Cita-Cita

Selasa, Mei 26, 2015 5 Comments A+ a-

Gue mau cerita soal cita-cita gue yang lumayan latahan.
Gue paling inget, waktu kecil cita-cita gue itu menjadi arsitek. Widiih, keren kan? Cita-cita gue yang pengen banget menjadi arsitek bertahan dari zaman SD sampai SMP. Awalnya sih gara-gara latahan sama artis cilik namanya Tasya yang waktu itu diwawancarai di TV. "Tasya cita-citanya apa?" tanya presenter TV. "Tasya mau jadi Arsitek," jawab Tasya yakin. Pas gue ngeliat Tasya di TV, gue jadi pengen juga jadi arsitek hahaha. Maklumin yaa, guys namanya juga anak kecil. Gue terinspirasi dari artis cilik saat itu. Rasanya keren ajaaa... walaupun gue gak tau arsitek itu sebenernya profesi yang kerjanya apa.

Tiba-tiba.....
Tiba-tiba, cita-cita gue jadi arsitek meluntur. Gak ada hasrat sama sekali buat jadi arsitek lagi *kok bisa gitu ya?* Cita-cita gue ini termasuk gak bertahan lama, maklum namanya juga cita-cita latahan.

Masuk SMA, gue masih galau sama cita-cita gue. Gak jelas mau jadi apa. Sedih ya? Iya.
Saat itu (-sampai sekarang) gue cuma mau jadi "seseorang" yang bisa memberikan dampak positif untuk orang lain. Cita-cita jadi "seseorang" itu masih abstrak, sejujurnya.

Cita-cita sering diidentikan dengan sebuah profesi. Profesi yang akan menjadi mesin uang untuk keberlangsungan hidup kita. Cita-cita itu sebenernya memengaruhi kita untuk pilihan-pilihan yang akan kita ambil. Misalnya, kita mau jadi dokter, maka kita akan memilih untuk kuliah di Fakultas Kedoteran. Kalau mau jadi guru SD, maka kuliahnya ambil Fakultas Ilmu Pendidikan (yang paling top di UNJ loh). Atau, kalau mau jadi pembisnis sukses, gak perlu kuliah juga gapapa, cukup belajar dari mentor-mentor bisnis yang sudah sukses. Jadi, buat kamu yang ingin mengejar cita-cita, sebaiknya sudah dirancang dari sekarang, supaya jelas dan terarah, jangan kayak gue, yang masuk kuliah di Fisika cuma mau buktiin kalau gue mampu dan gak takut sama Fisika *huft.

Kalau ditanya saat ini gue mau jadi apa, gue tetep mau jadi "seseorang". Cita-cita gue ini bukalah sebuah profesi. Menjadi "seseorang"  yang bermanfaat untuk orang banyak alias menjadi orang besar (padahal gue orangnya kecil *eh). Jadi, kata kunci dari cita-cita adalah manfaat, yaitu memberi dan mendapatkan manfaat. Cita-cita itu lebih dari sekadar profesi sebagai mesin uang. Apapun yang akan kalian lakukan, apapun profesinya nanti, teruslah berusaha memberikan kebermanfaatan untuk diri sendiri dan orang lain *azeeek*

Nah, gue mau kasih tahu surat motivasi cita-cita yang pernah gue bikin untuk salah satu adik asuh di Kampung Cibuyutan, Bogor ([Masih] Kampung Cibuyutan: Hendrik dan Surat Kuning).