Pakai Topi Ketika Berdiskusi

Jumat, Februari 27, 2015 3 Comments A+ a-

Pernah tidak, ketika kamu berdiskusi bersama beberapa teman-teman, tetapi semua pendapat yang disampaikan dalam diskusi hanya menggemakan satu suara saja? Oke, mungkin sudah jarang terjadi. Bagaimana hanya dengan beberapa suara (pendapat) saja? Cukupkah untuk merumuskan solusi dalam sebuah diskusi? Izinkan saya memperkenalkan salah satu gaya berdiskusi yang diinisiasikan oleh Edward de Bono, yaitu Six Thinking Hats.

Six Thinking Hats merupakan salah satu gaya berdiskusi yang menarik bagi saya. Cukup ada tantangannya tersendiri. Gaya berdiskusi menggunakan 6 topi ini, mengajak peserta diskusi melihat sebuah permasalahan dari berbagai sudut pandang secara bersama-sama. Pernahkah kamu mencobanya?


Terlihat Akting Banget Gak Sih? #CatatanPENGOLEKSI

Minggu, Februari 22, 2015 4 Comments A+ a-

Bismillah...

Sebelumnya tentang #CatatanPENGOLEKSI
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tim gue akan memulai membuat LOG BOOK, maka kita butuh beberapa persiapan, diantaranya membeli buku Akutansi yang besar banget itu, membeli sampulnya yang kece banget, membuat cover depannya, dan membuat profil tim.

Awalnya gue mengintruksikan untuk kumpul lengkap semua anggota tim di hari Rabu, tanggal 17 Februari 2015. Tapi ada sajaa yaaa, yang bikin cancel kumpul di hari itu. Alhamdulilah-nya, jadwal ngumpul tim PENGOLEKSI untuk pemotretan malah dipercepat dan dadakan banget. Alhamdulilah semua bisa hadir~

Gue itu targetnya bisa pemotretan profil Tim PENGOLEKSI bersama dosen pembimbing tercinta. Berhubung dua sahabat gue, Puji dan Fitri (yang juga Tim PENGOLEKSI) bisa bimbingan skripsi bareng di hari yang sama, nah yasudah buru-buru gue kasih ultimatum ke dua adik tingkat gue supaya bisa hadir juga di ruangan dosen pembimbing kita.

Pukul 16.00 WIB di Ruangan Dosen Pembimbing
"Tok.. tok.. tok.. Assalammua'laikum," Tebakan gue pasti yang mengetuk pintu dua adik tingkat gue deh nih. Dan benar! Wah on time juga yaa mereka :)

Dengan dadakan, tanpa gue memberitahukan sebelumnya ke dosen pembimbing dan dua sahabat gue (Puji dan Fitri) bahwa kita akan ada sesi pemotretan untuk profil LOG BOOK tim PENGOLEKSI.

"Maaf, Pak (sambil cengar cengir), kita mau pemotretan dulu yuk pak.. mumpung lengkap nih pak Tim PENGOLEKSI-nya," Gue pun baru izin saat itu juga. Duuuuk Kak Gia emang nih!

"Ayoo lah!" Dosen Pembimbing tercinta kita semangat banget loh sesi pemotretannya. Yang gue kaget, bahkan sesi pemotretan pose candit-nya itu hasil rancangan dosen pembimbing kita, beliau yang menginstruksi gayanya hahaha...

Beberapa pose candit Tim PENGOLEKSI
Deskripsi foto adalah kegiatan konsultasi dengan Dosen Pembimbing dalam membuat rancangan Kegiatan Karsa Cipta yang akan dilakukan oleh kita.

 Pose Pertama


Surat Kontrak dan Hasil Diskusi #CatatanPENGOLEKSI

Minggu, Februari 22, 2015 0 Comments A+ a-

Bismillah...

Ini #CatatanPENGOLEKSI gue yang kedua.  
Sebelumnya gue pernah menulis tentang kagetnya gue bisa lolos di DEMI APAH? #CatatanPENGOLEKSI, kalau belum lihat, diintip juga boleh :)

Beberapa hari yang lalu, sekitar tanggal 6 Februari 2015, gue mendapatkan pesan singkat dari PR III (yaa yang pasti dari staff-nya PR III). Inti dari pesan tersebut, semua tim Kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) 6 Bidang yang lolos didanai DIKTI harus datang tanggal 10 Februari 2015 untuk penandatanganan surat kontrak. Oke! gue pun sudah mengagendakan tanggal tersebut, untuk memastikan gue dan dua anggota tim gue bisa hadir.

Subhanallah, Jakarta diberkahi Hujan terus-terusan di tanggal 10 Februari 2015. Akhirnya banjir. Rumah gue pun masuk sampai sedada kodok. Yasudahlah, gue yang tadinya semangat banget pengin membubuhi tanda tangan surat kontrak, terpaksa mengurung niat untuk gak keluar rumah. Kalau gue keluar rumah, bisa-bisa gue hanyut sama banjir Jakarta deh. Duuh jadi sedih~

Tapi harus ada perwakilan yang datang, karena akan diberikan pengarahan terkait kegiatan PKM ini untuk menuju PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) 2015. PIMNAS ini semacam ajang pertemuan semua tim PKM yang lolos di tahap proses kegiatan yang nanti akan gue jalani juga. Wiiiih.. rasanya bisa ikutan PIMNAS tuh senengnya minta ampun loh! Ini semacam budaya di kampus gue. Siapapun tim yang bisa lolos ke PIMNAS akan menjadi terkenal hahahaha.. *gue malah ngincer supaya terkenalnya yah* Nggak deng, soalnya kan ini menyangkut nama baik universitas. Ada 34 tim yang lolos didanai DIKTI dari kampus gue. Nah, kira-kira berapa jumlah tim yang lolos menuju PIMNAS 2015 ya? Semoga tim gue salah satunya. Aamiin...

Tanda Tangan Surat Kontrak
Dua hari berlalu, Jakarta sudah surut banjirnya. Gue pun harus buru-buru ke kampus untuk menandatangani Surat Kontrak yang dimaksud PR III. Gue kira ini semacam surat perjanjian gitu-gitu deh... dari ahli waris satu ke ahli waris dua. Duh gak ngerti lah ini semacam surat apa. Intinya sebelum gue tanda tangan, sekretaris PR III dengan baik hati mengingatkan untuk dibaca dulu yaa  surat kontraknya. Gue udah membayangkan anaeh-aneh, seperti di sinetron-sinetron gitu, yang disuruh tanda tangan sampai di bekep dan diancam pakai pistol. Duuuh serem~ 

Surat Kontrak yang gue tanda tangani semacam perjanjian untuk tim gue supaya gak ngeyel menjalankan amanah Kegiatan PKM ini. Soalnya kita dikasih duit booo.. yaaa harus dipertanggung jawabkan dengan jalan yang benar. Bismillah.... 

Pengarahan Kegiatan PKM (10 Februari 2015)

Selesai tanda tangan, gue pun berdiskusi dengan salah satu adik tingkat gue (yang merupakan anggota tim gue juga) terkait pengarahan kegiatan PKM ini untuk menuju PIMNAS 2015. Gue pun mendengarkan dengan seksama. 

Ini dia hasil diskusi dengan tim gue:
  • Membuat LOG BOOK. Ini semacam diary-nya setiap tim yang melakukan Kegaitan PKM. Mulai dari catatan kegiatan serinci-rincinya, mulai dari kendala sampai solusi dan dibuktikan dengan foto-foto, lalu ada juga perincian biaya pengeluaran, lengkap dengan lampiran kwitansi atau bon-nya, catatan dosen pembimbing.
  • Membuat IKJP (Indikator Keberhasilan Jangka Pendek). Jadi tim yang lolos didanai DIKTI harus membuat indikator pencapaian seberapa berhasilnya kegiatan yang dilakukan, tapi dalam waktu jangka pendek.
  • Membuat Laporan Kemajuan. Setiap kemajuan yang ditulis secara rinci dalam LOCK BOOK, harus dibuat laporannya juga. Wah, kerja keras nih kita.
  • Membuat Laporan Akhir. Nah ini dia nih, penentu apakah tim kita lolos menuju PIMNAS 2015. Di laporan akhir, selain gue ngincer biar lolos PIMNAS,  gue ngincer yang paling pentingnya, yaitu seberapa bertanggungjawabnya gue dan tim gue untuk menyelesaikan amanah kegiatan PKM ini. Tanggungjawab terbesarnya di akhirat nanti di hadapan Allah SWT.
  • Monitoring Evaluasi Internal. Monitoring Evaluasi Internal ini dilakukan bersama dosen pembimbing kegiatan PKM. Monitoring ini dilakukan bulan Maret, April, Mei 2015.
  • Monitoring Evaluasi Eksternal. Nah, kalau Monitoring Evaluasi Eksternal ini dilakukan bersama Interviewer dari DIKTI sekitar tanggal 3-19 Juni 2015. 

