Bayangkan, Jika Tidak Ada Teknologi Informasi untuk Pendidikan
Bismillah...Alhamdulilah kita diberi kesempatan untuk menikmati indahnya dunia ini di era globalisasi. Nah, tahukah kamu, di era globalisasi, teknologi informasi itu berperan sangat penting loh.
PENTING!
P.E.N.T.I.N.G
Penttttiiiiiingggg... *sambil teriak kenceng
Dengan menguasai teknologi dan informasi, kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Jadi, di era globalisasi ini, jika kamu tidak menguasai teknologi informasi identik dengan buta huruf dan jadul banget deh.
Wah! Kalau aku sih nggak ya.. hihihi..
Nah, biar kita sama-sama menjadi pemenang dalam persaingan global *bahasanya ketinggian.
Yuk belajar tentang Teknologi Informasi, dan bayangkan saja kalau di era globalisasi ini tidak ada yang namanya teknologi informasi terutama untuk pendidikan, Wah apa kata dunia?
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu, globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. (Krisna,2005)
Sehingga membawa manfaat untuk kehidupan manusia, atau mungkin sebaliknya?
Kehidupan kita sekarang perlahan lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik pengaruh majunya era globalisasi dan informatika dimana menjadikan komputer, internet dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan kita.
Kemampuan untuk berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang biasa diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Maka, dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang kehidupan manusia hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa masyarakat dan kemahiran komputernya.
Teknologi Informasi adalah teman baik kita. Karena teknologi informasi sudah digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan, dan hampir tidak ada yang lepas dari pengaruh teknologi informasi. Dari hal-hal yang kompleks sampai ke hal yang kecil, hampir semuanya menggunakan teknologi terbaru. Globalisasi pun berkembang dengan cepatnya, seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, yang berkembang setiap menitnya.
Memasuki abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi. Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia? Masih ingin menjadi negara konsumen? Atau sudah mampu menjadi negara produsen? Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa "willingness to change", sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.
Coba kita telusuri kemaksimalan Teknologi Informasi di bidang pendidikan
Mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sudah dipelajari sewaktu aku duduk di kelas 7 SMP (sekitar tahun 2006). Aku dan siswa lainnya diperkenalkan dengan pengoprasian microsoft office. Namun, semakin berjalannya waktu, ternyata TIK juga sudah dipelajari siswa-siswa SD. Ini membuktikan bahwa pendidikan sangat mempersiapkan generasi penerus bangsanya untuk menghadapi era globalisasi dengan menjawab tantangan tekonologi informasi.
Siswa SD di Indonesia sedang belajar pengoprasian microsoft office
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja.