Biar UAS Kamu Sukses, Inilah Beberapa Tipsnya

Selasa, Desember 29, 2015 2 Comments A+ a-



UAS (Ujian Akhir Semester) adalah “hidup atau matinya” mahasiswa. UAS merupakan salah satu penentu apakah mahasiswa tersebut lulus atau tidaknya di mata kuliah yang diujikan.

Biasanya nih, banyak mahasiswa yang menyesalnya belakangan, misal “Ah coba aja gue belajar buat UAS kemarin!”, “Aduh gue dapet B gak ya? UAS kemarin gak maksimal nih!”, dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa tips menghadapi UAS untuk mahasiswa UNJ. Yuk, buat dirimu agar tak menyesal setelah nilai mata kuliahmu terpampang nyata di KHS-mu.

Sudah Tahu Kapan Saatnya UAS




Mahasiswa zaman sekarang harusnya sih info ter-update gampang banget didapatkan. Entah pura-pura gak tahu, atau beneran gak tahu, kasus yang sering terjadi, banyak mahasiswa UNJ yang kaget bahwa MINGGU DEPAN adalah saatnya menempuh UAS. Nah hal tersebut wajib banget kamu hindari ya! Gak ada lagi yang namanya keget kalau minggu depan sudah memasuki masa UAS, karena kamu itu harus mempunyai persiapan minimal dua minggu sebelum UAS akan diadakan. Persiapannya ngapain? Ya belajar…. Mulai menyusun waktu belajar agar fokus untuk persiapan UAS. Good luck!

Makna Berprestasi Part II: Mind Set Rendah Hati

Selasa, Desember 29, 2015 0 Comments A+ a-




“Prestasi adalah ketika hatimu bergetar melihat hasilnya” Fasha Rouf (Relawan VTIC Cycle 4)

“Buat apa diucapkan kata ‘Selamat’ untuk orang yang mengharapkannya?”

Adakah manusia yang tidak ingin berprestasi? Sudah Pasti jawabannya adalah “TIDAK ADA”. Saya, kamu, kita pasti ingin menjadi manusia dengan segudang “prestasi”. Tak dapat dipungkiri bahwa mencapai “prestasi” dalam hidup kita merupakan kebanggaan yang tak mampu dijelaskan dengan kata-kata. Setuju?

Namun, pernahkah kita berpikir apakah makna berprestasi sesungguhnya? Peribahasa klasik menyatakan tentang Ilmu Padi “Semakin berisi semakin merunduk” sepertinya sangat layak dijadikan pedoman agar kita menemukan konsep rendah hati dalam berprestasi. Ya, mind setrendah hati! Lalu, masih ingat dengan konsep “ada langit di atas langit”?

Ada langit di atas langit, berarti di dunia ini tak ada satupun yang sempurna, setiap yang terbaik akan ada yang lebih baik lagi. Konsep tersebut bukan milik seorang, konsep tersebut harus diterapkan oleh semua orang. Sejatinya, konsep tersebutlah yang membuat kita terus membelalakkan mata, ada apa sebenarnya di hati kita, yang begitu dengki dengan prestasi ini, prestasi yang tidak seberapa!

My #2015BestNine: Rekam Jejak Kebahagiaanku di Instagram

Selasa, Desember 29, 2015 0 Comments A+ a-

Hari ini di Instagram ada "sesuatu" deh, kok banyak yang mengunggah kolase sembilan foto ber-hashtag #2015bestnine lho. Setelah kepoin tagarnya, oh ternyata hanya tinggal masukan username di situs web 2015bestnine.com saja. Username yang dimasukkan terserah, bisa punyamu sendiri atau orang lain yang kamu kepo. Nah karena website-nya bukan punya Instagram, jadi banyak muncul pop-up iklan-iklan gitu nih, gue sempet ribet gitu sih. 

Nggak sampai 10 detik, muncullah sembilan foto Instagram kita yang paling banyak di-like selama tahun 2015. Di bawah sembilan foto kita akan ada data berapa banyak jumlah foto yang kita upload dan total jumlah likes selama tahun 2015. Nah, kalau gue lumayan banyak ternyata, ada 384 posts dengan total jumlah 13.535 likes.

