[Masih] Kampung Cibuyutan: Hendrik dan Surat Kuning

Kamis, Juli 25, 2013 12 Comments A+ a-

Assalammua'laikum Wr. Wb.

Hari ini gue mau cerita tentang Adik kecil kita bernama Hendrik.
Beberapa waktu lalu, lebih tepatnya tanggal 28-31 Juni 2013, Gue dan beberapa Volunteer berangkat ke Kampung Cibuyutan, yang berada di Kabupaten Bogor.

Di hari terakhir kami (pagi hari) berada di Kampung Cibuyutan, ada kegiatan "Membalas Surat Sahabat" yang dilakukan oleh anak-anak Cibuyutan. MI Miftahussolah adalah satu-satunya sekolah tingkat SD yang hanya terdiri dari 3 kelas, telah menjadi saksi bisu titik balik semangat anak-anak Cibuyutan.

Satu hal yang paling gue inget banget sampai sekarang. Saat pagi hari, setelah gue baru selesai mandi di Kamar mandi (yang berada di sekolah itu), anak-anak Cibuyutan sudah duduk rapih di teras sekolah sambil menunggu kakak-kakaknya datang untuk memberikan permainan atau kegiatan di sekolah itu. 

Padahal hari itu adalah hari minggu, bayangkan semangatnya mereka! Anak-anak Cibuyutan yang sudah mandi, sudah pakai bedak (walupun pada celemotan), dan ditambah dengan senyum cerianya, yang tidak sabar untuk menunggu kami. Wow! Sungguh gue sangat salut sama mereka. Luar biasa sekali semangatnya.

Oia, pas gue keluar kamar mandi aja, mereka tuh pada berebutan buat cium tangan gue (baca: salim). Mereka sudah menganggap, kita kita ini sebagai kakak-kakak mereka. Gak cuma tangan gue aja, yang diperebutin, tapi juga semua tangan temen-temen gue yang lain. Mereka sopan-sopan sekali... 
Miris rasanya kalau gue membandingkan anak-anak Jakarta -___-"

Sekitar pukul 10, acara dimulai. Kami semua juga sudah mandi, rapih, dan sudah siap untuk kegiatan selanjutnya. Rasanya gak tega membuat mereka nungguin kami terlalu lama. Maaf yaa adik-adik..

Sebelum kegiatan acara "Membalas Surat Sahabat", ada acara Kelas Inspirasi dulu. Anak-anak Cibuyutan, dimotivasi utuk terus mengejar cita-citanya. Untuk terus mau belajar yang rajin, agar cita-citanya dapat terwujud. Wow! lagi-lagi air mata gue hampir menetes, dimana saat-saat mereka begitu semangatnya mengikuti kelas Inspirasi itu.

Setelah itu, kegiatan acara "Membalas Surat Sahabat".
Seperti yang sudah gue ceritakan sebelumnya, Penulis surat-surat sahabat adalah mahasiswa-mahasiswa UNJ, yang mau menceritakan tentang betapa luar biasanya, jika kita bisa bersekolah sampai perguruan tinggi, berharapnya agar anak-anak Cibuyutan dapat termotivasi untuk terus bersekolah setinggi-tingginya. Selain itu para penulis surat juga mesti memberikan motivasi cita-cita tetapi lewat cerita pribadi mereka. Kurang lebih ada 56 surat yang berhasil dikumpulkan oleh pihak panitia. Nah, surat-surat itu ditunjukkan untuk anak-anak Cibuyutan, dan mereka wajib membalas surat yang telah mereka dapatkan. 

                              


Gue dapet kebagian tugas membagikan pulpen dan secarik kertas kepada anak-anak yang akan membalas 56 surat itu. Jujur yaa.. pas mereka membaca surat-surat dari kakak-kakak, hati gue ikut bergetar. Subhanallah... mereka antusias sekali membacanya. Mereka bener-bener membaca baik-baik, agar pesan dari surat itu langsung tersampaikan ke pikiran mereka bahkan ke hati mereka.

Gue sedih banget, melihat adanya semangat yang luar biasa dari  mereka untuk terus mau bersekolah setinggi-tingginya. Satu orang pun dari anak-anak Cibuyutan, belum ada yang berhasil sampai ke jenjang SMA ataupun Perguruan Tinggi. Kebanyakan dari mereka, langsung putus sekolah setelah tamat SD. Miris banget... Tapi, semangat mereka untuk terus maju, itu gak boleh diremehkan!

Gue pun juga gak ketinggalan. Walaupun gue juga volunteer disana, tapi gue juga sangat ingin menulis surat untuk anak-anak Cibuyutan. Siapa pun yang mendapatkan surat gue, gue bener-bener tulus turut mendoakan mereka agar mereka dapat bersekolah setinggi-tingginya.

