Cara Agar Siswa Jatuh Cinta dengan Fisika
Sumber Gambar |
Sebuah tulisan refleksi...
Aku hanya seorang fresh graduated yang kebetulan diamanahkan dosen untuk membantunya membangun sebuah sekolah, lebih tepatnya pondok pesantren. Namanya, Ibad ArRahaman Islamic Boarding School. Sekolah bersih nan indah ini terletak di Pandeglang, Batu Bantar.
Kaget? Jujur kaget. Kaget karena sama sekali belum ada pengalaman mengajar. Tapi, bukan Gia namanya kalau tidak suka yang namanya tantangan!
Aku memang sempat PKM (Praktik Kegiatan Mengajar) selama lima bulan (sesuai jadwal) di salah satu sekolah terbaik di Jakarta, SMA Negeri 68 Jakarta. Sayang, aku diberi nikmat sakit, yang mengharuskanku mengajar hanya selama kurang dari tiga bulan. Namun, banyak sekali pelajaran yang dapat aku ambil selama melakukan PKM di sana. Mulai dari yang gak suka fisika, sampai yang seneng sekali sama fisika. Mulai dari pertanyaan yang unik sampai pertanyaan tingkat tinggi.
Bayangkan, saat kami belajar Bab Gravitasi, ada seorang siswa yang bertanya, "Miss Gia, ilmuwan tahu dari mana yaa, massa Bumi nilainya segitu? Emang bisa ya, Bumi diukur pakai timbangan? Nggak kan? Kok ilmuan bisa tahu sih nilainya massa Bumi?"
Seru kan pertanyaannya? hahaha
Masih ingat ceritaku yang berjudul "Keluar dari Zona Nyaman"? Jujur, masih tidak menyangka, kalau aku akhirnya menjadi seorang Ibu Guru Fisika. Dalam hatiku saat itu, "Ini PR banget nih, aku harus membuat siswa-siswaku jatuh cinta sama Fisika!"
Fisika itu memang momok bagi sebagian besar siswa. Ya, mau bagaimana lagi, memang kenyataannya belajar Fisika jauh lebih susah dibandingkan belajar sains ataupun matematika.
Contoh, seorang siswa jika ingin bisa belajar Fisika, maka ia harus mempunyai basic Matematika yang baik. Dan, Fisika bukan hanya hitungan saja, tapi harus benar-benar memahami teorinya. Mengerjakan soal Fisika juga ada rule-nya, seperti wajib menuliskan diketahui dan ditanya, lalu menjawab dengan menuliskan rumusnya terlebih dahulu. Selain itu, siswa yang belajar Fisika juga harus jago menggambar, minimal menggambar garis lurus. Karena hampir sebagian besar materi-materi Fisika membutuhkan illustrasi.
Ada seorang santri dengan logat khas Ambon, bertanya padaku, "Aduh Ibu, buat apalah kita capek-capek menghitung buah kelapa yang jatuh?"
Good Question, Nak!
"Karena itulah serunya belajar Fisika! Hal yang tidak terlalu pentingpun kita pelajari, apa lagi hal yang penting seperti mempelajari Tata Surya. Sebenarnya kita sedang memahami Maha Karya Allah. Sulit? iya! Malah sulit sekali dan tidak berhenti-henti selalu mengucap syukur atas pemberian dari-Nya. Contohnya, Gravitasi. Sudah tahukan tentang Gravitasi? Bayangkan, kalau tidak ada Gravitasi? Apa yang terjadi? Ya begitulah Fisika, wajar Fisika itu sulit, karena Maha Karya Allah yang luar biasa ini sedang kita coba pahami. Suatu hari, jika kamu sudah mengetahui serunya belajar Fisika, InsyaAllah hati kamu tak akan berhenti untuk selalu mengucap syukur kepada-Nya," jelasku.
Ternyata menjadi seorang guru, ya sulit sekali ya! Sejago apapun ilmu (sementara) yang kita miliki ini, kalau tidak paham mengahadapi karakteristik-karakteristik siswa yang beragam, ya bisa berabe.
Hampir setengah tahun statusku menjadi seorang guru, diri ini merasa beruntung sekali diberi kesempatan untuk (setidaknya) bisa belajar untuk menjadi seorang ibu, ya ibu sesungguhnya.
