Ibroh dari Kisah Pemuda Terbaik Dunia

Kamis, Mei 05, 2016 6 Comments A+ a-


Totalnya tujuh kelas! Satu kelas isinya (hitung rata-rata) ada 20 santri. Terus dikali tujuh. Totalnya 140 santri. Wow! Aku telah mengajak 140 santri untuk mengevaluasi dirinya masing-masing di minggu ini. Alhamdulilah... Semoga.. Semoga mereka menyerap ibroh (pelajaran berharga) dari kisah yang telah kuceritakan. Aamiin...

Alpha Zone sebelum belajar fisika, aku memutuskan untuk bercerita tentang Sang Penakluk Konstatinopel. Cerita ini memakan waktu sekitar 5-6 menit saja. Tapi lumayan, semoga kisah tersebut berhasil menyentil para santri untuk mengevaluasi dirinya.

Menurut HR. Tirmidzi:

"Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." 

"Ayo disiapkan!" kataku memberi perintah kepada ketua kelas.

*santri membaca doa sebelum belajar*

"Assalammua'laikum Wr. Wb," ucapku memberi salam kepada para santri.

"Wa'alaykumusalam Wr. Wb," jawab salam mereka.

"Oke, sebelum belajar, saya mempunyai cerita yang keren banget! Mau dengar?"

"Maaaaaaauuuuuuu," jawab mereka antusias.

"Judulnya, Pemuda Terbaik Dunia. Ada yang bisa tebak, siapa pemuda terbaik dunia?" tanyaku sebelum memulai bercerita.

Mereka menyebutkan beberapa nama. Aku menarik kursiku ke tengah-depan kelas. Meneggakkan badanku. Dan mulai bercerita sambil membaca dari text yang sudah kusiapkan di HPku.

"Kalau saja Muhammad Al-Fatih hidup kembali dan melihat kondisi pemuda saat ini, mungkin ia sudah geleng-geleng kepala tak habis pikir. Ah, betapa kualitas kita dan dirinya terbentang amat jauh!

Saat kebanyakan pemuda berumur 23 tahun sudah angkat dagu, bangga bisa taklukkan hati wanita, Muhammad Al-Fatih sudah mampu taklukkan Konstantinopel!

Saat para pemuda bersenang-senang habiskan umur 8 tahunnya dengan menghafal lagu-lagu orang dewasa, Muhammad Al-Fatih sudah hafalkan seluruh ayat Al-Quran dalam kepalanya.

Saat para pemuda masih bingung dengan mimpinya, tidak tahu akan jadi apa, "let it flow" katanya, Muhammad Al-Fatih sudah bertekad dengan lantang sejak kecil, "Ayah, aku ingin menaklukkan Konstantinopel!"

Tekadnya tidak berakhir dengan teriakan lantang saja. Muhammad Al-Fatih memiliki visualisasi mimpi yang teramat jelas. Sejak kecil ia bersama ayah dan gurunya sudah memandang Benteng Byzantium dari atas bukit.

“Nak, benteng itu yang akan kau taklukkan nanti," seru Sang Ayah.

Muhammad Al-Fatih bahkan memiliki ruangan khusus berisi miniatur Konstantinopel, lengkap dengan peta dan strategi perang. Betapa ia tidak main-main dengan mimpinya.

Saat para pemuda begitu mudah mengeluh, merasa punya segudang masalah dan tekanan hidup, lalu menganggap hidupnya akan berakhir sia sia, Muhammad Al-Fatih sudah dibebankan amanah yang begitu besar bahkan sejak ia lahir ke dunia.

Ia menjadi tumpuan harapan tiga generasi akan takluknya konstantinopel, janji Allah yang diucapkan Rasulullah ratusan tahun silam. Ia menjadi harapan dari 6 abad perjuangan para pendahulu. Bayangkan! Harapan 600 tahun perjuangan para pendahulu dibebankan pada pundaknya! Ah, tapi sedikitpun ia tak gentar, tak mundur barang sejengkal!

Saat para pemuda habiskan waktunya untuk bersenang-senang, menonton film, nongkrong berjam-jam, Muhammad Al-Fatih memilih tingkatkan kemampuan fisik dan mengisi otaknya. Ia kuasai teknik bela diri, memanah, berkuda, berenang, strategi berperang, Ilmu fiqh, hadis, astronomi, dan matematika. Ia juga menguasai banyak bahasa; Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani.

Saat para pemuda dengan mudah hancur mentalnya ketika direndahkan atau dihina orang lain, Muhammad Al-Fatih punya hati seluas samudera, mental sekuat baja. Tak terhitung berapa banyak orang yang merendahkannya saat ia diangkat menjadi Raja pada umur 22 tahun. "Bocah ingusan!", cela orang. Musuh dan lingkaran orang kerajaan meremehkan kemampuannya. Kerajaan musuh menyerang saat tahu Muhammad Al-Fatih diangkat menjadi sultan. Tapi ia lebih memilih memberikan bukti nyata.

