Tapi, Apakah Kamu Pernah Keluar Kandang?

Senin, Januari 26, 2015 1 Comments A+ a-

Bismillah....


Wajib baca nih untuk kamu mahasiswa jurusan Fisika angkatan 2012-2014
*maksa yaa nih Kak Gia*

Dear adik-adik Fisikaku yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik,

Apa kabar dik? *halah pertanyaan yang klasik ya*
Gimana? Gimana puas gak nih liburannya? Asik dong yaaa...
Terus IPK-nya apa kabar? Baik-baik sajakah ia?

Lihat pamflet warna hijau itu kan, dik? Bagaimana perasaanmu? Biasa saja kah? Antusias dan Bersemangat? atau malah sedih? Jujur, saya pertama kali melihat pamflet itu satu tahun yang lalu, rasanya bersemangat sekali. Semangat dan antusias sekali karena sudah mengimpi-impikan ini dari satu tahun sebelumnya. Yaa.. pamflet Kompetisi Mahasiswa Berprestasi UNJ. Satu tahun yang lalu, ternyata berjalan sangat cepat yaaa, dik... Masih ingat tulisan saya yang berjudul Makna Berprestasi? Kalau belum baca, dibaca dulu yaaa...

"...... Oia, sebentar lagi ada ajang yang namanya Kompetisi Mahasiswa Berprestasi baik tingkat jurusan, fakultas, universitas, sampai nasional. Saya ucapkan selamat buat Anda yang bersemangat mengikuti kompetisi tersebut. Saran saya (yang dulu juga pernah ikut) nikmatilah prosesnya. Kamu mengeluh? ah sudahlah ke laut saja. Tapi ingat, kamu menang dalam kompetisi tersebut bukan berarti kamu benar benar berprestasi loh. Itu hanya gelar "Mahasiswa Berprestasi" saja dan kompetisinya hanya seremonial saja. Gak percaya? Buktikan saja! Berprestasi kalau gak bermanfaat buat banyak orang buat apa sih? Ada yang bisa jawab? Bermanfaat itu dampak positifnya meluas loh yaa......" (Ghaliyah, 2015)
Saya sungguh merasa gagal menjadi Mahasiswa Berprestasi FMIPA dan Mahasiswa Berprestasi Fisika jika tak mampu bermanfaat untuk orang banyak, apalagi buat adik-adik fisika saya sendiri. Gagal yang paling parah adalah jika saya tak punya regenerasi Mapres Fisika selanjutnya, dik. Maaf kalau saya belum bisa berbuat banyak. Saya sudah sangat puter otak gimana caranya supaya kamu kamu bisa ikut terinspirasi menjadi mahasiswa berprestasi (tentunya makna dan caranya sangat luas sekali). Tapi untuk yang satu ini, Kompetisi Mahasiswa Berprestasi UNJ, saya ingin sekali perwakilan dari Fakultas MIPA adalah adik-adikku dari Jurusan Fisika. Adakah dik?

Teruskan Estafet Mapres Fisika
Dik, untuk mengikuti Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi UNJ, harus dimulai dari tingkat kaprodi dan jurusan. Kaprodi kita akan mengurutkan IPK tertinggi 1-10 lalu selanjutnya diberi tantangan membuat esai dalam bahasa Inggris atau presentasi karya ilmiah dalam bahasa Inggris. Yang paling utama, IPK nya harus bagus dan lancar berbahasa inggris. Mesti jago public speaking juga. Tapi penilaian paling prioritas untuk kompetisi Mapres tingkat Fakultas adalah karya tulis yang dibuat dan sertifikat prestasi-prestasi kamu tingkat nasional dan internasional, baik organisasi, akademik, dan non akademik. Belum apa-apa sudah minder, dik? Wah gawat!

Setiap tahun, kakak-kakak pendahulu kamu pasti memberikan estafet untuk adik-adik selanjutnya yang akan menjadi Mapres. Yaaa minimal Mapres Fisika... Kalaupun kamu tidak berminat untuk ikut kompetisi ini yaa minimal kamu bisa ikutan berprestasi juga di bidang kamu. Mau? maksud saya jangan nanggung-nanggung.

Kultur Jurusan Fisika UNJ

Sebagai kakak angkatan paling tertua (read-Angkatan 2011), saya cukup paham dengan kultur Jurusan kita. Karena kultur itu memang tidak berubah dari angkatan-angkatan sebelumnya. Sebagai mahasiswa Fisika (kita tahu banget Fisika adalah ilmu yang paling bisa bikin kaki kita jadi tangan, dan tangan kita jadi kaki), kita memang cukup mengencangkan sabuk pengaman, iya gak? Karena kalau sabuk pengaman kita gak kenceng, bisa bisa kita jatuh ke jurang. SKS nya padat sekali. Setiap hari ada saja tugas dari dosen, tentu ini sangat bermanfaat banget biar kita bisa belajar secara mandiri. Ada saja setiap semester bikin proyek alat, bikin proyek bahan ajar, dll. Dan yang gak kalah seru, praktikum sampai semester 4, ada FisDas 1 dan 2, Kimia Umum, Fisika Modern, Elektronika, dan Termodinamika, bisa bayangin otak kita berasapnya kayak apa hahaha. Beeeeeh gak sempet tuh yang namanya berprestasi, iya gak sih dik?