Kurang lebih seperti itu hasil diskusi terkait Kegiatan PKM tim gue ini, semoga #CatatanPENGOLEKSI ini membatu gue dalam membuat LOG BOOK. Doakan kami semoga lancar menjalankan Kegaitan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) kami ini yaaa :)


Sitti Ghaliyah,
Ketua Tim PENGOLEKSI


Obrolan = Ilmu

Selasa, Februari 17, 2015 0 Comments A+ a-

Dari blognya Silmi.

Dah aku mah apa atuh.
Bicara tentang obrolan, ngomongin ini, ngomongin itu. Teman-teman mungkin berfikir bahwa, obrolan itu cuma ngalor ngidul doag ya? Ehmm…. Gak juga ya… Banyak obrolan yang bisa menambah wawasan kita loh. Dan itulah yang kebanyakan dilakukan oleh orang-orang yang ekstrovert. Sedikit cerita, hari ini gue bertemu sama temen gue, Co-Founder-nya KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ), Gia dan juga konseptor di kelas, Novi. Mereka berdua ekspert di bidang mereka masing-masing. Gia yang super ekstrovert ini, sudah ikut berbagai konferensi dan lomba menulis. Awalnya gue sama Novi, mau pulang bareng, rehat sejenak dari kuliah dan skripsi kita. Eh, ternyata kebetulan bertemu dengan ibu Co-Founder ini. Beliau baru saja memenangkan 2 tulisan loh. Tulisan tentang ASEAN Economic Community dari Olimpiade Nasional Menulis 2015 dan 8 Mahasiswa Cantik Berprestasi UNJ dari ww.pizna.com. Karena kemenangannya ini lah, kita berdua ditraktir makaan deh. Ondeeh mandee, pas banget. Gue belum makan siang..hahaha *Rejeki anak sholehah.
Pas makan, kita gak cuma makan doang, pasti banyak hal yang kita omongin, Alhamdulilah. Mulai dari kesibukan masing-masing, ribetnya FMIPA vs FT, ngomongin pengalaman masing-masing, sampai ngomongin NYBC (National Youth Blogger Conference). Ya…, disela-sela itu gue mencuri-curi waktu untuk menjalankan misi gue, yaitu wawancara Ibu Gia in hehehe. Karena gue gak pungkiri ya, keagresifan gue untuk mengetahui sesuatu itu menjadi sangat besar semenjak masuk organisasi yang berlambangkan tanda tanya itu. Jadilah gue si pewawancara yang “Gak Formal”.

 Asiknya ngobrol sambil makan di KFC dekat kampus

Fenomena Ketebalan

Minggu, Februari 15, 2015 6 Comments A+ a-

Bismillah...

Pernah denger orang ngedumel, "Ketebelan salah. Ketipisan salah. Maunya apa sih?"
Kurang lebih gue lagi negdumel kayak gitu tuh. Ini semua tentang Proposal Skripsi gue yang menurut gue biasa-biasa saja, tapi cukup membelalakkan mata banyak orang, seperti dosen pembimbing gue sendiri, temen-temen gue, sampai sekretaris jurusan (namanya Bu Murni). Entahlah komentar apa lagi yang bakalan penguji sidang kasih saat melihat proposal skripsi gue ini.

sumber gambar dari sini

Proposal Skripsi itu adalah mahakaryanya mahasiswa tingkat akhir dari Bab 1 sampai Bab 3. Proposal Skripsi ini akan dipertanggungjawabkan saat Seminar Prosposal Skripsi. Nah! SPS gue besok loh, Senin, 16 Februari 2015. Duuuh telah banget emang~

