Salah Kaprah

Kamis, Agustus 04, 2016 1 Comments A+ a-


Banyak wali santri ataupun tamu yang sedang berkunjung ke tempat sekolahku mengajar yang salah kaprah denganku. Apa yang salah ya, wajahku atau penampilanku?

Kejadian pertama, saat Bulan Maret 2016. Saat itu sedang ada tamu ibu-ibu untuk menghadiri acara Go Green Penanaman 500 pohon di Ibad ArRahaman Islamic Boarding School. Saat ibu-ibu mau pulang dan menaiki mobil masing-masing, tentu kami para ustadzah berjajar menyalami mereka satu persatu.

Dan saat seorang ibu yang terakhir menyalamiku, dia bilang gini, "Belajar yang rajin yah, nak. Ibu pulang dulu, nanti kapan-kapan main lagi ke pondok."

"Lho bu, saya bukan santri Aliyah lho. Saya ini ustadzah," ucapku dalam hati sambil tergelitik dengan ucapan ibu itu.

Kejadian kedua, yaitu saat aku sedang shalat dzuhur di Masjid Aisyah. Kebetulan saat itu adalah hari pertama santri putri libur. Jadi, gak ada santri putri saat itu yang shalat di masjid. Kebetulan hanya aku dan Ustadzah Resti yang menunaikan shalat di sana.

Ternyata ada seorang ibu yang juga akan menunaikan shalat dzuhur. Ternyata, ia berniat untuk mendaftarkan anaknya untuk sekolah di sini.

Usai shalat, aku berusaha untuk menyapanya. Senyum, terus bersalaman dengannya. Tanpa aku duga, ibu itu malah memberikan tangannya untuk aku salim. Tapi aku menahannya, hihihi. Mungkin dia kaget.

Yasudah, aku jelaskan saja, "Maaf ibu, saya bukan santri. Saya ustadzah di sini."

Dan kejadian yang masih hangat, yaitu saat penerimaan santri baru datang ke pondok, tepatnya tanggl 23 - 24 Juli 2016. Semua wali santri pasti mengantarkan anaknya di hari pertama datang ke pondok.

Saat itu, aku ditempatkan di bagian Registrasi Putri. Tugasku adalah menyambut wali santri bersama anaknya datang, serta memastikan mereka untuk menuliskan jam kedatangan dan nomor handphone yang dapat dihubungi.

Cukup banyak wali santri yang salah kaprah lagi.


Ya, banyak yang mengira kalau aku adalah kakak kelas anaknya.

"Assalammua'laikum, Kak," kata seorang ibu wali santri sambil bersalaman denganku.

"Hayo nak, salim juga sama kakak kelasmu!" perintah ibu wali santri kepada anaknya untuk menyalami tanganku.

Aku jelaskan ke ibu wali santri, "Oh maaf ibu, saya ustadzah di sini. Saya yang akan mengajar mata pelajaran fisika, bu."

"Oh ya Allah, ustadzahnya masih muda-muda ya," ungkap ibu wali santri sambil senyam-senyum.

Mind set para orang tua mungkin heran mengapa masih semuda ini sudah menjadi seorang guru.

Bapak dan ibu wali santri, untuk menjadi seorang guru bukan masalah tua atau mudanya. Ya, memang guru yang sudah berumur lebih meyakinkan karena banyaknya jam terbang mengajarnya. Tapi, guru yang masih muda, justru bisa saja lebih update, dan yang pasti kami sebagai guru yang masih muda mempunyai semangat yang tinggi untuk mendidik serta terus meng-upgrade diri, insyaAllah.

Terima kasih bapak dan ibu wali santri Ibad ArRahman Islamic Boarding School yang sudah percaya bahwa aku adalah ustadzah untuk anak-anakmu.

FYI, ya memang pada kenyataannya semua ustadzah di Ibad ArRahman umurnya di bawah 27 tahun semua.


1 Cuap Cuap:

Write Cuap Cuap
Senin, Agustus 08, 2016 delete

wkwkwkwk... gia gia.... makan yang banyak gi :D

Reply
avatar

Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!