Sudah Saatnya Kaum Muda Bertindak untuk Kebutuhan Energi Nasional
Oleh Sitti GhaliyahBerkenaan dengan tema “Mengapa Pengembangan Energi Alternatif Terkendala?” yang terkandung dalam pesan (artikel) berjudul “Desa Mandiri Energi”, “Pentingkan Konservasi Energi Bukan Hanya Diversifikasi Energi”, dan “Tantangan Pengembangkan Energi Alternatif“ di www. darwinsaleh.com, saya berpandangan bahwa saya setuju karena...
Pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang memiliki visi perubahan untuk masa depan bangsanya. Visi pemuda yang menjadikan Indonesia sebagai laboratorium gagasan. Dan saya pemuda Indonesia yang juga memiliki visi perubahan salah satunya yaitu tentang Kebutuhan Energi Nasional.
Menjadi Indonesia adalah laboratorium gagasan. Ia sekolah yang tepat bagi para pembelajar seumur hidup. Tempat di mana suhu kebenaran tidak diabsolutkan. Tabung kontestasi ide dibuka lebar. Pipa nalar berargumentasi diuji. Derajat kemampuan mengolah rasa dieksplorasi.
Tantangan saat ini yang harus dihadapi Indonesia salah satunya adalah kebutuhan energi nasional. Indonesia memiliki kendala karena produksi minyak dan gas di dalam negeri tidak kunjung naik drastis, namun kebutuhan energi lebih tinggi dari produksi. Energi konvensional yang Indonesia miliki semakin menipis. Namun, sampai saat ini pasokan energi listrik di Indonesia masih belum dalam keadaan stabil. Permasalahannya cukup simpel yakni meningkatnya kebutuhan energi listrik yang tidak seimbang dengan pertambahan penduduk dan industri setiap tahunnya. Sudah lama diprediksi bahwa permintaan listrik Indonesia tetap tinggi hingga 2025 dan bahkan mencapai beban puncak 54.600 MW pada jalur Jawa-Madura-Bali.
Indonesia harus segera menemukan solusi untuk mengatasi krisis energi nasional. Indonesia harus lebih menggali semua potensi yang ada, gerakkan semua kaum muda berbakat dan berprestasi dalam bidangnya untuk menemukan solusi yang tepat dan cerdas. Energi panas bumi, angin, air, nuklir serta energi baru terbarukan lainnya merupakan pilihan-pilihan untuk menjawab krisis yang sekarang terjadi. Pemerintah Indonesia mesti sangatlah peka tentang persoalan kebutuhan energi nasional ini. Maka dari itu salah satu visi saya sebagai kaum muda Indonesia adalah harus menjawab kebutuhan energi nasional. Bisakah? Ya KITA bisa!
Di masa lalu kita belum mampu melakukan itu. Antara lain karena prioritas kita memang masih pada tahap memenuhi kebutuhan dasar penduduk Indonesia sepeti pangan, sandang dan papan. Di masa lalu kita belum memiliki kemampuan untuk memikirkan dan melakukan langkah lebih jauh. Tapi dengan kemajuan ekonomi yang secara konsisten terjadi 10 tahun terakhir, sudah saatnya Indonesia melangkah kepada tahapan baru. Kita sudah hampir bisa memenhi kebutuhan “hari ini”. Kita bukan lagi negara yang masih disibukkan untuk mengatasi persoalan-persoalan “hari ini”. Kita sudah tiba pada tahap untuk mengatasi persoalan hari esok. Yuk semangat kaum muda!