Mahasiswa di Jurusan Fisika terbagi beberapa macam, izinkan saya (dengan segala ke sok-tahu-an saya) untuk menceritakan dua karakter mahasiswa Fisika yang paling dominan. Karakter pertama, ada Mahasiswa Anget (Akademik Banget), dimana mereka yang fokusnya sama tugaaaasss mulu... rasanya kalau belum ngerjain tugas, dunia bisa kiamat. Mereka paling semangat kalau kuliah dan belajar, apalagi diskusi kelompok. Mahasiswa katagori Anget ada yang pinter banget ada yang biasa saja tapi rajinnya masyaAllah, dan IPK terjamin deh. Kalau ada tutor semangatnya minta ampun, kalau ada proyek beh pasti dikerjain sampai beres dan keren. Untuk yang pinter banget, pasti ikutan olimpiade Fisika deh. Keren kan Mahasiswa Anget? 

Katagori selanjutnya, ada Mahasiswa Orkey Mikey alias (Organisasi Okey Akademik Okey). Jujur mahasiswa yang ikut organisasi di FMIPA pasti akademiknya Okey. Okey nya semana dulu? Yaaa minimal tugas mah beres, walau kejer-kejeran. Tapi beneran loh, teman-teman saya (waktu dulu di BEMJ Fisika) mereka hebat-hebat! Organisasinya baguuusss, dan akademiknya bagus. Tahu ketua BEMJ Fisika angkatan 2012-2013? Namanya Kak Adhi, doi IPK nya langganan cum laude, dik!

Emm.. karakter selanjutnya itu hanya minoritas saja, yang jumlahnya sangat sedikit sekali.

But, the problem is... Saya sungguh khawatir apabila saya tidak mempunyai generasi untuk selanjutnya yang mampu melanjutkan estafet ini. Menurut DIKTI dari buku pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi bahwa:

Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan tangguh. Kemampuan ini dapat diperoleh mahasiswa melalui pembekalan secara formal dalam kurikulum pembelajaran, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Namun, tidak semua mahasiswa mau dan mampu untuk menjadi pembelajar yang sukses. Acapkali mahasiswa dengan nilai akademik yang tinggi tidak memanfaatkan peluang untuk menggunakan waktunya dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Sebaliknya mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan kegiatan pengembangan soft skills tidak memperoleh nilai akademik yang tinggi. Sementara itu, dalam era persaingan bebas dibutuhkan lulusan berkarakter unggul yang memiliki hard skills dan soft skills yang seimbang. Oleh karenanya di tiap perguruan tinggi perlu melakukan identifikasi mahasiswa yang dapat melakukan keduanya dan yang terbaik perlu diberi penghargaan sebagai mahasiswa yang berprestasi.
Kuncinya sih Mau Keluar Kandang!
Coba jawab pertanyaan ini (di dalam hati saja), tenang gak masuk KHS kok hihihi

Yang Mahasiswa Organisator, ngaku anak BEMJ Fisika, berhasil mensukseskan berbagai acara-acara keren di Fisika, jago ngomong di depan umum, sikap kepemimpinannya bagus, TAPI apakah kamu pernah keluar kandang? It means, bergaulah dengan skala organisasi di luar kampus dan tingkatnya nasional, ikutilah acara-acara keren tempat kulmpulnya para aktivis kampus, misal ikut acara Youth Summit, acara FIM (Forum Muda Indonesia), ikut National Camp, atau apalah yang insyaAllah  bisa mengembangkan soft skills kamu. Jadi yaaa jangan di dalam kandang ajaa, dik! Dijamin gak akan berkembang deh...

Nah, yang mahasiswa Anget, ngerjain tugas mulu, ngerjain laporan mulu, jago banget menyelesaikan proyek, rajinnya masyaAllah, gak pernah bolos kuliah, dan semua ilmu dari dosen insyaAllah terserap sampai meresap kayak bumbu nasi goreng, TAPI apakah kamu pernah keluar kandang? It means, ikutilah Olimpiade Fisika tingkat nasional (ah aku mah apa atuh kak, cuma butiran rinso). Okeee kalau gak mau ikut Olimpiade Fisika, ikutilah lomba-lomba Karya Tulis Ilmiah. Banyaaak banget loh! Universitas-universitas manapun pasti sering benget ngadain Lomba Karya Tulis Ilmiah. Ikutin deh... Atau yang rajin nulis laporan, pasti suka nulis dong yaaa... plis banget ikutin lomba esai, biasakan menulis! itu membuat kamu menjadi luas dan kaya wawasannya... Gak cuma tentang ilmu fisika, tapi kita bisa tahu juga tentang Ekonomi Hijau, AEC, POST, SeFA, dll. Kamu tahu yang saya sebutkan itu gak, dik? 