Kamu sudah punya #2015BestNine?
Kalau punya gue begini nih:

@Giaghaliyah, follow ya! hihihi
Ternyata dari sembilan foto kebanyakan moment bahagia buah perjuangan skripsi gue. Seneng deh! Kalau gue urutkan dari paling atas kiri ke kanan, lalu mengular, beginilah cerita masing-masing fotonya:

1. OTW Pelaminan

Foto tersebut diambil pada tanggal 3 September 2015 di JIEXPO, Kemayoran. Nah sebenernya foto tersebut gak gue kasih caption di Instagram sih, tapi dengan upload fotonya aja, followers udah paham, kalau gue baru saja di wisuda dan otw pelaminan hihihi. Doain yaaa...

Timeline Menjadi Cikgu VTIC Cycle 4

Selasa, Desember 29, 2015 0 Comments A+ a-


Dulu saya adalah mahasiswi Fisika UNJ 2011. Di semester akhir untuk meraih gelar sarjana, gak lengkap rasanya kalau belum ikut turun langsung mengajar di luar wilayah Indonesia. Bertemu adik-adik asli berdarah Indonesia yang harus tinggal di Serawak, Malaysia bersama orang tuanya yang berkerja di ladang sawit sebagai buruh migran.

Januari 2015 adalah pembukaan pendaftaran menjadi cikgu VTIC Cycle 4. Saat itu, saya baru saja keluar dari rumah sakit dan mulai bangkit kembali menyelesaikan proposal skripsi.

Februari 2015 adalah pengumuman seleksi pertama. Saat itu saya sedang menjalani pengobatan, dan dikasih kesempatan untuk seminar pra skripsi (SPS).

Maret 2015 adalah seleksi tahap kedua. Membuat video microteaching. Lagi sibuk-sibuknya dengan kecepatan penuh untuk mengejar gelar sarjana tepat waktu.

April 2015 adalah pengumuman seleksi tahap kedua. Lagi masa-masa stress ngerjain skripsi sambil tetep masa pengobatan. Di bulan yang sama, saya langsung seleksi tahap ketiga, interview.

Mei 2015 adalah pengumuman seleksi tahap ketiga. Berhasil menjadi salah satu dari 40 relawan VTIC Cycle 4 dengan saingan yang lumayan banyak, 300 lebih pendaftar. Di bulan ini juga, ada pelatihan cikgu VTIC Cycle 4 untuk pertama kalinya. BTW, di bulan ini saya mulai bosan mengkonsumsi obat terus, huft!

Juni 2015
, saya lagi sibuk-sibuknya menggarap bab 4 dan 5. Masih tetep terus berkutat sama skripsi. Di bulan ini, lagi menyempurnakan produk skripsi, yang luar biasa menyita waktu tidur. Alhamdulilah di bulan ini pula saya sedang mempersiapkan pemberkasan sidang skripsi. Lagi bokek banget, karena duit tabungan digunakan untuk nyetak skripsi. Padahal, saya juga butuh dana untuk bekal di Serawak.

Juli 2015, tepatnya tanggal 10, saya sidang skripsi. Masih di bulan yang sama, tepatnya 30 Juli 2015, saya yudisium. Bulan Juli adalah bulan yang penuh persiapan, karena saya harus mempersiapkan pemberkasan wisuda sekaligus persiapan mencari dana untuk bekal berangkat di bulan Agustus. Di akhir bulan Juli 2015, dokter menyatakan saya sembuh setelah melihat hasil rontgen. Fix, dokter dan orang tua membolehkan saya menjadi cikgu untuk VTIC Cycle 4 di Serawak, Malaysia.

Agustus 2015, saya dan 39 relawan lainnya sudah berada di Serawak, hampir tiga minggu mengabdi di sana. Alhamdulilah, kesehatan saya stabil. Malah pas pulang, alhamdulilah banget naik 3 kg lho! Nah, satu minggu terakhir, saya mempersiapkan wisuda.

Awal September 2015, resmi bergelar S.Pd.

Tuhkan, skenario Allah indah banget yah?
Sesibuk apapun saya, se-stress apapun saya saat itu, sebokek apapun saya, kalau Allah mengizinkan untuk berangkat ya berangkat.

