua kondisi yang akan terjadi demi keselamatan kita dan keberlangsungan hidup penghuni Pulau Dea-dea ini. Mengerti?" jelas Bernadet.

"Ayo, kita kawal!" teriak Bernadet kepada kelompok remaja kucing sambil berjalan mengiringi Nico dan Galih

***

Ini Fabel apaan yak? hihihi *apasih*
Maaf kalau aneh ceritanya.

Pesannya cuma tentang positive thingking saja, tetapi harus tetap sigap akan semua keadaan. Pesan ini terinspirasi akan sikap mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas yang beberapa waktu lalu telah melakukan aksi-aksi a.k.a demo untuk mengawal beberapa permasalahan bangsa. 

6 Cuap Cuap

Write Cuap Cuap
Capt. Darma
AUTHOR
Selasa, Maret 31, 2015 delete

hmmm... kaya kenal tuh NIco & Galih..?? :p
jadi lu yg mana nih.. Bece, Zaedah, atau Bernadet? :p kiw.. kiw...


"Alkisah sebuah cerita yang.." alkisah bukanny sdh menggambarkan itu cerita ya.., atau gw yg gagal paham

"Lihat! Akan ada dua pemuda tampan datang..." hmm.. bukannya pemudanya sudah datang / tiba. knpa "Akan"?

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Rabu, April 01, 2015 delete

Entahlah Darma~ ka Gia juga gak ngerti, soalnya femiliar ajaa sama kalimat, "Alkisah sebuah cerita...."

Iyaa sudah datang di Pulau Dea-dea. Tapi kan si kelompok kucing remaja posisinya (saat berbicara seperti itu) masih beberapa meter sesudahnya. Jadi lebih baik pakai "Akan". Ini semua tentang posisi...

rajin BW nih yaaa ;p

Reply
avatar
Capt. Darma
AUTHOR
Rabu, April 01, 2015 delete

pertanyaan yg pertama blm di jawab :p

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Rabu, April 01, 2015 delete

Ooooo... aku mah yang Bernadet aja deh :p

Reply
avatar

Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!