Saat para pemuda habiskan air matanya untuk kekasih hati yang tidak jelas, Muhammad Al-Fatih memilih habiskan air matanya untuk memohon ampunan dan panjatkan harapan. Sejak baligh, tak pernah satu malam pun ia lewatkan salat Tahajjud. Ialah Pedang Malam, yang selalu diasah dengan tulus ikhlas.

Saat para pemuda lupa dan meninggalkan Tuhan, "Nanti saja kalau sudah tua", fikirnya, Muhammad Al-Fatih tak sekalipun pernah meninggalkan Allah dalam tiap urusannya. Ia miliki 250.000 pasukan yang tak sekalipun meninggalkan salat wajib. Ia laksanakan salat Jumat sebelum menyerang Konstantinopel. Shalat yang shaffnya terpanjang dalam sejarah, 4 km membentang dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di utara! Gema takbir bersahutan, menggetarkan, menjadi semangat saat menggempur lawan!

Saat para pemuda kehabisan cara dan ide-ide cemerlang untuk meraih mimpinya, Muhammad Al-Fatih tak kehabisan cara, bahkan yang menurut orang lain gila.

Yang ia hadapi ialah Benteng Byzantium! Dibatasi laut dengan pagar rantai besi, terbuat dengan teknologi terhebat pada zamannya, tak mampu ditembus selama 11 abad.

Kokohnya Benteng Byzantium tak membuat ia kehilangan akal. Tak bisa menyeberangkan 70 kapal lewat laut, ia lumurkan minyak pada ratusan gelondongan kayu, lalu jalankan seluruh armada kapal melintasi bukit hanya dalam satu malam! Pagi hari menjelang, musuh kaget bukan kepalang. Benteng Byzantium yang selama 11 abad tak terhancurkan, hari itu telah mampu ditembus!"

             


Ceritakupun selesai.

MasyaAllah, ekspresi mereka! Aku suka sekali ekspresi setiap santriku ketika mendengarkan dengan fokus kisah yang telah aku ceritakan. Mereka seperti terbius dari kisah Sang Penakluk Konstatinopel. MasyaAllah. Sayang, aku tidak memotret ekspresi mereka.

"Oke, selesai ceritanya. Keren gak?"

Mereka terdiam. Ekspresinya masih belum berubah. Aku kageti sekali lagi.

"Keren gak, Nak?"

"Kereeeeeeeen, bu!" jawab mereka serempak.

"Merekalah yang Rasulullah sebut dengan sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik tentara,

"Konstatinopel akan jatuh di tangan seorang pemimpin yang sebaik-baik pemimpin, tentaranya sebaik-baik tentara, dan rakyatnya sebaik-baik tentara."

"Nah, kita jadi sadar yah tentang kualitas yang amat jauh antara kualitas pemuda saat ini dan di zaman Muhammad Al-Fatih. Ada jurang pemisah yang terpampang dengan nyata! Kita juga sadar akan ketinggalan yang amat jauh. Ingat, masa muda kita tentu akan dimintai pertanggungjawabannya. Oleh karena itu, kita harus mengejar itu semua dengan kerja keras dan kesungguhan. Bisa?"

"InsyaAllah, bu," jawab mereka yakin.

Aku mengetes mereka beberapa pertanyaan. Hanya untuk memastikan apakah para santriku benar-benar fokus dan mendapatkan ibroh dari kisah yang telah ku ceritakan.

"Umur berapa Muhammad Al Fatih menghapal Al-Qur'an?"

"Ada berapa banyak pasukan Muhammad Al-Fatih untuk menyerang konstatinopel?"

"Ada berapa kapal yang yang melintasi bukit?"

Dan semua pertanyaan-pertanyaanku dijawab serempak oleh para santri. MasyaAllah mereka keren banget! Aku salut karena mereka mau fokus mendengarkan. Nak, semoga kamu mendapatkan ibroh  dari kisah tersebut ya.

Guru adalah orang tua santri di pondok. Santri-santriku adalah anak-anak yang mandiri, tak mengapa jauh dari orang tua. Tapi, mereka sangat haus dengan kisah-kisah yang diceritakan dari orang tuanya masing-masing. Tentu ada nasihat yang diselipkan. Baiklah, aku siap menjadi guru yang tak hanya sekadar guru. Bismillah...


6 Cuap Cuap

Write Cuap Cuap
Kamis, Mei 05, 2016 delete

masya Allah keren banget kak..

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Jumat, Mei 06, 2016 delete

Keren ka giiii.. :)

Reply
avatar
Sabtu, Mei 07, 2016 delete

Cool! Postingannya samaan kek Vana hihi tp keren emng ttg oemuda terbaik dunia tuh

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Selasa, Mei 10, 2016 delete

Alhamdulilah :)
Kamu juga priiil :)

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Selasa, Mei 10, 2016 delete

Iyah dong. Itukan dapet dari BC WA bu :)

Reply
avatar

Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!