Untuk kamu yang ingin menjadi cikgu VTIC Cycle 5, gak boleh pesimis ya! Yakin ajaa, kalau kamu bisa melewati semua seleksinya. InsyaAllah bisa! smile emotikon

Pantau terus media sosial VTIC Foundation, karena kurang dari 15 hari, pendaftaran menjadi cikgu VTIC Cycle 5 resmi di buka. Ayo jadi cikgu!‪#‎SiapJadiCikgu‬ ‪#‎VTICCycle5‬

Les Privat Sama Mahasiswa UNJ, Dijamin Dapet Plus-Plusnya

Kamis, Desember 10, 2015 1 Comments A+ a-




Menurut survey yang telah dilakukan, pekerjaan halal dan paling bermanfaat bagi mahasiswa UNJ adalah menjadi pengajar privat. Setuju juga gak kamu?

Nah, les privat sama mahasiswa UNJ, ternyata dijamin dapat plus pulusnya lho! Penasaran plus-plusnya apa saja? Yuk disimak, beberapa keuntungan les privat sama Mahasiswa UNJ.

Mahasiswa UNJ itu Kakak Les Privat yang Sudah Ditakdirkan untuk Kamu


Kamu… iya kamu… adik-adik gemes yang memang bakalan beruntung banget kalau dapat pengajar les privat dari mahasiswa UNJ. Mahasiswa UNJ adalah sosok kakak yang memang sudah ditakdirkan untuk bertemu sama kamu. Enjoy ya sama mereka! Mereka itu sedang dirancang untuk menjadi guru berkualitas. Seiring mereka kuliah sambil meng-upgrade diri, mereka akan terus berlatih menjadi guru berkualitas dengan cara mengajari kamu les privat.



Waktu Fleksibel dan Harga Terjangkau


Les Privat sama mahasiswa UNJ memilki waktu yang fleksibel. Kamu mau minta diajarin siang hari setelah pulang sekolah juga boleh. Sore hari juga boleh. Malam hari? Wah jangan ditanya. Mahasiswa UNJ rela kok ngajar les privat kamu di malam hari. Bahkan ada yang mau ngajarin saat malam minggu lho, emmm biar malam mingguannya gak hampa benget kayaknya hehehe.

Selain waktu yang fleksibel, mahasiswa UNJ juga memasang tarif les privat yang terjangkau. Untuk anak SD bisa sekitar 50 ribu sampai 75 ribu setiap pertemuan. Anak SMP sekitar 75 ribu sampai 100 ribu. Untuk anak SMA bervariasi. Tapi, tarif yang cukup mahal dipegang sama mahasiswa UNJ jurusan Fisika. Tahu kan yaa mata pelajaran fisika sedewa apa? Minimal tarif les privat fisika itu 160 ribu ke atas untuk satu kali pertemuan. Harga terjangkau dan kualitas juga dijamin. Yuk les privat sama mahasiswa UNJ saja, dedek-dedek gemes!


Mahasiswa UNJ Belajar Psikologi Perkembangan Anak lho!


Setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan adanya perbedaan pola pikir anak walaupun mereka seusia. Pernyataan tersebut, mahasiswa UNJ tuh udah paham banget. Iya dong, secara mereka belajar tentang Psikologi Perkembangan Anak saat semester 3 atau 4 lho. Mereka mempelajari pola perkembangan anak, tugas dan bahaya potensial perkembangan anak, sampai implikasi pekembangan anak terhadap pendidikan. Keren kan?

Nah, mahasiswa UNJ juga paham tentang anak yang yang lahir dari keluarga harmonis akan memiliki perkembangan yang lebih baik dari pada anak yang terlahir dari keluarga broken home. Jadi, tenang aja kalau les privat sama mahasiswa UNJ, dijamin akan mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda tergantung psikologi perkembangan anak yang diajar.


Mahasiswa UNJ juga belajar Teori Belajar dan Pembelajaran


Teori Belajar dan Pembelajaran (TBP) adalah salah satu mata kuliah wajib yang dipelajari oleh Mahasiswa UNJ (jurusan kependidikan). Mata kuliah TBP ini memberikan ilmu tentang pendekatan-pendekatan belajar, bagaimana evaluasi hasil pembelajaran, sampai masalah-masalah belajar. Pokoknya yang dipelajarin sama mahasiswa UNJ tuh lengkap banget deh. Ini nih plus-plusnya bisa les privat sama mahasiswa UNJ. Karena mereka paham betul seluk beluk soal mengajar.


Dekat dan Bersahabat


Mahasiswa UNJ tuh umurnya gak jauh-jauh banget lho sama dedek-dedek gemes yang ngeles privat. Jadi mereka itu bisa dianggap kakak. Kakak yang gak cuma bisa ngajar les privat, tapi juga bisa jadi teman curhat, temen selfie, bahkan temen kongkow hehehe.