Sebelum berangkat ke Cibuyutan, gue memang sudah menulis surat + ngasih foto + hadiah pulpen, dan gue masukkan kedalam satu amplop berwarna kuning. 

"Surat Untuk Adikku di Cibuyutan"
Gue nulis panjang banget deh. 1 lembar bolak-balik pokoknya. 
Dan anak Cibuyutan yang beruntung mendapatkan Surat Kuning dari gue, namanya Hendrik. 




Hendrik sudah lulus kelas 6 SD di MI Miftahussolah. Alhamdulilah...

Hendrik ditanya oleh salah seorang temen gue, "Hendrik sudah lulus SD, masih mau melanjutkan SMP ga? mau dong ya?"
Dan  Hendrik cuma geleng-geleng aja, sambil dia bersuara pelan, "Gak tahu kak,"

Ya memang begitulah... Hanya 7 anak-anak Cibuyutan yang telah beruntung bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP (untuk tahun ajaran ini).
Orang tua di Kampung Cibuyutan, masih berfikiran kolot. Buat apa sekolah tinggi-tinggi dan menghabiskan uang saja, mereka lebih baik ikut membantu orang tua membajak sawah ataupun pekerjaan lainnya. Inilah salah satu tujuan kami juga untuk datang kesana, dan memberikan penjelasan kepada para orang tua disana bahwa sekolah adalah hak mereka, pendidikan adalah pintu gerbang masa depan mereka, dan mereka layak mendapatkan itu semua.


Semoga, Hendrik yang telah membaca surat kuning dari Ka Gia, bisa melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMP. Semoga cita-cita Hendrik, yang ingin menjadi Pilot bisa terwujud. Belajar yang rajin ya dek :). Tetep semangat... Dari Jakarta, ka Gia turut mendoakan Hendrik, agar bisa mengeyam pendidikan sampai setinggi-tingginya. Amiin... 

InsyaAllah, Ka Gia 5 tahun lagi kembali ke Kampung Cibuyutan, dan berharap Hendrik sudah mengenakan seragam putih abu-abu ya, dek. Terima kasih, karena Hendrik dan teman-teman yang lain sudah menambahkan energi semangat kepada kakak-kakak yang sekarang sedang melanjutkan kembali aktivitasnya di Jakarta. Sampai ketemu lagi ya, Hendrik...

Salam Sukses, 
Ka Gia di Jakarta.

12 Cuap Cuap

Write Cuap Cuap
HP Yitno
AUTHOR
Kamis, Juli 25, 2013 delete

Kenapa ya anak-anak yang berada di daerah yang mungkin terpencil memiliki semangat tinggi. Sedangkan di kota justru malah nggak memiliki semangat belajar kayak mereka.

semoga hendrik dan kawan-kawan dapat melanjutkan pendidikan ke smp dan mewujudkan cita-citanya. Orang yang bercita-cita pilot lah yang harusnya menjadi pilot masa depan.

Reply
avatar
Yanuar Catur
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

Ijin nyimak dulu ya mbakk? :D

Reply
avatar
Anonim
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

momen kebersamaan sama mereka pasti akan selalu terkenang :-)

Reply
avatar
Hanna Ester
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

Kenapa jadi pengen nangis setelah baca ini ? :"(

Reply
avatar
zachflazz
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

salam buat Hendrik, Mbak.

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

Mungkin karena di kota anak-anak sudah sangat terfasilitasi dengan baik. Semua yang mereka mau, mereka bisa dapatkan dengan mudah mas. Alhasil tercetaklah anak-anak manja. Jelas anak manja tentu beda dong semangatnya..

Amiin... Hendrik udah lulus SD nih mas.
Tapi dia belum tahu bisa lanjut SMP atau nggak. Mohon doa nya juga mas :D

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

Bangeeeettttt :))
Dan gak akan pernah terlupakan..

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

Masa sih ka?
Pas baca, hatinya ka Hana ikut bergetar yaa?
Hiks :"(

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Jumat, Juli 26, 2013 delete

Iya om...
Mohon doa nya juga om, buat anak-anak Cibuyutan.
Om tinggal di Bogor juga toh?
Maen-maen atuh om ke Cibuyutan :D

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
Sabtu, Juli 27, 2013 delete

Semangat Volunter.... jadi kangen masa-masa Volunter... udah keliling kemana aja?

Reply
avatar
Gia Ghaliyah
AUTHOR
Sabtu, Juli 27, 2013 delete

belum kemana-mana banget sih mas ^^

Reply
avatar

Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!