Oke, level lebih diatasnya lagi selain lomba esai dan karya tulis ilmiah, jadilah pemakalah di konferensi, seminar atau simposium berskala nasional. Kamu bisa bikin proyek, atau pakai proyek tugas kuliah kamu deh, terus dibikin paper-nya dan terakhir di-apply deh buat konferensi yang dituju. Gampang kan? kita presentasi proyek (tugas kuliah) kita di depan peserta konferensi lain. Dapet sertifikat dan prosiding loh.. Rasanya? Beeeeeh puas banget. "Gueh capek-capek bikin tugas proyek buat nilai mata kuliah, tapi capek gue terbayarkan dengan gue menjadi pemakalah di Konferensi nasional" beeeeh... keren kan dik?

Nah, jadi mahasiswa fisika, yaaa jangan pasrah gitu dong, dik! Jangan nanggung gitu.
Jangan pernah berprinsip "Let It Flow" ya... Jangan cuma jadi yang standar-standar saja sebagai Mahasiswa Anget ataupun Mahasiswa Orkey Mickey, hahaha. Mulai dari sekarang pikirkan karya, karya, dan karya. Organisasi itu berkarya loh. Bikin proyek dan ikut Lomba karya tulis, itu juga karya. Akademik bagus, IPK aman, itu juga karya. Semua karya, yang penting kita ikhlas dan amanah dalam menyelesaikan tanggung jawab dan berlomba-lombalah dalam berprestasi.

Yuk, yang angkatan 2013 dan 2014 masih ada waktu lagi untuk memperbanyak prestasi, baik di bidang akademik, non akademik, dan organisasi. Nah yang 2012 nih..... pada kemana ajaaaa? Kak Gia butuh penerus wuuuuy.. plis banget jangan malu-maluin Fisika yaaa, awas loh hehe.

Yang 2014, masih inget pesan Kak Gia saat Talkshow MPA FMIPA?
Biar inget, nih boleh baca lagi yaaa Aduh Jadi Enak


             

Selfie Bareng Pakai Toga

Sabtu, Januari 24, 2015 4 Comments A+ a-

Bismillah...

Perkenalan kami tidak instan... Ya sudah hampir menginjak 4 tahun.
Dari awal... dari awal kuliah saat masih menjadi Maba (Mahasiswa Baru) ingusan kami saling berkenalan. Bermula dari gue yang merupakan Maba paling terkenal di Jurusan Fisika hihihi.

Di awal kuliah ada namanya MPA (Masa Pengenalan Akademik), disaat itulah pertama kali gue melihat dan berkenalan langsung dengan Maba (juga) namanya Puji Anastasya. Soalnya gue dan puji seringnya chat di inbox FB karena sama-sama calon mahasiswa Fisika.

Gue dulu segengan (termasuk ada Puji di dalamnya). Waktu pun berjalan, ternyata kita sudah sama tahu bahwa teman mana yang nyaman buat kita. Singkat cerita, bertemulah gue dan Puji dengan Fitri Nurmayanti, yang juga teman sekalas kita.

Kalau mengutip quote-nya Puji,
"Kita bukanlah teman, kita bukalan sahabat, tapi teruslah menjadi partner terbaik"
 Initinya gue cuma mau kenalin, ini loh kedua Partner in Crime gue, kita adalah The Princess.

Dan gue mau banget bisa Selfie bareng pakai toga September 2015 nanti. Pasti Bisa!






Keik Batik Malaysia, Bikin Nagih!

Senin, Januari 19, 2015 4 Comments A+ a-

Waktu ke Malaysia Januari 2014 lalu, gue dibikinin Kue Batik sama tante gue yang ada disana. Pokoknya pas gue dateng, tante gue ini langsung semangat banget buat bikinin gue kue batik. Gue ditanya, "Gia sudah pernah makan Kue Batik belum? Tante bikin ya...", kata Tante gue. Yaaa tanpa pikir panjang langsung gue iyakan, soalnya penasaran banget karena ya emang belum pernah makan. Kata tante gue, doi sering banget bikin kue batik karena sepupu sepupu gue doyan banget sama kue ini. Ini kue apaan sih sebenernya? bikin penasaran... apa iyaa bentuk/motif kuenya bisa mirip motif batik? Emm..

Pas gue bangun intirahat sebentar, tiba-tiba di meja makan sudah tersedia bahan-bahannya.