Bagi teman-teman gue yang sudah SPS dari beberapa bulan lalu, proposal mereka itu rata-rata paling tebal hanya 60 lembar. Tapi kebanyakan sih 40-50 lembar saja. Nah, Proposal Skripsi gue ini melebihi batas rata-rata, dan sepertinya memecahkan rekor jumlah halaman terbanyak Proposal Skripsi selama ini -___-. Gak tahu seneng apa gimana ya, ini rada-rada puas tapi ya gitu deh. Jumlah Proposal Skripsi gue adalah 105 halaman. Wow!

Hari Kamis lalu, gue bawa deh tuh tiga rangkap Proposal Skripsi gue untuk dikumpulin karena gue siap mendaftar SPS. Terbayang kan beratnya seperti apa. Gue yang cantik dan imut gini, banyak yang gak tega gue bawa berat-berat hihihi.

Sampailah gue di ruangan Jurusan Fisika. Dan target gue adalah bertemu Bu Murni, sekretaris Jurusan Fisika. Berharap sih Bu Murni kasihan gitu sama gue, yang sudah capek-capek membawa Proposal Skripsi gue ini. Dan beliau malah bilang, "Ya ampun, masa Proposal Skripsi setebel gini sih? Kamu mau Sidang Skripsi emangnya? Belum kan... Cuma SPS aja, kok tebel banget sih."

Dan aku mah apa atuh, bu.

Tiga minggu sebelumnya, gue sudah membawa hasil revisi Proposal Skripsi gue yang jumlahnya masih sekitar 70 halaman untuk diperiksa (kesekian kalinya) ke Dosen Pembimbing gue. Entah mungkin dosen pembimbing gue gak sadar kali yak, mahasiswa bimbingannya sudah setebel gitu Proposal Skripsnya. Beliau berpesan, "Gia ini masih ada yang kurang. Di sini kamu tambahin lagi. Jangan lupa taruh peta konsepnya. Oia, sintesakan setiap referensi yang kamu kutip, bla.. bla.. bla..". Yasudah gue kembali merevisi Proposal Skripsi gue. Dan gue pun mengakui kalau masih ada yang kurang.

Satu minggu kemudian, gue membawa lagi hasil revisi Proposal Skripsi gue yang sekarang jumlahnya menjadi 95 halaman. Dosen Pembimbing gue masih belum sadar tuh. Tapi temen-temen gue sampe kaget banget. Contohnya nih,
Tiara: "Gi, demi apa ini proposal lu??? ya ampun tebeeel banget gi".
Raisa: "Gi liat dong itu proposal lu" *geleng-geleng kepala*
Izzah: "Buset tebeeeel banget gi".
Ulun: "Demi apa lu sudah selesai sampai Bab 5, gi?".

Dah aku mah apa atuh, guys.

Singkat cerita, Dosen Pembimbing gue menyetujui gue untuk maju SPS. Dan kayaknya dia masih belum sadar betul kalau Proposal Skripsi gue malah bertambah menjadi 105 halaman.

Nah, setelah gue mendaftar (di hari Kamis), besoknya Dosen Pembimbing gue malah nanya gini, "Gia kok bisa sih Proposal Skripsi kamu sampai setebal itu? Dosen-dosen lain sampai mengira kamu mau maju sidang Skripsi. Saya sampai kaget pegang Proposal Skripsi kamu".

WHAT!
*tariiik nafaaasss* "Pak! Kan bapak sendiri yang menyuruh saya tambahin ini dan itu. Yang Peta Konsep bapak suruh, saya sudah masukin. Yang nambahin ADDIE dan Borg & Gall beserta sintesanya juga sudah. Yang 7E dengan berbagai referensi ahli juga sudah. Tabel Kegiatan modul juga sudah. Pokoknya komplit pak. Tapi saya jamin, walaupun ketebelan, Proposal Skripsi saya gak lebay kok pak"

Dah aku mah apa atuh, pak.

Kata gue dalam hati, "Pak, memangnya salah yaaa kalau ketebelan? Soalnya banyak yang kaget nih pak. Katanya ketipisan juga salah. Jadi Raisa Mode On (Serba Salah) nih gue."

