Tips Jitu Ketika Galau Memilih Jurusan
Sumber Gambar |
Di awal kelas XII SMA
"Ghaliyah, kamu mau ambil apa nanti kuliahnya?" tanya Bu Echa, guru fisikaku saat SMA.
"Saya maunya Sastra Inggris di UNJ, bu," jawabku yakin.
"Ooh, tapi sebaiknya kuliah lah yang jurusan sesuai IPA, yaa," ungkap Bu Echa memberikan saran kepadaku.
Masih terekam jelas dialog singkat antara aku dengan Bu Echa. Dan entah mengapa dialog singkat itu sungguh sangat membuatku tersihir, dan memutuskan untuk membangun cinta kepada fisika. Cieeee! Ya, aku memilih untuk keluar dari zona nyamanku.
Baca juga: Keluar Zona Nyaman
Nah, aku pernah galau untuk urusan memilih jurusan saat kuliah. Kamu pernah juga gak?
"Aku suka menghitung, aku suka menggambar, aku suka menulis, tapi aku ingin meningkatkan skill Bahasa Inggrisku. Aku harus di jurusan apa?"
Kamu mau masuk sebuah universitas, tapi masih ragu-ragu memilih jurusan yang cocok denganmu? Duh, jangan sampai salah jurusan deh ya! Awas, nanti nyesel di akhir lho.
“Kak gue salah memilih jurusan, gue gak kuat di jurusan ini. Lebih baik gue DO aja deh!”
Nah lho! Kamu gak mau kayak gitu kan? Nah pas banget nih! Aku telah meramu tips jitu untuk kamu yang masih galau memilih jurusan.
Berikut ini pertimbangan-pertimbangan apa saja yang harus dilakukan sebelum menentukan jurusan yang kamu banget. Cek deh!
1. Sesuaikan dengan Minatmu atau Keluar Zona Nyaman Saja Sekalian!
Fenomena salah jurusan ini fakta dan sering banget terjadi. Kamu sudah senang benget lolos di salah satu jurusan di suatu universitas, tapi gak tahunya jurusan tersebut bukan minat kamu banget. Bisa saja, nanti kamu tidak akan pernah selesai sampai akhir alias DO. Atau paling nggak, kamu menjalani kuliah dengan perasaan yang galau selama menjadi mahasiswa di jurusan itu.
Nah, ketika kamu ingin kuliah di satu jurusan, usahakanlah kamu telah mengkaji dengan bertanya kepada dirimu sendiri seberapa jauh kamu paham dengan jurusan itu. Harus sesuai dengan minat yang kamu miliki! Ingat sesuai dengan minat ya, bukan berarti harus sesuai dengan kemampuanmu.
Ketika kamu bertanya ke diri sendiri misalnya, “Apakah gue benar-benar suka fisika?” Jika jawabannya “iya” maka kamu pilihlah jurusan fisika. Selanjutnya, kamu minati dan senangi jurusan itu sehingga ketika kuliah kamu akan merasa enjoy dan menikmati perkuliahan dengan baik. Urusan kemampuan jago atau tidaknya kamu di jurusan tersebut, tenang hal tersebut bisa diasah selama perkuliahan yang kamu jalani sangat kamu minati dan senangi.
Atau ada cara yang lain lho! Ini kisah nyataku sendiri. Caranya adalah keluar zona nyaman saja sekalian!
“Waktu gue SMA, gue suka pelajaran serba menghitung. Matematika gue oke banget nilainya! Dan semua pelajaran eksak juga oke-oke nilainya, kecuali fisika! Nilai fisika gue jelek terus, tapi membuat gue semakin penasaran dan tertantang. Oia, gue juga jago banget Bahasa Inggris. Kayaknya IP gue nanti bakalan gede banget kalau gue masuk jurusan Bahasa Inggris. Sebaiknya, gue masuk jurusan yang mana?”
Nah, untuk menjawab pertanyaan di atas hanya diri kamu sendirilah yang bisa menjawab dan mengambil keputusan. Karena pada akhirnya yang akan menjalani dan menerima konsekuensinya seumur hidup adalah diri kamu sendiri, bukan orang tua, teman, ataupun kakek nenek kamu.
Menurutku, keluar zona nyaman bukan berarti meninggalkan zona nyaman. Keluar zona nyaman berarti keluar, lalu cari dan segera menemukan zona nyaman yang baru. Nah, tidak masalah, jika kamu ingin mengambil pilihan yang keluar dari zona nyamanmu alias pilih bidang yang paling bikin kamu gak bisa, tapi penasaran dan tertantang banget. Di jurusan tersebut, kamu bisa membuat zona nyaman yang baru untuk dirimu sendiri.