Bahan-bahan untuk membuat Kue Batik ada Susu bubuk milo 1,1 kg, ada biskuit sekantong, ada susu krimer manis 1 kaleng, ada tepung, sama semacam selai serikaya. Duh sebenernya gue gak tahu bahan-bahannya apa saja. Gue pun gak ngikut bantuin bikin Kue Batik ini. Aku mah apa atuh cuma pelancong dari Jakarta yang lagi mampir di Malaysia. Hahaha gue cuma bisa memfoto saja bahan-bahannya. Yang jelas masih butuh gula pasir, mentega, telur,

Gue mencoba menerka-nerka. Loh kok bahan-bahannya hampir mirip sama kue yang namanya BACOK (Bola Bola Coklat), bedanya kalau BACOK ini pakai mesis. Dulu waktu pas awal masuk kuliah ada acara di kampus semacam acara Pelatihan Kepemimpinan mahasiswa gitu. Disana ada acara khusus pengabdian masyarkat. Dimana kita harus membuat "sesuatu" untuk masyarakat. Aha! gue punya ide. Bikin aja BACOK. Sumpah! yang namain BACOK ituh gue loh.

BACOK itu kue dari biskuit yang dihancurkan (cukup hancurin pakai tangan, gak usah sampai pakai palu ya apalagi ngebacok pakai cerulit hihihi), terus di rendem sama susu coklat. Aduk-aduk deh. Terus adonan biskuit dan susu coklat dibentuk bulat-bulat, lalu dibaluri mesis seres. Nah uniknya waktu itu, BACOK ini didinginkan pakai es batu dan ditaburi butiran garam kasar, you know rasanya jadi agak agak asin gitu, ampun deh. Tapi kalau kamu punya kulkas, ya pakai kulkas ajaa yaa buat mendinginkan BACOK ini.

Dan gak nyangka BACOK ini tuh bikinnya simple dan enak banget loh, cocok buat mempraktekkan untuk anak-anak yang masih belum bisa ngelap ingusnya sendiri. Duh gue saat itu seneng banget, bisa berbagi ke masyarakat tentang membuat BACOK ini.

Nih mereka lagi asik banget bikin BACOK nya. Duh adek ingusnya awas netes hihihi

Oia, balik lagi ke Kue Batik. Gue penasaran banget. Ini kue macam apa sih. Gue ngeliat tante gue kayaknya berusaha keras banget buat ngaduk-ngaduk di penggorengan besar (pakai api kecil katanya). Oia pas gue cari di google ternyata namanya Keik Batik ala Malaysia book! haha.. oh gitu toh.. Kok bawa-bawa batik segala yaa~

Keik Batik ini juga bisa dikategorikan snack atau cemilan karena tekstur biskuitnya yang masih renyah sementara coklatnya semi padat, legit, smooth dan menyisakan sensasi lengket-lengket di lidah, gigi dan langit-langit mulut. Gigi gue kan berpager yaa.. pas pertama nyobain, eh buset lengket-lengket gituuu.. Tapi enak sumpah. Tarnyata Keik Batik ini bisa dikasih seres haha! Tapi pas tante gue bikin gak ada seresnya tuh, malah dikasih wijen (?).

Hasil pencarian gue di blog orang yang nyeritain Keik Batik ini, cara membuatnya katanya sih simpel dan mudah, tidak perlu mengeluarkan mixer dan oven segala. Jika ingin lebih cepat dan menghemat waktu kita tinggal meremukkan biskuitnya dan mencampurkan ke dalam adonan coklat. Ih sumpah sama kayak bikinan BACOK gue nih.

Ini referensi membuat Keik Batik alias Kue Batik.

Bahan:
200 gr millo bubuk
250 gr butter atau margarin
3 sdm coklat bubuk
1 kaleng kecil susu kental manis (karena di negara kita umumnya saat ini ukuran susu kental manis kaleng hanya tersedia satu ukuran maka saya pakai setengah kaleng atau sekitar 190 gr)
1 bks biskuit marie

Cara membuat:
1. Lelehkan butter atau margarin dalam kuali, gunakan api kecil.
2. Setelah meleleh sempurna masukkan susu, milo bubuk sedikit demi sedikit, aduk dengan menggunakan hand whisk sampai milo larut.
3. Masukkan coklat bubuk, aduk terus sampai adonan halus, tidak menggumpal dan kental. Matikan api.
4. Siapkan loyang ukuran 18x18 cm, alas dengan kertas roti atau plastik kaca, sisakan sedikit hingga keluar dari pinggir loyang agar nanti mudah dikeluarkan. Susun biskuit di dalam loyang. Tuang selapis adonan coklat ke dalamnya, ratakan. Lapisi lagi dengan adonan coklat kemudian susun kembali biskuit diatasnya. Lakukan terus berulang kali hingga adonan habis.
5. Masukkan ke dalam lemari es kurang lebih 6 jam. Keluarkan. Potong-potong dan sajikan.

Daaan inilah hasil Keik Batik bikinan tante gue.