"hahaha oh iyaa.. Iyaa gapapa kok. Bagus! Bukan masalah tebal atau tipisnya, tapi yang terpenting isinya. Oh iya, Gia penguji SPS kamu senin besok, Bu Desnita ya," Kata Dosen Pembimbing gue.

Seketika kepala gue pusing banget dan rasanya Bumi kayak ambruk gitu.
Mohon doanya yaa teman-teman, saya akan sidang SPS hari Senin besok, tanggal 16 Februari 2015. Bismillah... pasti bisa!

Sitti Ghaliyah

Mahasiswa Tingkat Akhir


Kopi Darat KOMBUN Part 3

Rabu, Februari 11, 2015 2 Comments A+ a-

Bismillah...

Jum'at lalu, tepatnya tanggal 6 Februari 2015, akhir gue bertemu lagi dengan fans-fans gue member KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ), kayaknya sih lebih asik dipanggil Keluarga KOMBUN. Soalnya azas berdirinya Komunitas Blogger ini untuk mempererat kekeluargaan dan silahturahmi kita sebagai sesama member KOMBUN.

Keluarga KOMBUN
Maaf yaa kita terlalu cantik-cantik dan ganteng-ganteng nih

Alhamdulilah, KOMBUN sudah berusia 7 bulan loh (2 bulan lagi mau melahirkan hihihi). Ulang tahun kita tepat tanggal 6 Juli 2014 (dimana saat itu kita juga mengadakan KopDar Part 1). Duuuh gak terasa yaaaa~

Keluarga KOMBUN ini jumlahnya ada sekitar 90 blogger, khusus mahasiswa UNJ mulai dari angkatan 2010 sampai 2014. Oia bahkan kita punya satu member juga yang sudah menjadi alumni hihiiw. KOMBUN ini memiliki Co-Founder namanya sudah tak asing lagi di kampus tercinta gue ini. Yap! Siapa lagi kalau bukan gue dan temen gue, Visya (astagah narsis-nyoo). Dan KOMBUN ini juga punya Humas, namanya Muti dan Nico. Buat kamu yang mau join KOMBUN, cukup hubungi Humas saja yaaaa, tak perlu hubungi daku.

Sore yang cerah, satu persatu kita pun bertemu di Tearter Terbuka, Kampus A UNJ. Ini nih yang paling bikin gue BT. Gue sih gak pikun sebenarnya, tapiiii kenapa gue gak hapal sama muka ataupun nama-nama orang yang kenal baik sama gue sih *efek jadi Artis Kampus (?) *.

Gerakan Pendidik Muda Cinta Anak Bangsa

Selasa, Februari 10, 2015 5 Comments A+ a-

Kamu tahu Indonesia Mengajar?



Kalau Sekolah Guru Indonesia (SGI)? Pasti tahu dong...


Inilah bangganya saya kepada pemuda-pemudi Indonesia! 
Saya sunggu bersyukur, banyak para mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi negeri maupun swasta berlomba-lomba untuk bisa mengabdi di pelosok negeri. Ya! Berlomba-lomba menjadi Pendidik Muda. 

Apakah harus setelah lulus dari perguruan tinggi, pemuda-pemudi baru bisa menjadi pendidik muda di pelosok negeri?

***

Pemuda adalah harapan masa depan bangsa Indonesia. Kalimat itulah yang menjadi dasar penggerak semangat dan motivasi dalam pergerakkan pemuda. Siapakah pemuda? Agent of change? Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini tentu akan menghadapi banyak permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama pemuda Indonesia untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa ini butuh orang–orang yang mampu bersuara dan memberikan sumbangsih konkrit bagi negaranya dengan segenap kemampuan dan daya kredibilitas yang dimiliki.


Pendidikan adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh pemuda Indonesia. Salah satunya permasalahan sekaligus tantangan bagi pendidikan Indonesia adalah tidak meratanya pendidikan yang layak di daerah-daerah terpencil. Mampukah pendidik muda Indonesia menghadapi permasalahan-permasalahan untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak di daerah-daerah pelosok dan perbatasan?