Kalau urusan bersahabat, jelas mahasiswa UNJ udah gak diragukan lagi dong. Mereka tuh ramah, baik hati, dan tidak sombong. Mereka cuma bisa galak sama murid les privat yang bayar lesnya agak telat *upss.


Les Pakai Bahasa Inggris, juga Boleh


Ternyata banyak juga mahasiswa UNJ yang ngasih les privat untuk anak-anak yang sekolah di sekolah internasional. Nah, kebanyakan dari anak-anak yang di sekolah internasional, susah buat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Tapi tenang, yang namanya les privat sama mahasiswa UNJ, mereka bisa mengajar dengan bahasa pengantarnya, yaitu Bahasa Inggris. Faktanya, di FMIPA ajah ada lho kelas bilingual, dan beberapa fakultas juga ada. Jadi, mereka kuliah dengan bahasa pengantarnya Bahasa Inggris. Kuliahnya saja sudah terbiasa dengan bahasa Inggris, apalagi cuma ngajar les privat hehehe.


Kreatif dan Menyenangkan


Selain belajar Psikologi Perkembangan Anak dan TBP, mahasiswa UNJ juga belajar tentang pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran. Mereka dituntut untuk kreatif dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran buatan mahasiswa UNJ juga memetingkan faktor yang menyenangkan lho. Misalnya belajar fisika, mahasiswa UNJ dituntut untuk mengajar ilmu yang abstrak itu dengan media pembelajaran yang membuat anak bisa senang belajar fisika, seperti membuat alat peraga atau mading tiga dimensi.

Nah, untuk les privat biasanya mahasiswa UNJ selalu memberi warna tersendiri saat mengajar, gak jarang mereka juga banyak yang bawa media pembelajaran buatannya sendiri, lho!


Bisa Dapet Jodoh Juga


Ngomongin soal jodoh, tentu kita gak tahu ya jodoh kita itu dengan siapa. Nah, ada beberapa kasus (yang penulis dengar langsung dari orang pertama) tentang dapet jodoh sama anak murid les privat. Kajadian tersebut dialami oleh dosen penulis sendiri. Beliau bercerita tentang pertemuannya dengan istrinya. Ternyata ketemuannya yaa saat les privat. Tuhkan jodoh ya emang gak kemana. Mulai dari sekarang, ajarin calon jodoh kamu itu dengan baik dan ikhlas ya. Siapa tahu saja, murid les privat kamu itu ya jodoh kamu di masa depan. Amiin…


Nah, ternyata les privat sama mahasiswa UNJ bisa dapat banyak plus-plusnya. Yuk buat dedek-dedek gemes yang sudah baca tulisan ini, kalau mau les privat sama mahasiswa UNJ saja ya! 

Tujuh Demam Mahasiswa Baru UNJ

Rabu, Desember 02, 2015 0 Comments A+ a-




Saat ini mahasiswa baru hampir mengakhiri semester pertamanya di UNJ. Selamat untuk kamu yang hampir berhasil menaklukan semester pertamamu ya! Selamat datang “mahasiswa” di kampus yang penuh warna ini.

UNJ adalah salah satu kampus negeri yang berada di ibu kota Jakarta. LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan) ini setiap tahun ajaran baru menerima sekitar 5.000 lebih mahasiswa baru. Untuk tahun 2015 ini, ternyata ada sekitar 5.575 mahasiswa baru UNJ lho!

Nah, untuk kamu mahasiswa baru ataupun pernah merasakan menjadi mahasiswa baru, cek deh tujuh demam mahasiswa baru di bawah ini. Benar gak kamu pernah merasakannya?

Demam mahasiswa baru UNJ yang pertama adalah….
Masih ingat dengan momen MPA?

Mengenang Masa-masa Indah MPA UNJ

Kita semua tahu, untuk menyandang status mahasiswa baru UNJ, calon mahasiswa baru harus melewati rangkaian MPA UNJ alias Masa Pengenalan Akademik, baik itu tingkat Universitas, Fakultas, dan Jurusan. Selesai MPA, kebiasaan para maba adalah selalu ngomongin masa-masa MPA yang baru tiga hari lalu terjadi.