Oia, Keik batik ini sampe dibungkusin 3 loyang dan dibawa pulang sampai ke Indonesia loh. Bahkan sisa bubuk Milonya juga. Sepertinya tante gue ini pengen banget supaya gue mempraktekkan bikin Keik Batik pas sudah sampai Jakarta. Dan istimewanya Keik Batik ini tahan lama sampai berminggu-minggu di kulkas loh. Ada yang mau mencoba membuatnya? Enak kok enak, bikin nagih deh! Tapi gue penasaran ajaa kok nama kuenya bawa-bawa Batik sih? 

Tulisan ini dipersembahkan untuk KOMBUN dalam menjawab #HolidayChallenge tentang Cerita Kuliner

DEMI APAH? #CatatanPENGOLEKSI

Jumat, Januari 16, 2015 10 Comments A+ a-


Emm.. oke! Pastikan kalau gue dalam keadaan sepenuhnya sadar dalam menulis postingan kali ini. Duh.. duh.. duh.. Ada berita yang bikin jantung ini rasanya mau copot.

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) 2015. Ini merupakan ajang yang sepertinya sudah sangat diwajibkan untuk semua mahasiswa di Indonesia. Kita diwajibkan membuat apapun itu yang kreatif dan pastinya bermanfaat untuk masyarakat luas. Wajib! apapun jurusannya, semua mahasiswa per kelompok (maksimal 5 mahasiswa dalam satu kelompok) untuk membuat proposal PKM ini. Proposal yang bagus dan menarik terseleksi untuk selanjutnya mendapatkan hibah dari Dikti. Wiiih enak banget kan? Hibah tersebut harus digunakan dengan sebaik-baiknya untuk PKM yang dijalankan.

Nah, jadi ceritanya gini. Gue dari zaman awal masuk kuliah, udah terlalu ngebet banget mau bikin PKM. Eeee.. gak lolos didanai dikti. Tahun selanjutnya, gue makin gemes banget buat bikin PKM. Gak tanggung-tanggung booook! gue bikin 3 proposal PKM. Yaaa 3 proposal sih jumlah yang masih sedikit. Mahasiswa yang gemesnya parah bisa sampe bikin 7 proposal PKM loh. Sayangnya, 3 proposal PKM yang gue bikin ditolak juga sama Dikti untuk mendapatkan Hibah.

Daaaan, di penghujung studi gue, gue udah janji, pokoknya harus lolos PKM Didanai Dikti. Harus! Sekalian gue penelitian skripsi, gak salah juga dong kalau skripsi gue ini dijadikan PKM, lebih tepatnya PKM Karsa Cipta. Wiiih gue menggebu-gebu banget deh bikin proposalnya, secara tahun-tahun sebelumnya gak lolos muluuuuu....

Tema proposal PKM gue ini adalah Future Education, lebih spesifik lagi pengembangan media pembelajaran mandiri tentang Gravitasi. Jadi gue bikin modul elektronik gitu sebagai bahan belajar siswa siswi sebelum ataupun setelah pembelajaran di kelas. Simple sih, tapi effort-nya insyaAllah lumayan buat pendidikan Indonesia di masa depan. Bismillah...

8 Mahasiswi Cantik Nan Berprestasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Jumat, Januari 16, 2015 5 Comments A+ a-

Copy dari http://pizna.com/2015/01/8-mahasiswi-cantik-nan-berprestasi-di-universitas-negeri-jakarta-unj.html

Universitas Negeri Jakarta adalah satu-satunya kampus negeri yang berada di kota Jakarta. Ternyata kampus ini memiliki banyak sekali mahasiswi yang cantik-cantik tapi juga mempunyai segudang prestasi, mulai dari prestasi akademik, non akademik dan organisasi, baik tingkat nasional sampai internasional. Penasaran siapa saja mahasiswi-mahasiswi yang masuk 8 nominasi ini? Yuk disimak baik-baik, semoga terinspirasi yaaa :)

8. Sitti Ghaliyah


Sitti Ghaliyah yang akrab disapa Gia ini adalah mahasiswi jurusan Fisika, Fakultas MIPA angkatan 2011. Mahasiswi asal Makassar ini merupakan MAPRES (Mahasiswa Berprestasi) MIPA UNJ tahun 2014. Gia yang memiliki passion di bidang kepenulisan ini merupakan blogger nasional dan juga salah satu pendiri KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ). Mahasiswi cantik nan berprestasi ini pernah mendapatkan award dalam ajang Muslimah Inspiring Writer 2014. Ia juga beberapa kali mewakili UNJ untuk menjadi pemakalah di EBTKE-Conex Indonesia 2013, GIPI 2014 dan SNIPS 2014. Mahasiswi kelahiran bulan September 1993 ini, juga aktif di kegiatan organisasi dan yayasan sosial, seperti BEM Jurusan Fisika, BEM UNJ, Nusantara Young Learders dan Kampung Sarjana yang memiliki fokus di Divisi Humas Kreatif dan Departemen Komunikasi dan Informasi. Menjadi wanita ahli nuklir Indonesia adalah cita-citanya dimasa depan. Menurutnya, mahasiswa berprestasi hanyalah gelar, dan apalah arti sebuah gelar jika tak mampu bermanfaat untuk banyak orang. Saat ini, Gia fokus untuk menyelesaikan tugas akhirnya dan sedang berencana membuat event nasional bersama sahabatnya, yaitu National Youth Blogger Conference 2015.