“Terus gimana kalau gue memilih jurusan keluar dari zona nyaman, tapi gue gak mampu menjawab tantangan di depan mata gue saat kuliah berlangsung?” Ya, jangan let it flow dong! Ikan saja akan mati kalau mengikuti arus air. Apalagi kamu? Jadi, yuk, sekali-kali tantang diri kamu sendiri! Good is not enough, you must be different!
2. Mencari Informasi Sedetail Mungkin
Wah penting banget nih mencari informasi mengenai semua jurusan sedetilnya. Kamu bisa memulai mencari tahu dari jurusan tersebut akreditasinya apa, mempelajari apa, mata kuliahnya apa saja, dosennya dari lulusan mana, praktikumnya seperti apa, lulusannya bekerja di mana, kerjanya seperti apa dan ngapain aja.
Mencari informasi tersebut bisa dilakukan dengan browsing di situs resmi universitas yang kamu inginkan. Tapi yang paling efektif bertanya langsung dengan mahasiswa atau alumni yang pernah kuliah di jurusan tersebut. Kalau sudah mendapatkan semua informasi, kamu dapat merangkumnya dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan yang kamu minati banget! Ingat ya, jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau sekadar ikut-ikutan teman/ trend.
3. Pertimbangkan Daya Tampung atau Kuota dari Jurusan yang Diincar
Sebelum memilih jurusan yang kamu minati, pastikan bahwa kamu mengetahui seberapa banyak data daya tampung dan peminat di setiap jurusan ataupun program studi (prodi) yang ada di Universitas Negeri Jakarta.
Jika jurusan yang kamu minati memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang, maka jangan membebani diri kamu dengan target untuk berkuliah di tempat favorit tersebut. Kamu bisa stres jika kehendak kamu tidak terpenuhi. Tapi, kalau kamu yakin, ya let’s go!
Maka, penting sekali untuk membuat banyak pilihan jurusan serta prodinya dengan memperkirakan persentase peluang masuk ke jurusan tersebut. Selain itu, kamu juga jadi mengetahui seberapa banyak sih saingan kamu untuk masuk di prodi pilihanmu. Informasi daya tampung atau kuota dari jurusan yang kamu incar, perlu sekali untuk kamu ketahui agar menjadi pertimbangan kamu, sehingga kamu siap menerima konsekuensi yang akan kamu dapatkan.
4. Pertimbangkan Juga Peluang Kerja Pasca Kampus
Kamu tahu gak sekarang ini banyak sarjana yang setelah lulus dia menyandang dua gelar sekaligus, yaitu gelar sarjananya dan gelar pengangguran. Nah, mempertimbangkan peluang kerja pasca kampus harus benar-benar diperhitungkan dengan matang ya!
Ada yang bilang kalau jangan memikirkan peluang kerjanya dulu, pikirkan saja bagaimana caranya agar kamu menikmati setip ilmu-ilmu yang akan kamu timba selama masa kuliah. Nah itu benar banget! Tapi, lihat juga ke depan setelah kamu lulus nanti.
Apakah jurusan yang kamu ambil nanti dapat mengantar kamu untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan kamu jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang kamu ambil sah-sah saja.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Kamu mau masuk sebuah universitas, tapi masih ragu-ragu memilih jurusan yang cocok denganmu? Duh, jangan sampai salah jurusan deh ya! Awas, nanti nyesel di akhir lho.
“Kak gue salah memilih jurusan, gue gak kuat di jurusan ini. Lebih baik gue DO aja deh!”
Nah lho! Kamu gak mau kayak gitu kan? Nah pas banget nih! Aku telah meramu tips jitu untuk kamu yang masih galau memilih jurusan.
Berikut ini pertimbangan-pertimbangan apa saja yang harus dilakukan sebelum menentukan jurusan yang kamu banget. Cek deh!
1. Sesuaikan dengan Minatmu atau Keluar Zona Nyaman Saja Sekalian!
Fenomena salah jurusan ini fakta dan sering banget terjadi. Kamu sudah senang benget lolos di salah satu jurusan di suatu universitas, tapi gak tahunya jurusan tersebut bukan minat kamu banget. Bisa saja, nanti kamu tidak akan pernah selesai sampai akhir alias DO. Atau paling nggak, kamu menjalani kuliah dengan perasaan yang galau selama menjadi mahasiswa di jurusan itu.
Nah, ketika kamu ingin kuliah di satu jurusan, usahakanlah kamu telah mengkaji dengan bertanya kepada dirimu sendiri seberapa jauh kamu paham dengan jurusan itu. Harus sesuai dengan minat yang kamu miliki! Ingat sesuai dengan minat ya, bukan berarti harus sesuai dengan kemampuanmu.