“Loh, lu kan yang waktu itu telat pas MPA hari ke dua ya?”

“Aaaaa gue inget nih, lu kan yang Ketua Angkatan fakultas kita kan?”

“Anak Fisika ya? Kayaknya waktu MPA pernah ketemu deh. Kamu makin cantik ya.”

“Elo yang anak FT yang kompak banget pas MPA itu kan ya?”


Dan masih banyak lagi kalimat yang sayup-sayup terdengar di kampus UNJ, ketika sesama mahasiswa baru sedang berpapasan. Maklumin aja, mereka belum move on dengan masa-masa indah MPA-nya. Iyalah gak mungkin banget masa-masa MPA itu dilupakan, wong terjadi sekali seumur hidup saja kok. Iya kan?
Demam mahasiswa baru UNJ yang kedua adalah….

Duuuh almetnya masih baru nih kayaknya 

Memakai Almet Hijau Dimanapun Mereka Berada

Hal unik yang terjadi pasca MPA adalah terlalu mencoloknya maba UNJ. Dimanapun ia berada, pasti mahasiswa yang lebih senior tahu kalau yang lagi lewat itu pasti anak maba. Yaiyalah mereka sepertinya ngefans banget sama almet hijau UNJ. Dek, kamu pakai almet UNJ di kantin, di jalan raya, di bus trans jakarta, bahkan di kelas, itu gak gerah ya?
Almet Hijau UNJ bukalah jaket biasa yang dimanapun dan kapanpun bisa dipakai. Almet Hijau UNJ adalah jaket kebanggannya semua mahasiswa UNJ. Pakailah almet hijau UNJ dimomen-momen yang memang patut dibanggakan. Seperti, menerima penghargaan menang berbagai kompetisi, pasti dong kamu pakai almet UNJ, bertemu pejabat atau tokoh masyarakat di suatu acara penting, dan bahkan bisa juga dipakai untuk aksi di jalan demi memperjuangkan nasib rakyat. Setuju gak nih?

Demam mahasiswa baru UNJ yang ketiga adalah….

Ini tempat nongkrong favoritemu bukan?

Adaptasi Dengan Lingkungan Kampus
Bawaanya gatel gimana gitu, pengennya keliling kampus mulu. Tingkat ke-kepo-an maba UNJ pasti tinggi sekali. Mereka penasaran sama semua lingkungan yang ada di kampus. Mulai dari ruang kelas, gedung fakultas sebelah, perpustakaan, masjid, bahkan sampai semua tempat nongkrong UNJ dijelajahi. Biasanya 2 bulan sampai 3 bulan pasca MPA UNJ, maba sudah mengetahui di mana saja tempat makan atau tempat nongkrong paling asik di sekitar kampus UNJ. Salut, dek!

Yang perlu diingat adalah tahun pertama kamu itu adalah masa adaptasi. Adaptasi dengan apapun, terutama lingkungan kampus, mulai dari lingkungan kelas, lingkungan jurusan, lingkungan fakultas, bahkan sampai lingkungan tempat nongkrong. Hal tersebut penting sekali, agar kamu gak mudah kesasar di kampus kita *eh.

Demam mahasiswa baru UNJ yang kempat adalah….

Wow! banyak sekali tugas kuliahnya

Kaget Dengan Tumpukan Tugas Kuliah

Gimana dek, awal masuk kuliah kaget gitu gak? Emm.. wajar kalau kamu agak sedikit shock melihat banyak sekali list tugas kuliah yang kejar-kejaran. Ingat, masa kuliah itu jelas beda saat kita masih SMA. Yang perlu di garis bawahi, kamu harus mampu beradaptasi bahkan kalau bisa mengalahkan ritme kamu sendiri sebagai mahasiswa UNJ. Maksud dari mengalahkan ritme sebagai mahasiswa UNJ adalah kamu mampu memanajemenkan dirimu, waktumu, dan nilai tugas kuliahmu, hehehe.

Kaget dengan tumpukan tugas kuliah untuk di semester awal sih masih dimaklumi, tapi kalau masih kaget di semester-semester selanjutnya, itu perlu diwaspadai. Cara mudah memanajemenkan semua tugas-tugas kuliah adalah buatlah reminder di HP-mu, di dinding kamarmu, bahkan kalau bisa di laptopmu juga ya. Semangat, dedek maba!

Demam mahasiswa baru UNJ yang kelima adalah….