7. Annisa Dewanti Putri


Mahasiswi berparas cantik selanjutnya adalah Annisa Dewanti Putri. Mahasiswi kelahiran Juli 1993 ini merupakan mahasiswi tingkat akhir di Jurusan teknik Sipil, Fakultas Teknik. Dewan, panggilan akrabnya, aktif sebagai Kepala Departement Humas di Lembaga Kajian Mahasiswa UNJ. Passion-nya di bidang kepenulisan ini telah mengantarkan Dewan untuk berhasil membuat dua tulisan esai yang dibuplikasikan di koran SINDO dan menjadi salah satu penulis dalam buku Antologi Hikayat Kampung Jakarta. Dewan juga merupakan reporter tabloid nasional Suara Pelajar 2012. Mahasiswi yang sangat menyukai menggambar sketsa bagunan-bangunan ini, baru saja mewakili UNJ untuk acara Nuclear Youth Summit 2014 di Jakarta. Ia juga pernah mewakili UNJ dalam acara International Symposium on Reability on Risk Management 2014 di Taiwan. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Dewan dapat dilihat di akun Instagramnya @adp_skywalker.

6. Dina Chaerani Sinaga


Dina Chaerani Sinaga, mahasiswi cantik yang akrab disapa Dina ini adalah mahasiswi angkatan 2013 Jurusan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni. Mahasiswi asal Medan ini, pernah menjadi delegasi Indonesia dalam ajang Jakarta Sister City 2014 di Berlin, Jerman untuk menjalankan misi pada Bergmannstrasse Festival di kampus Hochschule fur Technik und Wirtschaft (HTW) Jerman. Dina memperkenalkan budaya Betawi Jakarta ke dunia Internasional sekaligus menjalankan tiga misi, antara lain Art and Culture, Leadership, dan Entrepreneurship. Pada Juli 2014 lalu, Dina berangkat ke New York untuk menghadiri acara United Nations Youth Take Over The International Day Of The Girl. Dina membahas soal pendidikan bagi anak perempuan sekaligus memperingati Malala Day (Hari ulang tahun aktivis perempuan asal Pakistan bernama Malala). Mahasiswi yang pernah mewakili UNJ untuk lomba debat Mahasiswa TVone ini, juga aktif sebagai Youth Advisory Panel di Plan Indonesia dan Youth Anti-Corruption Ambbasador. Bagi Dina bisa berprestasi di tingkat internasional tidak berarti tanpa persiapan khusus. Menurutnya, perlu sekali kesiapan seperti kemampuan berbahasa inggris, pengalaman dibidangnya, paspor, dan terlebih mental yang baik dalam menghadapai setiap tantangan yang ada. Semangat menuntut ilmu harus terus ditanam dalam jiwa.

5. Palupi Mutiasih


Mahasiswi cantik selanjutnya adalah Palupi Mutiasih. Mahasiswi jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Fakultas Ilmu Pendidikan angkatan 2013 ini baru saja dianugrahi award Student of the Year FIP UNJ 2014. Cita-citanya yang ingin menjadi guru sekaligus konsultan penidikan ini, mempunyai pendapat bahwa mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang berani keluar dari zona nyamannya. Palupi yang juga merupakan Wakil 1 None Buku Jakarta Pusat 2014 ini sangat menyukai dunia anak-anak dan buku tentunya. Hal ini menjadikan ia sebagai salah satu pengajar dan koordinator kurikulum di Community Development daerah Cakung. Mahasiswi yang juga mempunyai passion di bidang kepenulisan ini aktif sebagai penulis muda di halaman Move Media Indonesia. Palupi juga aktif di kegiatan-kegiatan kepemudaan salah satunya adalah menjadi delegasi UNJ dalam acara Indonesia Youth Forum 2014 di Wakatobi. Saat ini Palupi sedang disibukkan dengan kegiatan kuliah, mengajar private dan organisasinya. Ia juga berencana untuk ikut lomba debat Mahasiswa Nasional di Makssar.