Ketika kamu bertanya ke diri sendiri misalnya, “Apakah gue benar-benar suka fisika?” Jika jawabannya “iya” maka kamu pilihlah jurusan fisika. Selanjutnya, kamu minati dan senangi jurusan itu sehingga ketika kuliah kamu akan merasa enjoy dan menikmati perkuliahan dengan baik. Urusan kemampuan jago atau tidaknya kamu di jurusan tersebut, tenang hal tersebut bisa diasah selama perkuliahan yang kamu jalani sangat kamu minati dan senangi.
Atau ada cara yang lain lho! Ini kisah nyataku sendiri. Caranya adalah keluar zona nyaman saja sekalian!
“Waktu gue SMA, gue suka pelajaran serba menghitung. Matematika gue oke banget nilainya! Dan semua pelajaran eksak juga oke-oke nilainya, kecuali fisika! Nilai fisika gue jelek terus, tapi membuat gue semakin penasaran dan tertantang. Oia, gue juga jago banget Bahasa Inggris. Kayaknya IP gue nanti bakalan gede banget kalau gue masuk jurusan Bahasa Inggris. Sebaiknya, gue masuk jurusan yang mana?”
Nah, untuk menjawab pertanyaan di atas hanya diri kamu sendirilah yang bisa menjawab dan mengambil keputusan. Karena pada akhirnya yang akan menjalani dan menerima konsekuensinya seumur hidup adalah diri kamu sendiri, bukan orang tua, teman, ataupun kakek nenek kamu.
Menurutku, keluar zona nyaman bukan berarti meninggalkan zona nyaman. Keluar zona nyaman berarti keluar, lalu cari dan segera menemukan zona nyaman yang baru. Nah, tidak masalah, jika kamu ingin mengambil pilihan yang keluar dari zona nyamanmu alias pilih bidang yang paling bikin kamu gak bisa, tapi penasaran dan tertantang banget. Di jurusan tersebut, kamu bisa membuat zona nyaman yang baru untuk dirimu sendiri.
“Terus gimana kalau gue memilih jurusan keluar dari zona nyaman, tapi gue gak mampu menjawab tantangan di depan mata gue saat kuliah berlangsung?” Ya, jangan let it flow dong! Ikan saja akan mati kalau mengikuti arus air. Apalagi kamu? Jadi, yuk, sekali-kali tantang diri kamu sendiri! Good is not enough, you must be different!
2. Mencari Informasi Sedetail Mungkin
Wah penting banget nih mencari informasi mengenai semua jurusan sedetilnya. Kamu bisa memulai mencari tahu dari jurusan tersebut akreditasinya apa, mempelajari apa, mata kuliahnya apa saja, dosennya dari lulusan mana, praktikumnya seperti apa, lulusannya bekerja di mana, kerjanya seperti apa dan ngapain aja.
Mencari informasi tersebut bisa dilakukan dengan browsing di situs resmi universitas yang kamu inginkan. Tapi yang paling efektif bertanya langsung dengan mahasiswa atau alumni yang pernah kuliah di jurusan tersebut. Kalau sudah mendapatkan semua informasi, kamu dapat merangkumnya dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan yang kamu minati banget! Ingat ya, jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau sekadar ikut-ikutan teman/ trend.
3. Pertimbangkan Daya Tampung atau Kuota dari Jurusan yang Diincar
Sebelum memilih jurusan yang kamu minati, pastikan bahwa kamu mengetahui seberapa banyak data daya tampung dan peminat di setiap jurusan ataupun program studi (prodi) yang ada di Universitas Negeri Jakarta.
Jika jurusan yang kamu minati memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang, maka jangan membebani diri kamu dengan target untuk berkuliah di tempat favorit tersebut. Kamu bisa stres jika kehendak kamu tidak terpenuhi. Tapi, kalau kamu yakin, ya let’s go!
Maka, penting sekali untuk membuat banyak pilihan jurusan serta prodinya dengan memperkirakan persentase peluang masuk ke jurusan tersebut. Selain itu, kamu juga jadi mengetahui seberapa banyak sih saingan kamu untuk masuk di prodi pilihanmu. Informasi daya tampung atau kuota dari jurusan yang kamu incar, perlu sekali untuk kamu ketahui agar menjadi pertimbangan kamu, sehingga kamu siap menerima konsekuensi yang akan kamu dapatkan.
Baca juga: Daya Tampung dan Peminat SBMPTN Universitas Negeri Jakarta 2016
4. Pertimbangkan Juga Peluang Kerja Pasca Kampus
Kamu tahu gak sekarang ini banyak sarjana yang setelah lulus dia menyandang dua gelar sekaligus, yaitu gelar sarjananya dan gelar pengangguran. Nah, mempertimbangkan peluang kerja pasca kampus harus benar-benar diperhitungkan dengan matang ya!