Alpha Zone sebelum belajar Fisika |
Jadi, PR-ku sekarang, bagaimana caranya harus membuat mereka jatuh cinta degan Fisika?
Strategiku diantaranya:
- Memberi Alpha Zone yang seru (tapi mendidik) sebelum belajar Fisika. Aku biasanya memberikan sebuah cerita, yang membuat mereka sampai melongo ketika mendengarkan. Dan pastinya beberapa video singkat yang seru dan mendidik.
- Ulangan Harian pertama sengaja dibuat agak sedikit mudah. Biar hampir sekelas bisa mendapatkan nilai yang bagus, sehingga mereka akan tersugesti kepercayaan dirinya untuk bisa belajar fisika. Ulangan harian selanjutnya? Ya dibuat sesuai levelnya.
- Sering memberi pujian. "Wah, kamu makin jago nih ngitungnya!" "Ayo lebih terliti lagi, dijamin soal berikutnya pasti bisa deh!", dan sebagainya.
- Mengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dengan intonasi yang tepat. Sejujurnya, jika seorang guru mampu memberikan kesan mengajar dengan intonasi yang tepat, siswa akan selalu terngiang-ngiang omongan sang guru ketika mengajar.
- Sering-sering mengajak mereka bersyukur kepada Allah dengan mengaitkan materi fisika yang sedang dipelajari.
- Memberikan cerita-cerita fakta bahwa di luar sana banyak penemuan-penemuan yang luar biasa akibat belajar fisika. Secara gak langsung, sang guru harus terus memotivasi siswa.
- Mengajak siswa untuk mau merekam pelajaran fisika di buku catatan dengan rapi. Dan aku lebih setuju untuk mewajibkan siswa menghias catatan fisika dengan warna-warna. Misalnya, menulis sebuah rumus menggunakan spidol hijau. Lalu memberi border dengan warna merah.
- Setelah bersama-sama menjawab soal fisika, sang guru boleh banget bertanya kepada siswa, "Wah ternyata menjawabnya mudah ya? Masih ada yang kurang paham?" Jika ada siswa yang kurang paham, samperin langsung ke mejanya.
- Jangan pernah sang guru selalu merasa paling pintar di hadapan siswa. Aku menyarankan, sebaiknya (ada saatnya) pura-pura bingung, dan mangajak siswa untuk menyelesaikan bersama-sama. Jika sang guru selalu menyelesaikan soal-soal fisika "sendirian" di hadapan siswa-siswanya, terkadang mereka akan malas untuk mau mengerti, alhasil mereka akan mengerti dengan instan bukan dengan proses.
Ada lagi yang mau menambahkan?
"Bu, waktu saya diajari Fisika sama bapak *piiiip* saya dableg banget bu, Fisikanya. Tapi semenjak ibu yang mengajari kami Fisika, saya jadi suka belajar Fisika bu, sekarang," ungkap Bagus (Kelas X Aliyah Putra) ketika sedang bimbingan Olimpiade Fisika bersamaku.
"Bu, kalau saya yaaa, tadinya kan sukaaaa banget sama Matematika. Fisika saya awalanya biasa aja sih. Tapi sekarang ini, saya jadi makin suka sama Fisika, bu!" ungkap Fikran yang tidak mau kalah dengan pernyataan Bagus.
*Senyam-senyum*
Siapa coba yang gak senyam-senyum digituin dua santri? hahaha *muka langsung memerah* Ya Alhamdulilah, kalau begitu.
Siapa coba yang gak senyam-senyum digituin dua santri? hahaha *muka langsung memerah* Ya Alhamdulilah, kalau begitu.
2 Cuap Cuap
Write Cuap CuapIstimewa sekali ibu guru yang satu ini, Barakallahu semoga ilmunya terus mengalir. Jadi teringat masa masa saya menjalani pribadi seorang SMA dulu, memang biasanya anak SMA cenderung lebih aktif dan lebih giat jika diajar oleh guru yang baik, apalagi yang masih muda. Semoga dilancarkan terus pekerjaannya, pekerjaan yang boleh dikatakan mulia ini. Semangat!!!
Replybisa ditulis ulang nih untuk di unjkita.com
ReplyTerima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!