Surat Blog untuk Guru

“Terima kasih telah mendidik calon seorang guru dari generasi emas Indonesia”

Jakarta, 25 November 2014
Pukul 00.15

Guru-guruku yang tersayang…

Bapak.. ibu.. di hari Guru ini, siswi yang pernah engkau didik ingin sekali bisa bertemu denganmu dan bersujud di kakimu. Sungguh bapak ibu, aku bukan ingin memanfaatkan Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, 25 November 2014, tapi aku teringat dengan semua jasa-jasamu yang telah mendidik dan memberi inspirasi kepadaku. Memori itu kembali muncul di kepalaku… ketika aku sedang belajar dan menemukan kesulitan, lalu aku bertanya kepadamu, dan dengan senang hati engkau membantu kesulitanku. Ketika rasa penasaranku menuntutku untuk mencari tahu ilmu-ilmu baru, dengan senang hati engakau membantu menjawab rasa penasaranku. Kuharap semua itu bukan hanya sekadar kenangan yang tersimpan di memoriku saja… Aku ingin menjadi sepertimu, seorang guru yang mampu mendidik dan menginspirasi anak-anak didiknya.

Bapak dan ibu guru, aku mengakui diriku salah. Aku jarang sekali bersilaturahmi denganmu, yaaa walaupun hanya sekadar menanyakan kabarmu dengan mengirimkan SMS, akupun tidak pernah. Aku minta maaf Ibu… Aku minta maaf Bapak.. Hari ini rasanya aku ingin sekali menemuimu satu persatu, guruku sewaktu SD, sewaktu SMP, dan sewaktu SMA. Tapi apa daya, aku hanya mampu menuliskan surat blog ini untuk dirimu. Aku ingin mengungkapkan semua rasaku kepadamu selama ini.
Bapak dan Ibu Guru yang kusayangi…

Aku adalah seorang calon guru di masa depanku. Aamiin.. semoga. Kemungkinan besar sesuai dengan ilmu yang sedang aku pelajari di bangku kuliah, aku akan menjadi seorang guru SMA untuk mata pelajaran Fisika. Menjadi guru fisika adalah kemungkinan besar. Tetapi tetap saja masih ada kemungkinan kecil, dan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Terima kasih Bapak dan Ibu guru yang telah menginspirasiku untuk memilih program studi Pendidikan Fisika di Jurusan Fisika ini.

Bapak dan Ibu Guru yang kuhormati…

Kuharap dirimu selalu sehat dan bahagia bersama anak-anak didikmu yang selalu menghiasi hari-harimu. Salam hormatku dan doa-doaku yang terbaik untukmu semoga engkau selalu menjadi pelita bangsa ini.

Bapak dan ibu guru, apakah engkau tahu? Ketika Jepang dijatuhi bom atom di kota Nagasaki dan Hiroshima, pertanyaan pertama yang dilontarkan pemerintah Jepang adalah “Berapa banyak guru yang masih hidup?” Sungguh Jepang takut sekali jika kehilangan guru-guru yang mampu mendidik anak-anak bangsanya untuk masa depan.

Bapak dan ibu guru, apakah engkau tahu? Di Finlandia, negara yang terkenal dengan kualitas pendidikannya yang baik, pekerjaan guru adalah pekerjaan yang paling susah didapatkan. Disana, guru sangat dihormati, dihargai dan dilindungi negaranya. Pemerintah Finlandia sungguh ingin sekali kualitas pendidikan di negaranya terus meningkat.

Aku yakin sekali bapak dan ibu guru akan menjadi spesial di Indonesia. Sudah tahukah bapak dan ibu guru? Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Anies Baswedan akan memberi beberapa keistimewaan untuk guru-guru di Indonesia. Melalui programnya, Gerakan Hormati Gurumu, Bapak Menteri akan mengupayakan diskon kepada guru-guru untuk semua urusan, seperti diskon toko buku dan berbagai keringanan lainnya.

Aku berharap engkau tetap dan selalu bersemangat untuk menjadi pembangun peradaban bangsa ini.

Bapak dan Ibu Guru yang kubanggakan…

Di hari spesial ini, tidak ada kata selain ‘terima kasih’ yang dapat aku ungkapkan untukmu. Karenamu, aku terinspirasi untuk menjadi sepertimu dan berjuang untuk bisa lebih baik dari mu. Terima kasih untuk semua ilmu-ilmu yang selama ini telah engkau berikan untukku. Semoga kelak di masa depan ku, aku juga mampu menjadi pembangun peradaban bangsa ini. Aku memohon doa-doa terbaik darimu, bapak ibu guru…. Terima kasih telah mendidik calon seorang guru dari generasi emas Indonesia.


Sitti Ghaliyah