Ada yang belum kepo-in kakak tingkat satu ini?

Kepo-in Kakak Tingkat, Organisasi, maupun Komunitas
Gak mungkin diragukan lagi soal kualitas anak maba tentang kepo. Mereka ini bisa dibilang spesies paling kepo yang ada di UNJ. Kebiasaan paling mencolok adalah kepo-in kakak tingkat yang keren, ganteng, ataupun cantik. Nyari Instagramnya lah, nge-add FBnya, sampai ada juga yang ngebuntutin pulang ke rumah. Hayoloh… Emm ya gak salah sih, namun ada baiknya jika ke-kepo-an kamu ini punya banyak manfaatnya.

Salah satu kepo yang bermanfaat adalah kepoin ORMAWA atau OPMAWA yang ada di UNJ nih. Di sana kamu bisa meningkatkan soft skill dan hard skill. Gak percaya? Kepo-in deh. Gak cuma organisasi saja yang harus kamu kepo-in di UNJ, tapi komunitas juga dong.

Tenang, unjkita.com akan membantu kamu untuk mengenal semua tentang UNJ yah. Yuk ikuti kita terus *malah promosi*.

Demam mahasiswa baru UNJ yang keenam adalah….

Ini nih yang bikin kamu geregetan

Geregetan Sama SIAKAD UNJ

Sudah tidak asing lagi, banyak mahasiswa baru yang geregetan sama SIAKAD UNJ. Awalnya sih cuma kepo sama IP Semester pertama, yaiyalah kan IP perdana. Terus, setiap hari (walaupun belum keluar IP-nya) tetep aja buka SIAKAD UNJ mulu. Iya kan? Subuh, pagi, siang, malam sampai tengah malam, SIAKAD UN J terus-terusan ditongkrongin. Selamat ya untuk kamu yang IP-nya di atas tiga untuk semester pertama ini, awal yang baik! Good Job!

Sebagai maba UNJ, emang mesti sabar buat buka SIAKAD UNJ. Doakan terus semoga sistem SIAKAD UNJ menjadi lebih baik ya. Aamiin…

Demam mahasiswa baru UNJ yang ketujuh adalah….

Salah satunya, terinspirasilah dengan kakak tingkat satu ini. Selly Anastasia, MAPRES UNJ 2015
Pengen Pindah Kampus

Kalau semester pertama sudah dilewatkan, terkadang ada beberapa maba UNJ yang galau#PrayformabaUNJ. Biasanya di semester awal, dosen-dosen pendidikan selalu mempertanyakan keyakinan mereka untuk lanjut atau tidak menjadi guru. Nah, kalau ada yang galau untuk menjadi guru, kebanyakan dari mereka pengennya tuh pindah kampus. Namun, sebenarnya kenapa dosen mempertanyakan keyakinan tentang cita-cita kita, agar kita semakin terpacu untuk membuktikan bahwa kita yakin untuk menjadi guru!

Gak cuma dosen pendidikan saja ternyata, dosen ilmu murni juga mempertanyakan kepeminatan mahasiswanya terhadap ilmu (non kependidikan) yang dipelajarinya. Kalau gak sanggup, pilih tetap berjuang atau angkat kaki? Kamu pilih tetap berjuang ya! Caranya? Yakinkan diri kamu, bahwa kamu sanggup menjalaninya dan terinspirasilah dengan kakak-kakak tingkatmu yang berhasil berjuang dan berprestasi di UNJ.

Nah, dari ketujuh demam mahasiswa baru UNJ, apakah kamu pernah mengalaminya?

Kenali Calon Suami dan Istri Berdasarkan Fakultas di UNJ

Selasa, Desember 01, 2015 1 Comments A+ a-



Kamu mahasiswa UNJ kan? Sudah tahu belum bahwa banyak lho kakak-kakak tingkat kita yang berjodoh sesama alumnus UNJ. Jumlahnya sudah gak bisa dihitung pakai jari tangan lagi alias sudah buaanyaaak pasangan yang berjodoh sesama alumnus UNJ.

Nah, mumpung kamu belum lulus dari UNJ nih, yuk kenali calon suami atau istri berdasarkan fakultas-fakultas di UNJ. Siapa tahu ada jodoh kamu di sana! Yuk kita kenali mereka!


Ikhwan dan Akhwat FMIPA di acara International Young Inventors Award 2015