4. Evi Syahida


Mahasiswi cantik dan mempunyai segudang prestasi selanjutnya adalah Evi Syahida. Mahasiswi yang sangat menyukai warna biru ini adalah mahasiswi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA angkatan 2011. Visya panggilan akrabnya merupakan MAPRES (Mahsiswa Berprestasi) UNJ tahun 2014. Kecintaannya dengan dunia Sains dan Pendidikan membuat ia bercita-cita menjadi guru di pelosok daerah. Muslimah backpacker ini sangat menyukai travelling keliling Indonesia, Pulau Sumatra, Sulawesi, Bali dan tentunya Pulau Jawa sudah berhasil ia jejaki dan tentunya juga untuk keperluan mencetak prestasinya. Visya yang juga merupakan General Leader Komunitas Lingkar Inspirasi ini, baru saja bergabung dalam Departemen Riset Interdisipliner & Pendayagunaan IPTEK MITI Klaster Mahasiswa. Pada April 2014 lalu, Visya dan timnya mengikuti ajang International Engineering Innovation and Invention di Malaysia serta Leading Innovation Awards. Dan kemudian Juni 2014, Ia mengikuti ajang inovasi internasional di Jakarta dan mendapatkan medali emas. Ia juga kerap kali diminta untuk menjadi pembicara di acara-acara motivasi mahasiswa berprestasi. "Bermimpilah yang tinggi, tuliskan, tempelkan ditempat strategis dan bersemangatlah meraihnya!" (Syahida, 2012)

3. Syahiidah Muthmaiinah


Mahasiswi cantik nan berprestasi selanjutnya adalah Syahiidah Muthmainnah. Mahasiswi kelahiran Agustus 1993 ini merupakan mahasiswi Jurusan PLB (Pendidikan Luar Biasa), Fakultas Ilmu Pendidikan angkatan 2011. Mahasiswi yang sangat aktif di banyak sekali kegiatan organisasi ini mendapatkan julukan Aktivis Wanita kebanggaannya UNJ. "Sya" panggilan akrabnya ini sangat aktif dalam ranah sosial politik kampus, sehingga menjadikan ia sebagai Kepala Departement Sosial Politik BEM FIP 2014-2015. Sya juga merupakan salah satu tim penggagas Community Development TeKo FIP UNJ 2012. Ia juga dipercaya untuk mendapatkan amanah sebagai Kepala Divisi Propaganda Green Force UNJ 2013. Menurut Syahiidah yang sangat mencintai anak-anak berkebutuhan khusus ini, mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang sukses mencapai apa yang menjadi tujuan hidup kita. Karena tujuan hidup Syahiidah adalah meraih ridhoNya dan terus bermanfaat untuk orang banyak. Selain melakukan pergerakkan di bidang sosial politik kampus, Sya juga passion di dunia kehumasan, terbukti dua amanahnya sebagai Staff Humas gerakan KAMMI UNJ 2013 dan Kepala Networking and Information Center BEM Jurusan PLB 2013 berhasil ia selesaikan dengan baik. Cita-cita Syahiidah adalah Professional House Wife, menjadi ibu yang sukses mencetak anak-anak yang hebat.

2. Nelva Aini


Mahsiswi berprestasi selanjutnya adalah Nelva Aini. Mahasiswi kelahiran Juli 1994 ini merupakan mahasiswi jurusan Sosiologi, fakultas Ilmu Sosial angkatan 2012. Ia aktif dalam organisasi ISBA JAYA (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Bangka) sebagai bendahara umum. Nelva juga aktif mengikuti kegiatan kepemudaan seperti Indonesia Youth Conference 2014 di Waktobi dan Global Peace Foundation Indonesia. Penerima anugrah sebagai None Persahabatan dalam ajang Abang None Buku DKI Jakarta 2014 ini, siap bersinergi dan mensukseskan program kerja membaca membangun Jakarta. Mahasiswi berparas cantik ini sangat suka sekali foto-foto, bisa dilihat di akun instagramnya @neilvaaaain. Menurutnya mahasiswa berprestasi adalah mengekspresikan jiwa muda yang unggul dengan maksimal.

1. Ekaa Y. Saleem


Ekaa Y. Salem, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2011 ini adalah penulis novel terkenal loh. Mahasiswi berparas cantik ini berhasil menerbitkan novel perdananya yang berjudul “Hatiku Berhenti di Kamu”. Penyuka dunia sastra, gemar melukis, dan penikmat humor ini lahir di Bengkulu, Juli 1993 silam. Ekaa yang juga passion di bidang perfilman ini, pernah mendapatkan award sebagai sutradara terbaik saat pembuatan film dokumenter di SIGMA TV UNJ 2012 lalu. MAPRES (Mahasiswaa Berprestasi) FIS ini juga pernah mendapatkan juara 3 lomba menulis cerpen tingkat nasional bertema “Narsis Unlimited” pada tahun 2012. Untuk mengenal Ekaa lebih banyak bisa mengunjungi tumblr-nya di http://ollaekaa.tumblr.com

Makna Berprestasi

Kamis, Januari 08, 2015 11 Comments A+ a-

Pagi tadi saya diminta untuk me-list daftar prestasi saya selama tahun 2014 untuk keperluan pendataan dalam organisasi saya. Seketika saya berfikir tentang makna dari berprestasi. Pernahkah Anda merasa iri mengetahui bahwa teman kita berprestasi? Pernahkah Anda merasa kalau Anda ingin sekali juga berprestasi? Pernah? Pernah? Wah itu bagus sekali kawan!