Ada yang bilang kalau jangan memikirkan peluang kerjanya dulu, pikirkan saja bagaimana caranya agar kamu menikmati setip ilmu-ilmu yang akan kamu timba selama masa kuliah. Nah itu benar banget! Tapi, lihat juga ke depan setelah kamu lulus nanti.
Apakah jurusan yang kamu ambil nanti dapat mengantar kamu untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan kamu jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang kamu ambil sah-sah saja.
Baca juga: 6 Keunggulan Menjadi Guru Jebolan UNJ
5. Jangan Lupa Persiapkan Biaya/ Cari Beasiswa dan Cari Pekerjaan Paruh Waktu
Biaya memang harus direncanakan, karena kuliah itu butuh foto copy, beli buku, makan, transport dan biaya untuk tempat tinggal dekat kampus (kost), dan lain-lain. Apalagi jika kamu memilih jurusan dan kampus yang memang benar-benar membutuhkan biaya ekstra. Bukan kepandaian saja yang dinilai tetapi seberapa jauh kemampuan kamu untuk membiayai keperluan perkuliahan.
Jadi untuk membantu meringankan beban kuliahmu, maka kamu harus punya target dapat beasiswa di kampus kamu itu. Misalnya, beasiswa di UNJ banyak banget, mulai dari beasiswa Bidik Misi, PPA, BBM, KSE, dan lain sebagainya. Maka, pandai-pandailah mencari informasi beasiswa ya!
Selain mencari beasiswa, kamu juga bisa bekerja paruh waktu/ freelance untuk mencukupi kebutuhan dana kuliah kamu. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan kamu ya!
Baca juga: 7 Pekerjaan Paruh Waktu yang Cocok untuk Mahasiswa UNJ
6. Cek Passsing Grade
Sebelumnya kamu tahu gak apa itu passing grade? Nah passing grade memiliki makna yang ambigu lho! Pengertian pertama, passing grade adalah batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada nilai ujian SNMPTN tahun yang lalu. Sedangkan, pengertian kedua passing grade adalah batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada data statistik nilai try out bimbel. Mana pengertian yang benar menurutmu?
Perlu kamu tahu, nilai ujian SNMPTN tidak pernah dikeluarkan oleh panitia SNMPTN lho! Ya, tidak ada yang resmi alias kalau kamu menemukan data passing grade ya itu hanya sekadar gambaran yang belum tentu valid.
Bimbel melaksanakan Try Out sebagai ajang latihan bagi siswa SMA, biasanya umum juga boleh ikut, untuk mengukur kesiapan siswa SMA menghadapi SNMPTN. Try Out merupakan cara yang efektif untuk melakukan simulasi dan mengukur apakah siswa sudah siap menghadapi SNMPTN dan mengetahui bagian mana yang masih perlu untuk ditingkatkan dalam belajarnya. Tapi hubungan secara langsung Try Out dengan kelulusan SNMPTN sebenarnya tidak ada lho!
Untuk memaksimalkan manfaat Try Out, supaya bisa digunakan mengukur kira-kira apakah kemampuan siswa sudah mencukupi memasuki jurusan yang diinginkan, maka dibuatlah passing grade, yaitu perkiraan nilai Try Out minimal yang dibutuhkan untuk seolah-olah bisa lulus masuk ke jurusan yang diinginkan.
Bimbel mengolah data nilai hasil try out tahun sebelumnya. Dari situ keluarlah data yang kemudian diasumsikan sebagai nilai minimal untuk memasuki suatu jurusan pada tahun lalu, yang disebut passing grade. Jadi, nilai passing grade ini sangtlah subjektif. Tapi sangat berguna untuk mengukur apakah kira-kira kemampuan kamu sudah mencukupi atau belum.
Sebaiknya, mengecek passing grade dapat kamu lakukan setelah kamu tahu jurusan apa yang akan kamu pilih. Dan digunakan untuk mengukur kemampuan kamu apakah sudah cukup atau tidak. Passing grade boleh dijadikan referensi, namun bukan yang utama ya!
Baca juga: Passing Grade Jurusan SNMPTN UNJ 2016
Ya, itulah beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan ketika kamu galau memilih jurusan di universitas yang diidam-idamkan. Semoga bermanfaat! Bagikan tips ini untuk adik-adik atau temanmu yang ngebet benget ingin menjadi mahasiswa ya.
Tulisan ini sudah diterbitkan di www.unjkita.com
Terima kasih telah berkunjung. Yuk tinggalkan jejakmu!