Tapi sebelumnya, saya ingin bertanya kepada Anda, apakah Anda paham makna dari berprestasi sesungguhnya? Banyak diantara kita (termasuk saya tentunya) yang hanya mengerti bahwa berprestasi adalah sebuah bentuk kemenangan atas hasil pencapaian kita. Emm.. boleh juga. Menurut Dikti, berprestasi adalah bentuk pencapaian maksimal baik dari sisi akademik dan non akademik. Oke, berarti kata kuncinya adalah "Pencapaian".

Mendapatkan pencapian maksimal tentu tidak terlepas dari yang namanya "Proses". Hasil yang baik, karena didapatkan dari perjuangan proses yang tidaklah mudah. Setuju? Bahkan banyak motivator bilang, "Berprestasilah sesuai dengan passion kamu", pernahkah kamu mendengar korelasi antara passion, proses, dan pencapaian/ berprestasi? Ya tentu ada korelasinya. Tapi menurut saya seseorang yang mampu berprestasi karena memperjuangkan proses dengan passion-nya, itu hal yang biasa, sudah banyak terjadi, ah saya tidak terlalu bangga akan hal itu. Tetapi seseorang yang berani mengambil pilihan untuk "out of comfort zone" lalu ia mau belajar melawan diri sendiri dan melewati serta menikmati prosesnya, itu yang saya namakan Berprestasi Istimewa. Anda melakukannya? Selamat!


Banyak yang berbangga hati diantara kita yang mendapatkan Juara 1, Juara 2, Juara 3, Pemakalah sebuah konferensi, Delegasi kampus ke luar ataupun dalam negeri, dsb, yaa itu bagus, dan sah sah saja. Saya juga turut senang apabila banyak teman-teman yang berprestasi. Lalu yang berprestasi tersebut mempublikasikan kebanggaannya di media sosial.Bagaimana menurutmu salahkah? Salah satu teman saya bilang, "Ya gapapa dong! Itu bukan berarti pamer ataupun sombong, tapi niatnya untuk menginspirasi banyak orang yang melihat prestasi kita di media sosial". Ya awalnya saya setuju. Tapi seiring berjalannya waktu, hal tersebut menjadi nothing. Berprestasi menjadi semakin berat bebannya jika banyak dipuja puji oleh banyak orang. Atau ada juga yang justru semakin dipuji, ia semakin bersemangat untuk berprestasi. Terserah itu pilihan Anda.

Saya justru merasa malu, jika prestasi saya diketahui oleh banyak orang, tetapi prestasi saya tersebut tidak sama sekali menguntungkan umat. Sedih rasanya, jika berhasil mendapatkan prestasi juara 1 ataupun 2, tapi belum mampu bermanfaat untuk orang banyak. Hey kamu, coba pikirkan ini. Prestasi kamu yang sebanyak itu sudah dirasakan oleh umat belum?

Oia, sebentar lagi ada ajang yang namanya Kompetisi Mahasiswa Berprestasi baik tingkat jurusan, fakultas, universitas, sampai nasional. Saya ucapkan selamat buat Anda yang bersemangat mengikuti kompetisi tersebut. Saran saya (yang dulu juga pernah ikut) nikmatilah prosesnya. Kamu mengeluh? ah sudahlah ke laut saja. Tapi ingat, kamu menang dalam kompetisi tersebut bukan berarti kamu benar benar berprestasi loh. Itu hanya gelar "Mahasiswa Berprestasi" saja dan kompetisinya hanya seremonial saja. Gak percaya? Buktikan saja! Berprestasi kalau gak bermanfaat buat banyak orang buat apa sih? Ada yang bisa jawab? Bermanfaat itu dampak positifnya meluas loh yaa...

Daaaaan... Dengan berprestasi berarti kita membangkitkan yang namanya Aura Kompetisi. Bukan berarti sikut-sikutan sama lawan atau mencari musuh. Berprestasi mah bukan seperti itu. Maksud dari membangkitkan Aura Kompetisi adalah membuat diri kita tidak nyaman apabila diri ini hanya diam menjadi penonton saja. Mau menjadi penonton saja? Nggak kan.. Makanya berprestasi. Memang hidup gak usahlah neko-neko, cukup jalani hidup, yang penting beres. Eits bukan itu! Kita harus punya aura itu biar hidup semakin bersemangat dan ada dinamikanya.

Yuk jadi buat kamu, berprestasilah! Minimal senyum deh. Eiiittss.. Bersedakah lebih bagus lagi. Itu katagori berprestasi menguntungkan banyak orang loh, dan terlebih bisa menikmati prosesnya.

@GiaGhaliyah
@BLOGGER_UNJ
Presiden KOMBUN (Komunitas Blogger UNJ)